.52. 화

2.8K 241 12
                                    

"Aku pulang!!!!".

Chenle berseru dengan langkah riangnya masuk kedalam rumah yang langsung disuguhkan oleh sang nenek yang menyambutnya pulang.

"Grandma dimana Eomma?".Tanya Chenle seraya meletakan Tas diatas sofa ruang tengah.

"Ibumu sedang istirahat setelah minum obat tadi".Jawab Taeyong.

"Eomma sakit?!".Pekiknya.

Taeyong menggelengkan kepalanya melihat Chenle berlari menaiki tangga menuju kamar kedua orang tuanya.Padahal tadi pagi Chenle nasih tampak tak begitu peduli melihat wajah pucat sang ibu.

Hal seperti ini wajar bagi seseorang yang sedang hamil.Hari ini si Jabang Bayi cukup rewel dan membuat Haechan kesulitan karna terus merasakan mual hingga tubuhnya terasa lemas.

"Eomma!!!".

Haechan yang sedang bersandar dengan suara lagu dari ponsel dan tangan yang mengusap lenbut perutnya menoleh kan kepalanya kearah sumber suara.

"Eomma...Kau baik baik saja?".Tersenyum dan mengangguk.

"Iya...Eomma baik baik saja...Kau baru pulang?".Bukannya menjawab Chenle hanya menatap sang ibu dengan mata yang berkaca kaca.

Belum sempat Haechan membuka mulutnya untuk bertanya Chenle sudah lebih dulu memeluknya.

"Maafkan aku Eomma...".Gumamnya didalam pelukan.

"Maaf untuk apa hmm?".Chenle semakin menelusupkan wajahnya.

"Maafkan sikap Chenle selama ini".Perasaan yang begitu hangat Haechan rasakan.

"Tidak apa apa sayang....Eomma mengerti".Chenle menggeleng keras lalu mendongak.

"Tidak Eomma....Harusnya Eomma marahi Aku....Maafkan aku...Aku terlalu larut dalam fikiran kekanakanku hingga aku menyakiti Eomma tanpa sadar...Aku hanya terlalu takut dilupakan setelah kehadiaran seorang adik ditengah tengah kita".kedua tangan Haechan yang asalnya memeluk sang anak kini beralih mengusap air mata dipipi si putri.

"Apa yang Chenle fikirkan saat melihat Grandma dan Grandfa bersikap pada ayahmu dan pamanmu?Apa Chenle merasakan sesuatu yang aneh atau terlihat tidak adil?".Chenle menggeleng lemah setelah beberapa saat berfikir.

"Bayangkan jika ayahmu Mark adalah Chenle sendiri dan calon adik Chenle itu Pamanmu Jeno...Apa kedua orang tua nya punya prilaku yang berbeda?Seperti contohnya karna Chenle atau Mark itu anak sulung pernahkah Chenle melihat Grandpa atau grandma memarahi Mark karna kesalahan adiknya?".Chenle mengeleng lagi.

"Lalu apa yang mereka lakukan?".

"Jika Appa memang salah mereka akan memarahi Appa dan memberikannya pengertian jika Uncle yang salah maka mereka akan melakukan hal yang sama".

"Lalu apa Chenle merasakan perbedaan kasih sayang antara Mark Dan Jeno?".

"Tidak...Kasih sayang yang mereka berikan sama rata tak ada sedikitpun yang terlihat berbeda bahkan tatapan yang mereka tunjukan pada kedua anaknya sama persis".

"Dari semua jawaban yang Chenle ucapkan pada Eomma...Apa yang bisa Chenle simpulkan?".Chenle hanya tertunduk dengan perasaan penuh sesal.

"Sayang...Lihat Eomma...".Gumam Haechan menarik dagu si sulung dengan lembut.

"Chenle harus tau kalau Eomma dan Appa sangat sayang pada Chenle...Bahkan dengan kehadiran adik Chenle nanti tak akan merubah apapun...Kalian adalah anugrah terbesar yang Tuhan percayakan pada Eomma begitu juga Appa...Untuk membuat kalian senantiasa tersenyum dan menangis karna rasa bahagia yang membuncah kami bahkan tidak akan segan menukar nyawa kami jika itu yang busa membuat kalian bahagia... Tak ada yang bisa menjabarkan seberapa besar rasa sayang yang orang tua rasakan terhadap anak anaknya".

'J '  [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang