.50. 화

3.4K 257 7
                                    

"JISUNG-AHHHHH!!!!IREONNA!!!!".

Suara teriakan melengking kembali terdengar diarea Kediaman Jung Family jika kemarin pelakunya adalah sepasang suami istri yang tak lain adalah Mark dan Haechan kali ini justru si anak yang sebentar lagi menyandang status sebagai anak sulung.

Chenle menggoyangkan tubuh bongsor Jisung yang saat ini semakin menyelusup kedalam selimutnya dengan lenguhan tak ingin diganggu.

"Ahgg~ Biarkan aku tidur sebentar lagi Chenle-ya..Ini masih terlalu pagi".Keluh Jisung dengan suara parau merengek.

"Yya! Kau harus bangun sekarang Jisung...Kita sudah hampir terlambat".Sahut Chenle semakin gencar membangunkannya, bahkan selimut yang Jisung gunakan kini sudah ditariknya.

"Berhenti mengganggu ku Chenle-ya... Apa kau bercanda?!Kita tak punya kelas pagi...Biarkan aku tidur satu jam lagi".Jisung meringkuk memeluk tubuhnya sendiri, terus merengek, enggan membuka mata.

"Kenapa dari semua yang Uncle miliki harus kemalasan yang menurun padamu, hah?! Cepat bangunnnn!!! Aish!!".Jisung terkekeh dalam pejaman matanya mendengar nada rengekan yang kini keluar dari mulut Chenle setelah menggerutu sebelumnya.

"Ahh~ Jisunggggg...Jika kau tidak bangun juga aku akan berangkat sendiri saja kebandara".Kesal Chenle.
Mendengar hal itu membuat Jisung tersentak dan dalam sekejap mata Jisung terbuka dan mengerjap.

Tunggu- .... Bandara?

"Aish, Jung Chenle!!! kenapa kau tidak memberitauku?!!! O! Jam berapa sekarang?!".Seru Jisung menggerutu panik. membuat Chenle terkekeh saat Jisung langsung melompat dari tempat tidur setelah sadar akan rencana mereka hari ini.

Pagi ini Mereka berdua berencana mengantarkan Hyunjin ke Bandara sekaligus melakukan perpisahan yang lebih layak dari kemarin.
Jadwal penerbangan Pesawat Hyunjin hanya tersisa 2 jam dari sekarang. mengingat jauhnya jarak Bandara internasional Incheon dan kediaman Jung yg cukup jauh membuat Jisung uring uringan. Panik sendiri.
Jadi salah siapa jika sudah seperti ini?
............

Setelah telpon yang Jaemin terima dari Renjun kemarin malam membuat Jaemin mau tidak mau mengiyakan ajakan Jeno untuk menginap disana.
Jisung tidak mempermasalahkan hal itu justru dia merasa bersyukur karna dia bisa menghindari amukan Renjun.

Sebelumnya, Jaemin dan Jisung tidur terpisah dikamar tamu yang tersedia disana.

Pagi ini Jaemin memutuskan untuk membantu Taeyong membuat sarapan sebelum dirinya pulang. Biasanya,,,,, setiap pagi Taeyong akan di temani oleh Haechan. namun, kondisi Haechan pagi ini kurang baik. mengingat bagaimana sikap yang Chenle tunjukan tadi malam membuat Haechan terus murung dan karna morning sickness nya juga membuat tubuhnya begitu lemas tak bertenaga.

Mereka mengiringi waktu memasak mereka dengan pembicaraan yang ringan tapi menyenangkan dengan suasana yang begitu nyaman.

Semenjak Hubungan Jeno dan Jisung membaik sikap yang Jaemin tunjukan juga mulai menghangat meskipun terkadang masih merasa cukup canggung dan tak terbiasa dengan peningkatan dalam hubungannya.

Pernah sekali Taeyong kembali menyinggung tentang hubungan mereka namun Jaemin hanya bisa menjawab 'Sudah dari lama aku memaafkannya Mom jika untuk memulai hubungan kembali....Maafkan aku tapi aku belum bisa kembali mempercayainya'.

Jawaban yang cukup mengecewakan untuk Taeyong dengar,,,,tapi dia mengerti apa yang Jaemin jalani selama ini tidaklah mudah. Baik harapan Jeno atau pun Taeyong semuanya membutuhkan proses panjang.

Memang terkesan memaksa tapi dari pada membuat hubungan mereka kembali buruk lebih baik bersabar dan menikmati prosesnya saja seperti saat ini.

"HYA!!TAK BISAKAH KAU LEMBUT SEDIKIT?BAGAIMANA JIKA AKU TERJATUH?".

'J '  [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang