.28. 화

3.3K 316 6
                                    

"Buna!!!!!".

Jisung berlari berhambur mendekat kearah Jaemin yang saat ini tergeletak dibawah ranjangnya dengan keringat dingin yang terus mengucur membasahi wajahnya.Wajah Jaemin begitu pucat tubuh Jaemin juga terasa begitu panas.Jisung mengangkat kepala Jaemin ke pahanya sebelum akhirnya dia menepuk nepuk pipinya mencoba membangunkan sang ibu.

"Buna....Bangun Buna...Buna kenapa?".Gumam Jisung begitu khawatir.

"MAMA!!!TOLONG BUNA MA!!".Teriak Jisung mulai ketakutan.

"MAMA!!!".Panggilnya lagi kemudian tak lama dari itu Renjun pun datang

"Ada apa Jisung kenapa kau berteriak?".Seru Renjun belum sadar apa yang terjadi.

"Astaga Jaemin-ah!!!".Renjun kembali berseru menghampiri Jaemin.

"Apa yang terjadi padanya?".

"Aku tidak tau Ma...Aku menemukan Buna sudah seperti ini...Tolong lakukan sesuatu Ma".Air mata Jisung sudah mulai keluar saking khawatirnya.

Dengan tangan yang bergetas Renjun meraih ponselnya dan menekan satu tombol untuk dia hubungi.

"Dokter...Kau sedang dimana?Bisa kau datang ke alamat yang kukirimkan padamu nanti?".

".....".

"Sepertinya Jaemin kembali drop...Bisakah kau kesini secepatnya?".

".....".

"APA PESTAMU LEBIH PENTING DIBANDINGKAN MENYELAMATKAN NYAWA PASIENMU?!!!!".

".....".

"Akan ku beri kau waktu 15 menit jika dalam 15 menit kau belum juga datang maka aku akan menyuruh Paman Zhang untuk memecatmu!KAU MENGERTI?!!!!".

Seperti apa yang dikatakan Renjun Dokter yang dia hubungi bemar benar datang dalam waktu 15 menit.Dia adalah Hendry yang Lay a.k.a Paman Zhang percayakan untuk pengurusan lebih lanjut tentang kondisi Jaemin di Korea.

Hendry juga merupakan teman dekat Renjun semasa dirinya kuliah dulu.Semenjak Renjun kembali ke Chima hanya Hendry yang selalu menemaninya.Renjun sendiri sedikit kagum melihat Hendry begitu sukses menjadi seorang dokter.

Mendengar Renjun yang berteriak penuh emosi dan kekhawatiran Lucas dam Jungwoo sama terkejutnya mendapati Jaemin tak sadarkan diri begitu mereka masuk untuk memeriksa.

Mereka semua menunggu penuh kecemasan menanti sang dokter selesai memeriksa Jaemin yang kini sudah Lucas baringkan ditempat tidur.Sembari memeriksa keadaan Suho melemparkan beberapa pertanyaan terhadap Renjun dan Jisung tentang apa saja yang Jaemin lakukan beberapa hari kebelakang.

Renjun dan Jisung menjelaskan dan menceritakan dengan detail tanpa ada satu pun yang terlewat.Setelah dirasa informasi yang Hendry dapatkan cukup Hendry pun menghentikan pemeriksaannya.

"Jaemin baik baik saja...Dia hanya mengalami demam ringan.Setelah mendengarkan kalian tentang bagaimana Jaemin mulai berusaha melawan rasa takutnya Demam ini adalah salah satu efek samping yang biasa terjadi setelah dia mengerahkan semua kekuatannya untuk tidak terhanyut dalam sugestinya...Biarkan dia istirahat dengan tenang malam ini besok pagi keadaanya akan kembali membaik".Kedua orang tua Jaemin beserta anaknya menghela nafasnya lega ketika selesai mendengarkan penjelasan sang dokter kecuali satu orang yang masih menatapnya dengan pandangan memincingnya.

"Apa kau benar benar yakin dengan diagnosa mu?Kau tidak mengatakannya karna ingin kembali kepesta mu itu kan?".Hendry memutar bola matanya malas.

"Ayolah Renjun kita sudah cukup lama saling mengenal...Setidak percaya itukah kau sahabatmu ini?".

'J '  [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang