Part.21

893 153 374
                                    

" kalau begitu, ceritakan alasan luar biasamu kenapa kau sampai mau berhenti sekolah."

" Aku mau berhenti karena kau hyung. Karena kau tidak mau meneruskan usaha keluarga kita dan memilih menjadi pilot. Jadi aku tertekan karena aku harus menggantikan mu. Kau kira aku tidak kesulitan? Aku bosan harus belajar bisnis terus. Kalau hyung saja boleh tidak meneruskan bisnis dan menjadi pilot sesuai cita-citamu, kenapa aku tidak boleh mengejar impianku juga?"

Daniel, dan Ayah Ibunya .. semua terdiam memandang Minhee..

" aku masih SMA, banyak yang ingin kulakukan. Kalaupun aku harus meneruskan bisnis keluarga. Aku akan menerimanya.

Tapi paling tidak.. ijinkan aku menjalani masa mudaku dulu sebagaimana layaknya anak SMA, tanpa harus susah payah belajar bisnis dari muda. Aku kehilangan banyak waktu ku .. bahkan kekasihku meninggalkanku dan malah berkencan dengan sahabatku karena dia bilang aku sok sibuk, sehingga tidak pernah memperhatikan dirinya..

Aku lelah... aku ingin menjalani masa remajaku seperti semuanya. Setelahnya, kalau aku tetap harus mewarisi bisnis keluarga, aku akan melakukannya..

Tapi beri aku waktu. Aku ingin waktu bermain seperti remaja lainnya.."

........................................................................................................

Daniel mengerjabkan matanya.. jadi gara-gara dia?

Ayah Daniel yang sedari tadi diam saja menurunkan dokumen yang dipelajarinya dan memandang kedua anaknya..

" diam, jangan berisik. Aku tidak pernah berencana mewariskan usahaku pada kalian.

Terserah kalian, masabodo jika kalian tidak mau meneruskan usahaku. Kalau sudah waktunya aku pensiun aku tinggal menjual semuanya, habis perkara.

Daniel, kau bebas memilih cita-cita mu, ayah tidak pernah melarangnya. Dan kau Minhee.. kenapa kau beranggapan ayah memaksamu menjalankan bisnis ini?

Kau sendiri yang mau, kau sendiri yang mempelajarinya, kau sendiri yang beranggapan bahwa kau yang harus meneruskan bisnis keluarga karena kakak mu berubah haluan menjadi pilot daripada pebisnis."

" kenapa kau harus melakukan hal itu ayah? Aku merasa bersalah karena tidak mengambil alih usaha ini ketika kau memintanya kepadaku, tapi ..."

Ayah Daniel Meletakkan dokumen dan keluar begitu saja dari ruang kerja

" kenapa kau mengabaikanku?! Ayah!! Oi pak Tua..!!!

Ibu!!"

Daniel beralih pada ibunya yang masih duduk anggun disana sambil minum teh.

" itu bukan urusan ibu, itu urusan lelaki. Kalian selesaikan saja sendiri angan membawa-bawa namaku. Betul kata ayahmu, kalau kalian memang tidak mau meneruskan usaha ya sudah. Masa bodoh. Kami akan menjual bisnis kami dan kalian bekerjalah, cari uang sendiri sana dengan cara kalian. Sekarang kalian jangan berisik dan ribut disini, ibu pusing. Pergi sana.."

Daniel menggerutu sebal, tidak ayahnya, tidak ibunya kenapa semua menjengkelkan sekali?

Daniel akhirnya ikut keluar membuntuti ayahnya diikuti oleh Minhee..

" kenapa kau ikut-ikutan?"

" kenapa juga hyung mengikuti ayah?"

" karena memang ada yang ingin kubicarakan dengan pak tua itu. Kau kan tidak mau meneruskan bisnis, ayah dan ibu juga tidak pernah memaksamu, habis perkara.. aku juga tidak akan mengatakan padamu apa yang harus kau lakukan, semua terserah kau.

Tapi kau benar-benar ingin melakukan ini? Membuat segala macam keributan ini?"

Daniel berjalan menyusul ayah nya yang ternyata pergi ke galangan kapal.

My Pilot and the MechanicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang