Ketika Jungkook sudah tiba di areal kastil kuno klan Helios, matanya terpaku pada hiasan-hiasan dan kerlap-kerlip yang menyejukkan mata. Siapapun yang mendesain ribuan lentera berbentuk serigala raksasa di tengah halaman pastilah orang yang sangat keren sekali."Tidak usah berharap menyentuhnya, lima jam lagi kita akan membakar lentera itu dan aku tidak mau kau menangisinya" Park Jimin menggeplak kepala Jungkook dari belakang, Jungkook berdecih. Siapa juga yang akan menangisi benda mati?
Sesuai dugaannya, kastil ini dipenuhi oleh aroma-aroma pekat yang campur aduk, membuat Jungkook tidak nyaman dan mual. Iwh, semua bau bercampur disini dan terasa menjijikkan. Ini karena ada banyak orang di dalam ballroom. Yang artinya, Jungkook harus menepi.
"Hei, jangan jauh-jauh dariku, Jungkook. Kau ini omega Selene kami" Park Jimin menarik kerah pakaian Jungkook agar kembali mendekat ke rombongan klan Selene.
"Tapi tingkatanku di atasmu, hyung. Aku... Hyung tahu bagaimana baunya ruangan ini bagiku?" Jungkook menutup hidungnya dengan jari telunjuk, ia yakin jika terus berada di dalam ruangan ia akan memuntahkan sarapannya di tengah khalayak. Park Jimin berpikir sebentar dan menatap ibu Park, kemudian mengangguk dan melepaskan Jungkook.
"Ingat, lima jam lagi kau harus sudah masuk kemari, jangan jauh-jauh!" Jimin berseru, Jungkook hanya tersenyum dan mengangguk kecil. Yah, yang ia butuhkan sekarang adalah udara bebas.
Penciuman Jungkook paling sensitif diantara keluarga Park, dan ia tidak tahan dengan feromon keramaian. Campur-baur, kacau.
Lebih baik ia menepi ke danau klan Helios dan menarik nafas banyak-banyak. Atau, ia keluar dari kastil dan mencari Taehyung diantara sekumpulan anggota klan Helios.
Jungkook berlari dan tersenyum senang, ini festival pertamanya!
Dan—
BRUGH!
"Aww, maaf, Tuan" Jungkook terjungkal dikarenakan sepotong kayu melintang yang difungsikan sebagai tempat duduk, di area klannya mana ada yang seperti itu. Membuatnya terjatuh dan berpegangan dengan punggung seseorang.
Ia tidak mencium feromon orang ini sama sekali, sehingga Jungkook tidak mendeteksi keberadaan soseorang disana.
"Jungkook?" Pria itu memegangi tangan Jungkook yang mendorong punggungnya, menggenggamnya erat dan memandang tidak mengerti. "Apa aku mengundangmu?" terdengar keheranan.
"T-Taehyung? Kau masuk hierarki atas klan Helios?" Jungkook balas bertanya, balas menggenggam erat jemari Taehyung. "Kupikir Taehyung ada di bagian luar kastil seperti yang lainnya, ini aku mau keluar mencarimu. Wah, kebetulan sekali!" Jungkook memekik girang dan tersenyum lucu. Lalu tanpa sadar bertepuk tangan.
Taehyung masih memandangnya tidak mengerti. Apakah ayah yang mengundang coachku kemari tanpa sepengetahuanku? Yang boleh memasuki kastil hanya tamu undangan istimewa dari empat klan, yang lain merayakan festival di luar, lalu kenapa Jungkook—?
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAN | vk
FanfictionKim Taehyung, penipu? Pengkhianat? Pemimpin? Pembunuh? Sebenarnya siapa sih dia sehingga bisa membuatku menangisinya? Padahal aku ini Jeon Jungkook! Omega terkuat di Korea Selatan! Salah satu werewolf kelas A! Sial. "Kupikir aku sudah bisa mendugamu...