Memulai cerita penuh dengan keirianku pada Jungkook.
Cantik banget kamu dek, bunda ga kuad :"((.
Pict bener-bener ngelambangin Jungkook disini, pretty but strong. Kinda insane.
—————————
"Terimakasih, tuan"
"Ahaha, tidak apa-apa. Aku kan cuma lewat tadi!" sahut Jungkook malu-malu.
Taehyung menyikutnya dan menatapnya datar.
"Apasih?" Jungkook mencibir.
Beta di hadapan keduanya meringis, tidak paham dengan interaksi dua pria dihadapannya. "Mari ke rumah saya, tuan. Saya akan mengoba—"
"Ayo pulang," putus Taehyung. Membuat Jungkook mencubit pinggangnya. Taehyung mendecih.
"Hyung ini! Sudah datang telat! Lihat mukaku sampai ungu begini!" omelnya, "harusnya tadi hyung bakar saja mereka hidup-hidup! Wajahku jadi begini, hukumannya belum setimpal tahu!"
"Wajahmu tidak ungu, masih merah bekas bogeman. Makanya jangan sok jadi superhero, lagian kau kenapa melemparkan diri dalam masalah sih?" Taehyung merangkul Jungkook dan meniup-niup bekas lebamnya.
"Karena... Karena, karena aku yakin hyung akan datang?" Jungkook menatapnya, suaranya melembut, "klise, ya?"
Jantung Taehyung terasa berhenti saat itu juga, ia tersenyum dan menggusak rambut Jungkook. Wajahnya memanas.
"Oh, kami akan pulang. Tidak usah menunggu kami, sampai jumpa" Jungkook mendorong dada Taehyung menjauh dan melambai riang.
.
.
."Kau itu apa?" suara Jungkook merendah, berbisik pada Taehyung ketika mereka berjalan beriringan, hanya berdua. "Jatuh dari langit, memekakkan telinga, kau itu apa, hyung?"
"Aku alphamu," sahut Taehyung santai, mengunyah stroberi.
Jungkook cemberut, jika begini, ia yakin Taehyung takkan memberitahunya segera. Tapi ia yakin Taehyung pasti bercerita padanya, entah kapan. Jungkook hanya ingin percaya.
Terlebih, ia ingin rasa percaya itu mengusir sedikit rasa takut dalam perasaannya.
"Oh, kudengar ada upacara pengangkatan pemimpin klan Helios, hyung tidak datang?" Jungkook mencomot topik.
Taehyung menoleh, alisnya berkerut heran. "Tentu saja kita datang, ini ajang debutante aku dan dirimu, sayangku"
Mereka berada di tengah hutan, berdua. Cahaya matahari merambat lembut di udara, cuitan burung-burung terdengar melengking.
"Bukan hyung pemimpinnya?" pertanyaan Jubgkook memecah kesunyian. Jungkook memandang Taehyung yang meraih punggung tangannya, mendekatkan tangan seputih susu itu ke bibir. Menatap ke netra sehijau zamrud milik Taehyungnya yang memancarkan sebuah bara yang tidak Jungkook pahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAN | vk
FanficKim Taehyung, penipu? Pengkhianat? Pemimpin? Pembunuh? Sebenarnya siapa sih dia sehingga bisa membuatku menangisinya? Padahal aku ini Jeon Jungkook! Omega terkuat di Korea Selatan! Salah satu werewolf kelas A! Sial. "Kupikir aku sudah bisa mendugamu...