#8 : City's Chit Chat

651 109 1
                                    

Yang mau komen, silahkan. Huhu •^•

"Kau seperti orang gila,"

Komentar itu menuntut Jungkook untuk melempar tatapan tajam pada Jimin. Park Jimin meledek dan ngibrit pergi sebelum dilempar pisau buah oleh adiknya itu.

"Ada apa, Jungkook? Sejak tadi kau menghela nafas berkali-kali, jika kau punya masalah, bilang ke ibu" Ibu Park berkata begitu sementara jemarinya masih fokus membersihkan kubis.

"Aku hanya bosan, bu" Jungkook tersenyum, lesung pipinya membuatnya seolah baik-baik saja.

"Kau jelas kenapa-kenapa, jadi berhentilah bersikap baik-baik saja". Suara Taehyung terngiang di rungunya, membuat Jungkook otomatis menutup kedua telinga dengan jari.

Ia bergidik.

Kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya, menyiapkan makan malam. Jungkook cukup pandai memasak, dan ia cukup sering membuat keluarga Park mengiler karena melihat makanan buatannya.

Setelah memasukkan daging ungulata, alias rusa, yang sudah dibumbui ke dalam lemari pendingin, Jungkook mencuci tangannya. Tinggal menunggu yang di microwave matang, urusan itu biar ibu Park yang mengatasi. Jungkook merapikan meja makan.

Sebenarnya, bisa saja mereka menggunakan swift dan berlarian berburu rusa dan memangsa secara langsung. Tetapi hari ini ayah Park menginap di rumah. Sebisa mungkin kedua omega rumahan dalam rumah keluarga Park menyajikan menu yang lebih enak dan spesial.

Tak lama, empat orang itu sudah bersenda gurau di meja makan. Jungkook tidak berhenti mencuri daging dari piring Jimin dan mengadu jika Jimin memakan dengan porsi kebanyakan. Ibu Park tertawa dan meletakkan potongan daging di atas nasi Jungkook. Jimin protes.

Kehangatan ini berhenti ketika alpha tertinggi klan Selene bedeham.

"Park Jungkook, " panggilnya.

"Iya, ayah?" sahutnya.

"Kau menemukan alphamu?"

Itu pertanyaan yang tidak diduga Jungkook sebelumnya. Selama ini ia hanya terfokuskan pada Kim Taehyung, ia tidak pernah memikirkan bahwa ia memiliki jiwa omega di dalam tubuhnya. Jeon Jungkook melupakan jika omega di dalamnya hanya menerima alphanya, dan akan setia sampai mati.

Senang bermain-main, Jungkook?

Terang, Jungkook memasuki alam bawah sadarnya, memandang seseorang yang mirip dengannya. Omega yang duduk santai di bersama ratusan kupu-kupu bercahaya biru, serangga indah itu berasal dari kulit sang omega. Tidak berhenti mengalir.

Kau melupakanku.

"Kau tidak memberiku pilihan," balas Jungkook. "Apakah kau ketakutan bertemu alphamu, omega?" Jungkook tersenyum miring.

Omega itu berjengit

"Kau tahu, laki-laki itu, Kim Taehyung, sangatlah tampan. Jika aku melupakanmu, pasti aku sudah memilikinya sekarang"

Oh, jadi sekarang kau menyalahkanku.

"Cari alphamu! Aku tidak suka melihatmu ketakutan dan bersembunyi!" bentak Jungkook. Omega itu tertawa, sangat cantik.

Kalau aku menemukannya, aku pasti sudah gila. Seperti gilamu ke Kim Taehyung itu.

"Sialan!" hardik Jungkook. "Aku tidak pernah berharap memilikimu di tubuhku, dan sekarang waktunya kau bertanggung jawab!"

As you wish.

Ribuan kupu-kupu itu membanjiri Jungkook dan menutupi netranya, gelap.

Jungkook berjengit di kursi meja makan, kemudian menatap ayah Park. "Maaf, ayah. Aku tidak menemukannya dan ia tidak menjemputku" katanya lembut. Kemudian tersenyum manis.

HUMAN | vkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang