Part 3

918 114 4
                                    

"Kook, pacarmu itu usia berapa?" Bambam bertanya, dan yang ditanyai malah tersenyum malu-malu.

Kasmarannya sampai menjalar pada hati pemuda Thailand itu.

"Dua puluh dua, emang kenapa?" Bambam tampaknya dibuat terkejut, sebab bibir pemuda itu terbuka dramatis, memang ucapan Jungkook ada yang salah, ya?

"Yang bener?! Kukira umurnya masih sembilan belas, kenapa gak selaras dengan wajah? Kerja apa? " rentet pertanyaan pemuda Thailand tersebut membuat Jungkook termenung, apa benar terlihat semuda itu?

"Guru Bahasa di sekolah menengah pertama." pun Mingyu yang mendengar percakapan itu hanya sanggup tersenyum sendu, sembari merapalkan kata sabar dalam hati.

Baiklah, Mingyu benar-benar undur diri apalagi setelah lihat pipi orang yang dicintai bersemu kemerahan seperti itu.

"Udah pacaran berapa lama, sih? Kok, aku baru tahu pas kamu teriak minggu lalu." Jungkook memainkan sedotan, mata bergulir ke atas, tampaknya tengah menghitung waktu kebersamaan dengan Taehyung.

"Empat atau lima bulanan, aku bukan gak mau pamer sama kalian, tapi malas aja kalau harus umbar-umbar pacar, nanti ada yang rebut lagi, aku 'kan gak sudi berbagi," ungkap si gigi kelinci dengan bibir maju, mencebik total.

Percayalah Bambam baru lihat sisi posesif Jungkook hari ini, karena nyatanya pemuda Jeon yang Bambam kenal itu orang spontan dan memilki kepercayaan diri tinggi. Sekarang ditambah dengan satu sifat lagi, jadi seorang bucin dari Guru Bahasa bernama Kim Taehyung.

"Hish, posesif sekali kamu, tapi emang good looking sih, aku mau kok jadi simpanannya." jelas dijawab delikan mata dari Jungkook, pun Yugyeom yang baru mau ikut bergabung untuk makan malah mematung di belakang Bambam, ingin mendengar lebih lanjut.

"Kamu belum pernah digigit kelinci ya, Kunpimook?" Bambam beri cengiran dan uluran jari membentuk huruf V, tanda damai pada kelinci yang kini matanya berkilat-kilat, begitu ganas dan menakutkan.

"Baru tahu aku, kalau kamu ada niat jadi simpanan orang," ujar Yugyeom tiba-tiba, mendudukan diri di samping pemuda Thailand tersebut, bersikap seolah-olah tak peduli.

Nah 'kan, bercandanya keterlaluan, pacar Bambam tampak marah bukan main dan pemuda itu mulai peluk lengan kekasihnya dengan gelayutan manja.

"Ish enggak, aku bercanda, mau goda Jungkook doang, Gyeomie~"

Yakinlah Jungkook beberapa kali ucap syukur saat Yugyeom marah pada Bambam, bikin kesal sih, mana tahu pacarnya dengar semua percakapan mereka.



...




"Mobilnya udah bisa jalan Jung, mau kemana dulu sebelum pulang?" Jungkook pasang sabuk pengaman dulu, lantas menyandarkan punggungnya dengan nyaman.

"Terserah kamu aja, tapi jujur, perutku lapar banget, kita makan dulu boleh?" Anggukan jadi jawaban, maka Taehyung segera injak gas dan mobilnya bergerak perlahan di tengah padatnya ibu kota.

"Bagaimana hari ini? Bikin stress atau biasa aja?" Jungkook yang sedang pindah-pindah radio ke saluran kesukaan mulai mengingat-ingat.

"Bikin kesal, katanya si Kunpimook mau rebut kamu, aku 'kan jadi ingin tumpahin jus-ku tadi ke wajahnya." gerutuan itu diselingi kerucutan bibir yang buat Taehyung tertawa jenaka saat melihatnya.
Merasa lucu dan gemas secara bersamaan.

"Saya milikmu Jung, jangan takut direbut atau saya berpaling, jelas kamu tahu kalau kamu cinta pertama saya." ujaran pria Kim berlandas dari hati, membuat degupan jantung semakin bertabuh tak karuan

Kerucutan bibir pun diganti dengan wajah merah serta dengusan.

"Bisa gak, sekali aja buat jantungku tenang?" Jungkook protes, merasa tak terima sebab hanya dari ucapan sederhana pria Kim tersebut saja sudah mampu membuat genderang hebat pada salah satu organ tubuhnya.

"Satu sama dong, jantung saya juga gak berhenti dugeun-dugeun." Taehyung menyahut tanpa segan, dan lagi-lagi semua diakhiri tawa.







Tbc

Sweety DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang