Part 15

733 88 0
                                    

"Tae, di kulkas ada apa aja?"

Taehyung termenung, tak ingat punya bahan apa saja di dalam kulkas, tapi ia yakin ada beberapa sayuran dan satu kaleng ikan sarden, juga beberapa cola beserta susu pisang.

"Kenapa Jung? Tumben tanya isian kulkas." Taehyung menanggapi sembari melirik Jungkook yang berkutat dengan note kecil dan pulpen yang asik menari di atas kertas putih itu.

Pria Kim masih asik mengendarai kendaraan walau sempat terheran-heran dengan pertanyaan si kekasih.

"Jawab aja, aku mau catat." pulpen diketuk-ketuk di atas note berukuran kecil itu (note yang dapat tergenggam dan dapat disimpan pada saku celana).

"Kol, wortel, timun, tomat, sarden kalengan, empat kaleng cola, enam susu pisang, dan terakhir air putih," jelas Taehyung, masih dibuat bingung tapi tetap memberitahu daripada si gigi kelinci merajuk, pun Jungkook kembali mencatat pada note yang sudah merebut eksistensi sedari tadi.

"Kita ke market dulu ya, boleh 'kan?" Ujar Jungkook meminta, memberi binar mata lucu, mana bisa Taehyung menolak hal menggemaskan seperti ini, maka sebuah anggukan jadi jawaban.

Mereka ke market terdekat, ambil troli lebih dulu dan mulai menyusuri rak-rak, Jungkook belanja banyak bahan makanan, sayur-sayuran, bumbu bahkan daging. Sebenarnya Jungkook merencanakan pesta? Atau besok ada pelajaran tata boga?

Tak banyak bertanya Taehyung hanya ikut kemana Jungkook melangkah dengan troli yang sudah terisi berbagai macam belanjaan, sabar saat Jungkook banyak berpikir tentang sayur A dan sayur B, mana yang segar atau layu, mana yang berkualitas atau hanya sanggup tahan satu hari.

Taehyung malah membayangkan Jungkook tengah berbelanja kebutuhan pokok mereka saat sudah menikah, pasti menyenangkan jika menemani Jungkook berbelanja seperti ini, jadi tak sabar menantikan saat itu padahal mungkin ... masih lama. Mengingat sekarang saja si kekasih belum lulus sekolah menengah atas.

Kembali tersadar pada kenyataan saat si gigi kelinci mulai lagi melangkah ke depan setelah memasukkan salah satu bumbu penyedap ke dalam troli, kalau Jungkook tak pakai seragam sekolah mungkin saja mereka dianggap pasangan pengantin muda.

Ish sudah, Taehyung jadi banyak berkhayal hari ini, padahal cuma menemani belanja.

Setelah selesai dengan banyak bahan maka keduanya segera ke meja kasir untuk menghitung total semua belanjaan, dan diberi tunjangan berupa senyum khas pegawai di market ini beserta ucapan terima kasih yang terlontar apik.

...

Jungkook bawa satu kantung dan begitupun Taehyung yang sedari tadi tak banyak bicara, hanya menanggapi jika Jungkook bertanya. Lelah, padahal hanya berkeliling sedikit di rak-rak penuh dengan banyak merek, tapi tak apa, lelahnya terbayar setelah dengar senandung kecil dari mulut Jungkook.

Jungkook langsung melengos ke arah dapur, menyimpan belanjaan di atas meja makan dan mengenakan celemek yang jarang sekali dikenakan.

"Lho? Mau apa, Jung?" tanya pria Kim dengan tatapan heran saat Jungkook mulai merebus air dan menyirami wajan dengan sedikit minyak. Langsung menggunakan kedua tungku dari kompor itu.

"Mau salon-salonan, Tae." Jungkook memutar mata, terlalu retoris jika Taehyung menanyakan si gigi kelinci akan melakukan apa.

Taehyung terkekeh kecil, tahu kok kalau kekasihnya mau memasak, tapi aneh saja jika tiba-tiba begini, apa mungkin punya alasan lain?

"Tiba-tiba masak, kena angin apa pagi tadi?" Taehyung menghampiri, meletakkan kantung plastik di lantai dekat kulkas, memasukkan satu per satu belanjaan ke dalam sana kecuali bahan yang akan digunakan memasak saat ini.

"Mau aja, mau belajar jadi istri yang baik buat kamu." si gigi kelinci menjawab sembari memasukkan daging ayam beku ke dalam panci berisi air mendidih.

"Kamu udah baik kok Jung, saya selalu merasa cukup, tapi kalau kamu belajar seperti ini untuk saya, mau tak mau saya ikut senang dengarnya," sahut Taehyung sembari menutup pintu kulkas pelan, mendekat pada si gigi kelinci yang tampak menekuni sayuran.

Mengambil alih pekerjaan Jungkook yang sedang memotong-motong wortel dan si manis beralih kembali menumis daging ayam yang sudah kena rebus dan sudah dibumbui sedap.

"Aku mau, kita nanti hemat, biar gak banyak makan di luar jadi aku ada keinginan belajar masak. Gak apa 'kan?" Celetuk Jungkook setelah memindahkan satu masakan ke atas piring keramik putih, menyimpannya di dekat Taehyung.

Mengambil sumpit dan meniup-tiup satu cuil daging yang sudah dipotong sedemikian rupa sebelumnya. Disodorkan pada mulut Taehyung yang tangannya masih asik memotong sayuran yang dibutuhkan Jungkook.

"Enak gak?" Taehyung mengunyah pelan sembari merasakan daging empuk itu menyapu rongga mulut. Merasai apa kiranya daging buatan kekasihnya ini bisa dikatakan layak.

"Baru pertama kali coba, mana bisa langsung enak Jung, sepertinya kamu kurang masukman garam, coba masukkin sejumput lagi." Taehyung memberitahu walau sebenarnya diapun tak bisa memasak dan Jungkook kembali masukkan daging ke atas wajan juga memantik api kompor lagi dengan api sedang.

Setelah dimasukkan sedikit garam sesuai perintah Taehyung, ia tak langsung memindahkan ke dalam piring, ambil secuil lagi daging untuk dirasakan kembali Taehyung.

"Oke, Jung."

Maka ucapan oke itu dihadiahi senyuman lebar, masakan pertama buatannya diberi apresiasi berupa senyum kotak dan acungan dua ibu jari dari Taehyung dan Jungkook bahagia sekali.





Tbc

Sweety DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang