Part 9

687 97 1
                                    

Taehyung terbangun subuh sekali, dirinya membuka mata dan langsung di hadapkan Jungkook yang tertidur di dalam dekapan, Taehyung tersenyum kemudian mengecup kening kekasihnya itu yang diam merasa tak terganggu sama sekali.

Dirinya bangkit dari ranjang, ingin beranjak ke kamar mandi, pun segera membuka pintu, tahu betul jika kamar mandi ada di lantai bawah. Hingga Taehyung hampir berteriak saat kaki sudah menginjak undakan tangga yang terakhir, telinganya mendapati teguran dari seseorang.

"Siapa kamu?" Taehyung meneguk ludah kasar, tapi tubuhnya cepat menghampiri lelaki yang bertanya ketus itu.

"Kim Taehyung, Om." Taehyung ikut duduk di hadapan lelaki yang tampaknya mengeluarkan aura menyeramkan, pekat hingga membuat bulu kuduk berdiri.

"Sedang apa di sini? Kenapa keluar dari kamar anak saya?" Taehyung paham atas ucapan yang terdengar memberi peringatan, dirinya menegakkan tubuh untuk segera memberi salam dan memperkenalkan diri lebih jauh.

"Saya kekasih anak Om." Papa Yunho tampak tak senang atas tuturan dari Kim Taehyung di hadapannya ini.

"Lancang sekali, sudah berapa lama?" nada suaranya memang tak ketus tapi begitu dominan dan tegas, Taehyung bagai mengikuti ujian wajib militer, sumpah, seram sekali.

Apa Taehyung lancang? Tapi seingatnya pria Kim hanya bersikap jujur pada calon Ayah mertuanya ini.

"Maaf jika sudah lancang, sudah injak enam bulan." Taehyung beberkan saja, daripada dirinya direndahkan, walaupun calon mertua tapi harga diri mesti tegak.

Lelaki itu kini memberi sorot tak suka, penuh permusuhan, entahlah, padahal Taehyung tak mengajaknya berkelahi, hanya ingin berbincang dan berbagi sapa, tapi nyatanya Ayah dari si kekasih tak begitu menyukai hal ini.

Lelaki dengan tubuh tegap itu mulai membuka mulutnya lagi, siap bicara pun mesti urung saat mendengar suara tapak kaki menghampiri.

"Lho? Papa sejak kapan pulang?" Jungkook yang baru saja terbangun segera menghampiri suara obrolan di ruang tengah. Melihat suasana tak mengenakan saat benar-benar injak kaki di tempat tujuan.

"Papa, aku kangen!"

Jungkook mendekati dan segera memeluk Papa Yunho yang sudah tak pulang semenjak dinas keluar kota hingga berbulan-bulan, abdi negara memang harus siap meninggalkan keluarga demi menjaga pertahanan negara.

"Oh iya Pa, ini Taehyung pacarnya aku hehehe." cengir lucu Jungkook membuat wajah keruh ayahnya pudar, diusaknya rambut si gigi kelinci yang masih mencuat bekas bangun tidur.

Tangannya mengelusi pipi berisi itu dengan semu merah alami, mencubiti gemas dan melayangkan kecupan di dahi Jungkook yang terkikik atas perlakuan ayahnya, maklum saja, sudah pergi selama tujuh bulan, Jungkook jadi rindu sekali pada sosok Papa yang biasanya selalu mendengarkan keluh kesah.

Sampai tatapan sayang itu berubah garang saat lihat sesuatu yang ia yakini hasil karya Kim Taehyung itu, tercetak jelas di bagian tulang selangka dan leher, memar merah yang sering terlihat jika kau baru beres bercinta. Dan tampaknya masih terlalu segar untuk diindikasikan sebagai kissmark lama.

Berani sekali pemuda bernama Kim Taehyung itu mencumbui anaknya, menodai kepolosan yang Jungkook punya. Argh, marah sekali rasanya saat si anak kesayangan menyerahkan diri pada pria yang tidak diketahui keseriusannya.

Hingga Jungkook melepaskan diri dari pelukan Papa untuk menghampiri kekasihnya dan memeluk pinggang itu dari samping untuk terlelap kembali.

"Hei bangun, mandi 'kan sekolah," ujar Taehyung mengingatkan seraya mengusapi bahu Jungkook lembut.

"Ah, malas." tapi tubuhnya beranjak menuju kamar mandi dengan gontai.

Setelah itu hening menyambut ruang tengah, dan Taehyung kembali dibuat gugup.

"Kau seberani itu sampai menandai anak saya, ingat saya tak suka padamu, perbaikilah diri."

Ucapan terakhir Papa Yunho nyatanya membuat Taehyung mematung, sesak sekali dadanya. Benar bahwasannya, pria Kim harus memperbaiki diri sebelum meng-klaim Jungkook.

Papa Yunho pergi begitu saja, meninggalkan obrolan dengan kata-kata menyakitkan, tak merela saat anaknya sudah tak sekecil dulu, tak pernah bergelayut manja padanya, tak banyak meminta dan sekarang malah sudah memiliki kekasih. Hati Ayah mana yang akan cepat menyetujui itu? Rasanya baru kemarin membesarkan Jungkook yang menangis saat belajar naik sepeda, kini anak itu sudah menjulang tinggi seraya memperkenalkan pria Kim sebagai pujaan hatinya.

Taehyung melamun, benar sekali ucapan dari calon Ayah mertuanya.

Belum sekaya raja Arab, belum setampan V BTS, belum sepicis Dilan, belum punya istana negara hasil kerja. Benar, Taehyung terlalu lancang berada di sini, keluarga Jungkook memang berada tapi ia cinta si gigi kelinci itu, tanpa pandang kasta apalagi harta.

Restu belum didapat dan Taehyung kalut sekali.







Tbc

Sweety DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang