Part 6

913 103 1
                                    

Jungkook tampak melompat-lompat bagai kelinci, begitu riang gembira padahal hanya diajak pergi ke pasar malam, tak mempersalahkan walau jalan-jalan di tempat ramai begini. Asal ada Taehyung di sampingnya, terlepas dari itu si gigi kelinci tak masalah mau diajak ke rawa menyeramkan sekalipun.

Jungkook semakin memperlihatkan keantusiaannya kala si kekasih menawarkan makanan, hal yang tak boleh dilewatkan jika bertandang ke tempat ini.

"Tae, ingin itu, beli lima tusuk!" Jungkook menunjuk ribut pada penjual Corndog, sembari menarik-tarik jaket Taehyung, tak sabaran sekali hingga pria Kim agak kerepotan saat ingin ambil dompet di saku belakang.

"Dua tusuk aja, Corndog-nya besar nanti gak habis." Taehyung memberi saran, biasanya si gigi kelinci marah jika diinterupsi begitu, tapi kali ini dirinya malas berdebat, jadi Jungkook mengiyakan saja, nanti kalau kurang tinggal minta lagi.

Penjual itu hanya tersenyum sembari melayani dua pasangan di hadapannya, memberikan makanan itu pada si bocah yang sekarang kegirangan, Taehyung terkekeh gemas lantas membayar sesuai harga, kemudian mencubit pipi si gigi kelinci yang terlihat menggembung, mengunyah dalam suapan besar, serakah sekali.






"Ingin permen kapas juga, beli empat!" setelah Corndog dihabiskan dan sialnya harus beli lagi, sebab katanya Jungkook belum kenyang.

Taehyung tak bisa marah, untuk alasan yang kurang jelas Guru muda itu malah menyukai bagaimana tingkah kekasihnya ini.

"Satu aja, nanti gigimu sakit, saya gak mau kamu ngeluh sakit nanti, tapi ketika diperingati gak pernah dengar." mendengar wejangan itu Jungkook mengerucutkan bibir sebelum pada akhirnya mengalah, mengangguk pasrah saat harus beli satu, padahal ingin lebih dari ini.

Permen kapas yang selalu jadi cintanya selama ini tak bisa diraih banyak-banyak, Taehyung tak salah tapi menyedihkan rasanya.

"Mau beli apalagi? Udah kemalaman setelah beli satu atau dua makanan lagi mending kita pulang." Taehyung melihat mata berair Jungkook, sebab kebanyakan menguap, dan pria Kim tahu betul kalau kekasihnya sudah lelah dan mengantuk.

"Gendong, aku mau digendong aja, gak kuat jalan." jari telunjuknya menggosok mata yang setengah terpejam. Satu tangan lain terbuka lebar, meminta kesediaan si kekasih untuk membawa bobot tubuhnya.

Taehyung segera membungkuk sedikit di depan Jungkook, pun dalam sekejap si gigi kelinci naik ke punggung pria itu dan mengeratkan pelukan di leher yang tampak kokoh. Sempat hilang keseimbangan tapi untung saja dirinya sudah pasang kuda-kuda, mempersiapkan diri dari hal yang tidak terduga.

Jungkook langsung terlelap begitu menyandarkan kepala di bahu si kekasih yang punya wangi menenangkan itu, harumnya bukan dari parfum mahal, tapi rasanya teramat nyaman apalagi jika sudah mengusal di ceruk bahu pria Kim tersebut. Yang jelas, jika menyangkut Taehyung, si gigi kelinci akan selalu suka.

Pun, kencan bersama Jungkook apalagi diajak malam-malam begini pasti berakhir dengan dompet Taehyung menipis ditambah pinggangnya pasti pegal sebab harus menggendong kekasih mudanya ini.

Tapi aneh, Taehyung yang biasa menolak apapun bentuk permintaan, kini malah terus patuh pada apa yang diucapkan oleh anak berusia delapan belas. Terlalu mencintai memang seperti orang bodoh, tapi Taehyung menikmati tiap-tiap kebodohan yang terjadi padanya.

Terlampau senang lihat Jungkook memejamkan mata sembari memeluk lehernya, hangat dan menyenangkan dalam dada. Dengkuran halusnya bagai alunan paling indah, membuat Taehyung terus tersenyum sepanjang perjalanan menuju tempat parkir.

Kata orang cinta pertama itu tak selalu berakhir sama, takutnya ada cinta kedua dan ketiga, tapi menurut Taehyung itu semua tidak akan terlaksana dengan apa yang disebut kedua atau ketiga. Mereka hanya belum pernah merasa bagaimana tersihir gemaan mantra lewat mata dan tutur kata.

Mereka hanya belum merasa bagaimana hati meletup bahagia, marah pun tak bisa lama-lama, bahkan rindu padahal baru berpisah beberapa detik lalu.

Mereka yang sering atau suka mendua itu tak pernah merasa bahwa pasangannya layak dicinta sebegitu sempurna, mereka yang sering mengelu-elukan bosan dan tak cocok dengan pasangan bahkan tak bisa disebut punya perasaan, itu hanya nafsu sebab iri atau kurangnya perhatian.

Maaf-maaf saja jika Taehyung berpikiran seperti itu, sebab dirinya sebegitu mencinta pemuda Jeon, sebab dirinya terlalu lemah hanya lewat tatap mata dan dirinya bertekuk lutut pada suara lembut itu.

Kim Taehyung mencintai Jungkook terlepas dari umur yang terpaut cukup jauh, tak ada halangan, cinta mereka bahkan memberi restu.








Tbc

Sweety DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang