Part 17

736 81 0
                                    

"Pacar Bambam?"

Yang ditanyai langsung mengangguk mengiyakan, ia memang kekasih Bambam lantas ada masalah apa?

Lelaki di hadapan Yugyeom tampak menjulang kokoh dengan pandang mata yang tajam dan kurang ramah, diberi tatapan seperti ini jelas membuat pemuda dengan rambut sedikit ikal itu merenyit tak mengerti, dirinya punya salah apa sebelum ini?

"I-iya kak, ada apa, ya?" Yugyeom berani bertanya, lelaki yang mencegatnya tadi langsung menunjukkan anggukan kepala misterius.

Bak harimau menemukan mangsa yang tepat untuk dimakan.

"Cari kamu!" ungkap pria dengan mata mengerling penuh angkara itu, mengucap dua kata yang langsung buat Yugyeom terperangah, apalagi lelaki tersebut tiba-tiba menyeret tas gendong yang tersampir di kedua bahunya.

Jelas saja Yugyeom terbawa begitu saja, mengingat dirinya tak punya ancang-ancang sebelumnya, pemuda itu terlalu lengah.

Dibawanya Yugyeom ke tempat yang agak sepi, mata tajam tadi menelisik bagai mencekik, pun pemuda Kim hanya sanggup telan ludah beberapa kali. Merasa sesak atas suasana mencekam ini.

"Saya ingin ajari kamu adab, tapi pacarmu memohon untuk tak mengapa-apakan pacarnya ini, jadi kamu ingin saya apakan?"

Diberi pertanyaan membingungkan, maka Yugyeom mematung dengan segala resah, tentu bila salah menjawab akan jadi timbal balik pada nasibnya, Yugyeom ingin pergi saja.

"K-kamu siapa?" kemudian napas Yugyeom tercekat saat Taehyung memenjarakan tubuhnya dengan kedua lengan yang berurat, memberitahu kalau lelaki itu sangat kuat.

"Ah iya, sampai lupa kenalan. Saya kekasih Jungkook. Kim Taehyung imnida." tampak ramah, bukan nadanya, melainkan diksinya saja karena mata itu semakin parah menyorot serius dengan lensa jernih, bagai mengarungi lautan, mata beriris biru itu menegangkan keadaan.

Yugyeom total mematung, tak mempercayai apa yang didengarnya tadi.

Apa maksudnya?!

Padahal sudah coba kabur dari masalah ini, tapi tetap bisa ditemukan juga, sialan, Yugyeom kesal dengan kenyataan. Sepertinya Tuhan sedang memberi banyak ujian pada pemuda itu, hingga dipertemukan dengan satu eksistensi yang dihindari sejak beberapa hari.

"Tahu tidak? Gara-gara obat itu, Jungkook sakit demam setelahnya." wajah Taehyung memang kentara datar, tapi nada suaranya membuat jantung cetar-cetar, membuat lutut Yugyeom gemetaran.

"Jangan tanya, saya marah atau tidak? Tentu kamu tahu jawaban saya seperti apa, dan terlebih orang yang saya cintai kena imbas." rentetan kata itu punya nada amarah tak main-main, semakin buat Yugyeom menciut di tempat.

"Aku gak bermaksud ngerjain Jungkook Kak, aku niatnya ngasih itu buat Bambam tapi kekasihku malah beri separuh minumnya pada Jungkook, maafkan aku, kumohon." Yugyeom tampak putus asa, ingin cepat keluar dari situasi menakutkan ini.

Rahang tegas yang tampak mengeras kini perlahan lemas, tangan yang digunakan untuk memenjarakan tubuh Yugyeom segera turun dan menempel di bahu pemuda itu, meremat kencang, memberitahu kalau Taehyung sempat marah sekali.

"Maaf sudah buat kamu takut, saya agak marah tadi, Jungkook sakit soalnya. Kata Dokter terlalu lelah dan yang paling parah Jungkook menenggak cairan yang tak seharusnya diminum untuk anak se-usia kalian." penjelasan Taehyung cukup untuk membuat Yugyeom paham dan merasa bersalah.

"Jangan senang dulu, marah saya masih tersisa, dan saya mau beri peringatan untukmu agar tak menggunakan obat itu lagi. Jujur saja terlalu membahayakan, saya pamit."

Taehyung pergi setelah memberi peringatan yang tak sedikitpun boleh dibantah, jelas untuk kebaikan semua orang, hingga Yugyeom yang masih bersandar pada tembok harus merosot ke tanah karena kakinya lemas sehabis ketakutan.

Mengerikan.

Kekasih Jeon Jungkook yang sering dielu-elukan romantis dan sangat baik itu nyatanya menyeramkan sekali. Pun Yugyeom tak ingin dengar lagi cerita-cerita pemuda Jeon yang mengagungkan pacarnya si Guru muda. Terlalu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Jungkook tentang Taehyung yang selalu bertindak lembut.

Mana ada lembut kalau meremat bahu mirip sekali mencengkeram dan sampai timbul bekas seperti ini, mana ada baik kalau sampai mengancam seperti tadi.

Tapi benar apa yang dikatakan Bambam, dirinya kapok setelah kejadian barusan, sumpah tak ingin terlibat masalah apapun lagi dengan pria Kim itu.

Juga, untuk kejadian tak sengaja tersebut terus dirutukki Yugyeom, berjanji tak akan beli obat itu, takut salah kena sasaran lagi, nanti kena tremor untuk yang kedua kali. Jelas tak ingin itu terjadi.

"Gyeomie! Kamu gak apa 'kan? Kak Taehyung emang seram tapi kuharap kamu beneran kapok atas kejadian tadi." Bambam ikut berjongkok di hadapan Yugyeom yang masih terdiam dengan mata kosong.

Apa segitu parah?

"Gyeomie?" panggil Bambam sembari sentuh pipi kekasihnya.

"Bamie, aku janji gak akan ulangi, tolong beri aku pelukan, astaga aku hampir ngompol tadi." Bambam terkekeh lantas memeluk Yugyeom dan menyimpan kepala kekasihnya di depan dada.

"Mampus, tahu rasa 'kan." diberi tanggapan seperti itu maka Yugyeom menarik Bambam hingga duduk pada pangkuan, dengan kurang ajar mencium secara bibir kasar.

"Di sini sepi, sepertinya gak masalah sampai pelepasan pertama."

Shit, seharusnya Bambam tadi diam saja, karena Yugyeom itu mudah tersinggung dan terlalu nekad, apalagi ini yang paling mengacu adrenalin, bercinta di belakang sekolah yang memang sepi.


...


"Iya, Jung?" Taehyung mencermati permintaan yang Jungkook minta, dan mulai mencatat dalam otak.

"Oke, pisang dan semangka, gak ingin sekalian dengan susu pisangnya?" Tanya Taehyung pada panggilan di seberang sana.

"Tentu boleh," jawab Taehyung lugas dan panggilan terputus saat Jungkook mengakhiri duluan, katanya sedang hemat pulsa, pun Taehyung hanya sanggup geleng kepala.

Amarah sudah menguap kini berganti jadi suara kekehan gemas saat Taehyung menyapa si kekasih di salah satu unit kesehatan, tengah bermain game dengan ponsel di genggaman.

Ketika terdengar suara sepatu yang semakin mendekat maka Jungkook menghentikan acara bermain game-nya, segera menengadahkan tangan pada kantong putih yang dibawa pria Kim. Meminta pesanannya menit lalu.

Buah pisang dan semangka diacuhkan saat Jungkook malah ambil susu pisang dan menyedotnya tak sabaran, Taehyung menepuk pucuk kepala si gigi kelinci gemas seraya terkekeh geli.

"Pelan Jung, nanti tersedak."

Walau sempat marah, tapi itu selalu luntur jika sudah ingat wajah manis Jungkook yang menyambutnya, memberi kecupan ringan di pipi dan bibirnya. Menimbulkan desir hangat pada hati Taehyung yang semula dingin dan keras, kebekuan itu mencair saat Jungkook memperkenalkan diri di hari valentine malam itu.

Taehyung jadi rindu masa-masa tersebut, begitu berkesan dan mendebarkan.








Tbc

Sweety DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang