Bel istirahat tiba, seokyung keluar dari kelasnya dan berjalan menuju kantin, ia lapar dan ingin memakan sesuatu yang tersaji disana.
Seseorang mengejarnya, "ya!". Sapanya. Seokyung menolehkan kepala nya keorang yang menyapanya itu.
"Oh, ryeowook sunbae".
"Mau kemana?". Tanya ryeowook.
"Aku ingin kekantin, sunbae. Lapar". Seokyung mengelus perutnya sambil menampilkan senyum manisnya.
"Aku juga akan kekantin". Katanya dengan terus mengikuti langkah seokyung.
.
.
.Sedangkan disebuah universitas, kyuhyun juga sama halnya dengan seokyung, mengisi perutnya yang minta diisi.
"Kyunie, kau benar akan bertunangan dengan haksaeng itu?". Tanya changmin sambil mengunyah makanannya.
"Tentu saja, itu kemauan orangtuaku". Jawab santai kyuhyun sambil memainkan ponselnya.
"Kalau kau tidak menyukainya, lalu mengapa kau menerima untuk dijodohkan?". Tanya changmin lagi yang semakin penasaran.
Kyuhyun mengangkat satu alisnya, "jika aku menolak, maka semua akses yang kumiliki akan diblokir oleh appaku".
"Kejam sekali". Sahut minho.
"Maka dari itu aku menerimanya saja, dari pada aku seketika menjadi gembel yang tidak memiliki apapun untuk kubanggakan pada kalian". Angkuhnya.
"Kau terlalu sombong tuan, jika begitu kau hanya akan menyakiti perasaan seokyung". Minho kembali menyahut. Diantara mereka bertiga, hanya minholah hang sangat mengerti perasaan perempuan.
"Aku tidak perduli, dia juga tidak menyukaiku, jadi kami sama-sama tidak menyukai". Kata kyuhyun lagi.
"Jadi, kalian terjebak dalam keadaan yang sama?". Tanya changmin dan kyuhyun mengangguk, "begitulah".
"Kasihan sekali nasib kalian".
.
.
.Pulang sekolah tiba, seokyung tidak berniat sama sekali untuk pulang kerumah, ia lebih memilih melangkahkan kakinya menuju agensi yang menerimanya sebagai trainee.
Perasaannya begitu senang saat mendapat email kalau dia lulus audisi, lalu tadi pagi ia mendapat email lagi bahwasannya dirinya langsung diterima menjadi trainee diagensi itu. Senang? Tentu saja, siapa yang tidak senang saat mengikuti audisi dan kau lolos dan menjadi tarinee. Itu adalah impian seokyung, ia juga ingin menjadi detektif, tapi dirinya sudah diberhentikan dan pastinya dirinya akan fokus menjadi trainee dan berusaha keras agar bisa debut dan membuktikan pada sang ayah kalau dirinya itu bisa dan berbakat.
Begitu sampai digedung agensi yang bertuliskan SM ENTERTAINMENT, mata hazel seokyung seketika berbinar, ia tidak percaya akan memasuki gedung yang selama ini ia impikan yang dulu selalu ia lihat dari luarnya saja, melihat para artis yang keluar masuk dengan mobil mereka. Sejak saat itu seokyung bertekat untuk menjadi trainee dari agensi itu.
Seokyung berjalan menghampiri penjaga yang berada didekat pintu, penjaga itu kaget saat melihat seorang haksaeng mendatanginya. Ia pikir seokyung adalah sasaeng yang sedang menguntit salah satu artis mereka.
"Bisakah saya bertemu dengan lee sooman sajangnim?". Tanya seokyung. Penjaga itu bingung.
"Ah, saya lolos audisi dan saya diterima menjadi trainee disini, ahjussi". Kata seokyung sambil memberikan ponselnya yang menampilkan pesan email dari agensi.
"Ah, tempatnya tidak disini, tapi disebelah sana". Tunjuk penjaga itu disalah satu pintu dekat area parkir.
"Ah, ghamsahabnida, ahjussi". Seokyung membungkuk sopan dan menerima ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope? [Hiatus]
FanfictionHarapan ingin mengungkap sesuatu, percintaan yang begitu menyakitkan, cinta palsu? Harapan palsu? Keinginan untuk menjadi seorang idol terkenal adalah impiannya yang harus dirinya kejar. Persetan dengan tidak diizinkannya oleh sang ayah. Tekat yang...