Kyuhyun memarkirkan mobilnya dengan rapi diparkiran universitas, perasaannya kacau dan nafasnya memburu, kepalanya juga memikirkan haksaeng yang merangkul pundak seokyung tadi disekolahnya.
Wajahnya bulat, senyumannya manis. Kyuhyun rasa dari senyuman itu terpancar kebahagian ketika bersama dengan seokyung.
"Aku harus mencari tahu siapa haksaeng itu". Kyuhyun melihat arloginya.
"Waktuku tidak banyak". Kemudian kyuhyun keluar dari mobilnya.
.
.
."Ini apa?". Tanya ryeowook pada seokyung yang menyerahkan selembar kertas tebal.
"Undangan untuk sunbae".
"U undangan acara apa?". Tanyanya dengan sedikit tergagap.
"Pertunanganku besok, datang ya". Pinta seokyung sambil tersenyum manis.
"Be-sok?". Ryeowook meyakinkan dan seokyung mengangguk mantap.
'Mengapa tiba-tiba?'.
Ryeowook menatap sendu kertas undangan itu, "kamu kan masih sekolah, bagaimana bisa akan bertunangan?". Tanyanya lagi.
"Perjodohan". Singkat Seokyung.
Ryeowook sedikit terkekeh, "jaman sekarang masih ada ya jodoh menjodohkan".
"Jadi, kau langsung menerimanya saat para orangtua menjodohkanmu?".
Seokyung menggeleng, "tentu saja tidak, aku bahkan langsung mengatakan 'tidak' saat mereka membicarakan perjodohan itu. Bahkan aku baru mengenalnya 2 bulan belakangan ini".
"Sesingkat itu dan kalian akan melangsungkan tunangan itu?". seokyung mengangguk.
"Padahal aku akan mengutarakan perasaanku". Gumam ryeowook sambil memalingkan wajahnya.
"Sunbae mengatakan sesuatu?". Tanya seokyung memastikan.
Dengan cepat ryeowook menggeleng dengan senyum sulkingnya.
"Sunbae akan datang kan?". Tanyanya memastikan.
"Tentu saja, terima kasih sudah mau mengundangku". Ryeowook tersenyum sedikit terpaksa.
.
.
.Sepulang sekolah, seokyung berkunjung kekantor divisi kejahatan tempatnya dulu bekerja sepulang sekolah.
Dengan wajah yang berseri-seri dan beberapa bungkus tteokpeoki yang siap dimakan ia tenteng kesana.
Sesampainya didepan gedung divisi kejahatab itu, senyum seokyung semakin mengembang dan berjalan memasuki gedung itu.
Seokyung membuka pintu dimana para rekannya dulu berada. Begitu masuk, seokyung langsung menyapa mereka yang sedang berkutat dengan kertas-kertas penting.
"Annyeonghaseyo". Sapanya dan membuat semua orang yang berada disana langsung menatap kearah seokyung.
"Eo, seokyung-ah".
Senyum seokyung terulas dengan tulus sambil menyerahkan bungkus plastik yang berisi tteokpeoki itu.
"Apa ini?". Tanya daniel dengan semangat.
"Bagikan rata pada mereka, aku hanya mampir untuk memberikan ini". Seokyung memberikan kertas undangan pada daniel.
"Cho kyuhyun dan choi seokyung". Daniel membaca nama yang tertera diundangan itu. Alisnya bertaut, "kau masih kecil sudah akan bertunangan, kapan aku menyusul?". Daniel menghela nafasnya dan Seokyung tertawa melihat wajah sedih daniel.
"Kudoakan semoga sunbae segera menyusul, jangan lupa undang aku". Seokyung mengedipkan sebelah matanya.
"Baiklah, aku akan menemui detektif kang". Lalu Seokyung berjalan kearah ruangan detektif kang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope? [Hiatus]
FanfictionHarapan ingin mengungkap sesuatu, percintaan yang begitu menyakitkan, cinta palsu? Harapan palsu? Keinginan untuk menjadi seorang idol terkenal adalah impiannya yang harus dirinya kejar. Persetan dengan tidak diizinkannya oleh sang ayah. Tekat yang...