Hope [chapter's nine]

10 7 3
                                    

Diperjalanan pulang, seokyung terus teringat perkataan manusia tiang itu. Apa benar pria disampingnya ini hanya berbohong dengan mengatakan menyukainya–ani–mencintainya?.

Tapi dirinya sendiri juga bingung, ya seokyung akui dirinya menyukai kyuhyun, tapi statusnya sekarang menjadi seorang trainee diagensi besar membuatnya semakin bingung.

Apakah dirinya harus merelakan impiannya untuk melanjutkan perjodohan itu atau mempertahankan impiannya dan membatalkan perjodohan itu.

"Ya, cho kyuhyun!". Panggil seokyung dengan lantang.

Kyuhyun melirik dan membelokkan setiurnya, "wae?".

"Kau yakin dengan perjodohan ini?". Tanya seokyung dengan sedikit ragu.

"Tentu saja aku yakin, aku mencintaimu". Jawabnya dengan nada yang santai.

"Boleh aku mengatakan sesuatu!?".

Kyuhyun kembali melirik kemudian mengangguk, "katakanlah, aku akan mendengarkannya".

"Dua hari yang lalu, aku lolos audisi". Jujurnya.

Lantas, kyuhyun langsung menolehkan kepalanya pada seokyung, terlihat keseriusan dimatanya, tidak ada kebohongan sama sekali.

"Lalu, kau akan meninggalkanku?". Ucapnya dengan lirih.

"Bahkan kita belum bertunangan dan kau akan meninggalkanku?". Kyuhyun memarkirkan mobilnya dipinggir jalan.

"Apa kau tahu, menari adalah salah satu hobiku, dan menjadi seorang idol adalah cita-citaku".

"Kuharap kau dapat memahamiku". Sambungnya.

"Kau sudah memberi tahu appa?". Tanya kyuhyun pada seokyung, dan seokyung mengangguk lemah.

"Lalu, apa siwon appa mengizinkanmu?". Seokyung menatap mata kyuhyun lekat-lekat dan kembali menggeleng.

"Pria tua itu menyuruhku berhenti menari!". Seokyung melengkungkan bibirnya kebawah.

"Aku bisa saja membatalkan perjodohan kita dan aku menjalani masa traineeku sebelum debut, tapi jika begitu, maka ayahku pasti akan memarahiku habis-habisan".

Kyuhyun terus mendengarkan cerita dari gadis yang duduk disebelahnya itu, hatinya seketika sakit, seakan-akan merasakan apa yang dirasakan olehnya.

"Jika kau ingin membatalkannya, maka ayo batalkan saja". Final kyuhyun dan membuat seokyung kembali menatap kyuhyun.

"Kau bercanda?". Seokyung sedikit terkekeh.

Kyuhyun menggeleng, "kejar apa yang membuat hidupmu bahagia, jika bersamaku tidak membuatmu bahagia, maka pergilah, aku akan mendukungmu".

"Kyu~".

"Aku akan menunggumu, dan tolong katakan kau juga akan menungguku". Kyuhyun memegang tangan seokyung dengan tatapan sendu.

"Kyu, kuakui aku menyukaimu, tadi aku masih bingung dengan keadaan sekarang ini".

"Masih ada esok hari sebelum kita melangsungkan pertunangan, jadi pikirkanlah, dan kumohon percaya padaku, aku bersungguh-sungguh mencintaimu dan aku tidak ingin kehilanganmu".

"Aku tahu, tapi—...

Kalimatnya terputus saat melihat mata berkaca-kaca kyuhyun, kemudian seokyung menghela nafasnya. "Baiklah, aku akan memikirkannya, jangan menangis, aku tidak suka melihat laki-laki mengeluarkan air matanya didepanku". Tangan seokyung terulur untuk menghapus jejak air mata yang mengalir di pipi kyuhyun.

Kyuhyun memegang tangan kiri seokyung yang masih mengusap pipinya dengan lembut, "aku mencintaimu, sungguh". Seokyung tersenyum kemudian mengangguk.

Hope? [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang