Hope [chapter's eight]

11 7 2
                                    

Hari mulai gelap, bulan dan bintang mulai bermunculan, malam ini malam yang indah, dimana seokyung dapat bersantai dirumah tanpa melakukan kegiatan apapun.

Seokyung hanya menari didalam kamarnya dengan musik yang ia putar melalui ponselnya.

-house party- dari super junior diputarnya dan seokyung mulai menggerakkan badannya. Hanya dengan cara itu seokyung dapat menari, jika dirinya kembali ke gedung agensinya pasti siwon akan terus melontarkan kalimat-kalimat menyakitkan untuknya. Seokyung juga tidak tahu, ia akan keluar atau tetap menjalani masa trainee nya dan segera debut. Itu impiannya, tapi kata-kata yang dilontarkan sang ayah memupuskan impiannya.

Sedang asiknya menari, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan lebar menampilkan seseorang membuat kaki seokyung terbelit dengan kakinya sendiri dan terjatuh.

"Awh".

Orang yang membuka pintu itu tanpa mengetuk terlebih dahulu langsung membantu seokyung untuk berdiri dan membawanya ke sisi ranjangnya, karena ranjangnya yang dekat.

"Maaf". Seokyung mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang itu.

Seokyung memutar matanya kesal, "mengetuklah jika ingin masuk".

"Maaf, appa menyuruhku untuk membawamu kencan". Ucap kyuhyun dengan mata yang berbinar.

Seokyung berdecak, "katakan saja jika kau mengajakku kencan, tapi maaf tuan aku sedang tidak ingin keluar".

"Besok hari pertunangan kita, dan aku ingin mengajakmu kencan malam ini, aku ingin membuktikan kalau aku benar-benar mencintaimu". Kyuhyun memohon.

"Kapan aku dapat menang dari dirimu, selalu aku yang mengalah". Seokyung berdecak kesal.

"Baiklah, aku akan ganti pakaian, tunggu aku diluar, atau kulempar kau dari balkon jika masih berada didalam kamarku!". Ancamnya dan membuat kyuhyun langsung tersenyum senang. Lalu berjalan keluar dari kamar seokyung.

15 menit kemudian seokyung keluar dengan setelan kasualnya, celana jeans panjang sepatu ket putih, kaos berwarna putih pendek yang menampakkan perutnya, rambut yang digerai dan tambahan make up yang tipis namun sangat manis.

Begitu seokyung turun kelantai dasar, kyuhyun menatapnya bahkan sampai tidak berkedip. Simple tapi mampu membuat mata kyuhyun terpesona.

Seokyung lagi-lagi memutar matanya, "kita akan pergi atau hanya berdiam diri saja?". Kesalnya dengan nada yang sinis.

Tersadar dari lamunannya, kyuhyun langsung tersenyum dan mengulurkan tangannya menarik tangan seokyung lalu menggandengnya.

"Siwon appa dan jaemin hyung belum pulang?". Tanya kyuhyun sembari berjalan keluar rumah.

"Mereka lembur, karena besok mereka akan bersantai dipesta pertunangan kita". Seokyung berdeheum setelah selesai bicara.

.
.
.

Diperjalanan, kyuhyun sesekali mencuri pandang kearah seokyung yang menurutnya malam ini begitu cantik, walaupun hanya dengan polesan make up yang tipis.

"Sebenarnya kita akan kemana sih? Ngak sampe-sampe". Seokyung mengembungkan pipinya.

Kyuhyun tersenyum, "sebentar lagi kita sampai".

5 menit kemudian kyuhyun membelokkan badan mobilnya kesebuah cafe yang lumayan besar.

"Haru cafe". Seokyung menyebut nama cafe itu dan kyuhyun mengangguk.

"Apa tidak ada tempat lain?". Tanya seokyung yang sudah mempoutkan bibirnya.

"Kenapa? Disini sangat nyaman kau tahu?".

Hope? [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang