Aku pubhlish story' ini bukan untuk melanjutkan, namun hanya biar disini saja...
Selamat Membaca...
.
.
.
Mulmed diatas gak ada hubungannya sama alur cerita...
Hanya musik yang menemani aku menulis part ini.
.
.
.Suara dengusan terdengar kencang dari seorang murid yang kini tengah menatap jengah seorang gadis yang duduk didepannya yang terus saja tersenyum bagai orang bodoh.
"Apalagi?" tanya pria bersurai raven itu pada gadis bersurai indigo didepannya.
Hinata menggeleng dengan senyuman yang tak luntur dari bibir kecilnya.
"Kembali ke kelasmu."
"Hmmm," deheman panjang dari sang gadis membuat Sasuke menatap gadis itu dingin. Hinata yang melihat wajah pria yang disukainya berubah menjadi dingin pun meringis ngilu. Ia tau, apa yang akan terjadi setelah ini dan ia tidak mau melihatnya.
"Baiklah, padahal aku masih rindu," gumam Hinata dengan lirih. Sasuke menghela nafas.
"Hinata, bisakah kau berhenti?"
"Dari?"
"Mengikutiku, menguntitku, memperhatikanku, bahkan mencintaiku," jelas Sasuke tanpa ada rasa tak enak hati. Memang kalau difikir, sudah sejak kelas sepuluh awal Hinata mengejar dirinya, dan sama sekali tidak pernah Sasuke tanggapi. Berbagai cara sudah Sasuke gunakan dari yang baik bahkan kasar. Namun, Hinata memang bebal, gadis itu tak menyerah untuk mendapatkan hati Sasuke. Bahkan, menghina Hinata pun sudah. Benar berefek, namun hanya sehari dua hari saja, lalu akan kembali mengejar dirinya seperti orang tak tau malu.
"Aku akan berhenti," jawab Hinata. Sasuke menatap Hinata, seakan bertanya melalui matanya benarkah?
"Jika Sasuke-kun memberiku kesempatan untuk menjadi kekasihmu," ujar Hinata dengan cengiran khasnya. Tuh kan, sudah Sasuke duga jika, Hinata tidak akan semudah itu menuruti permintaan Sasuke.
"Tidak akan." Sasuke berdiri, ia ingin menuju kantin karena sudah ditunggu oleh para sahabatnya.
"Hei, Sasuke-kun, aku membawakan bento untukmu!" teriak Hinata saat Sasuke keluar kelas. Gadis itu segera mengikuti langkah Sasuke yang lebar dan itu sangat sulit bagi Hinata menyamai langkah Sasuke karena dirinya yang tidak tinggi ini.
"Jangan ikuti aku...!" Bagi para siswa dan siswi KHS, mereka sudah tidak akan terkejut lagi jika seorang Sasuke Uchiha berteriak pada Hyuga Hinata.
"Bentonya?" Sasuke menatap bento yang disodorkan Hinata padanya. " Sudah kubilang, jangan membawakan bento lagi untukku."
"Tapi Sasuke-kun,-"
"Tidak ada tapi-tapi."
"Padahal ini, nasi sup tomat," ujar Hinata dengan menunduk. Jangan kalian kira Hinata kecewa atau apa. Nyatanya gadis itu tersenyum, ia tau kelemahan Sasuke adalah tomat. Lihat saja, Sasuke pasti akan menerima bento yang ia bawa.
Sasuke bisa mencium aroma sup dari sayuran yang ia suka. Tidak memungkiri jika masakan Hinata memanglah enak.
"Sini." Sasuke meraih kotak bento Hinata membuat sang gadis terkikik kecil. Sasukenya itu lemah terhadap tomat.
"Dihabiskan ya...??!" teriak Hinata kembali saat Sasuke sudah kembali berjalan menuju kantin.
"Hah, apa aku harus berubah menjadi tomat agar bisa disukai Sasuke-kun?" Tanya Hinata pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju kelasnya yang diiringi tatapan aneh dari para siswi penggemar Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y O U
Short Story. . . Hinata itu ceria, humoris, dan bucin banget ke Sasuke. Sasuke itu dingin, kaku dan benci banget sama Hinata. Naruto itu berandalan, misterius, dan bucin sama orang yang hanya dia yang tau. Sakura itu baik, lembut, dan pintar. Bagaimana jika me...