Sepuluh

1.7K 310 84
                                    

Selamat Membaca...
~BACA SELAGI ON GOING~
.
.
.

Hening suasana yang kini meliputi Naruto dan gadis disampingnya. Tubuh Naruto yang kemaren terlihat gagah kini terkulai lemas bersandar di tembok. Sedangkan seorang gadis tengah dalam posisi yang tidak jauh berbeda.

"Aku akan tanggung jawab bila terjadi sesuatu padamu," ujar Naruto membuka suara tanpa memandang gadis yang sudah resmi ia jadikan seorang wanita. Sukses Naruto ganti gelarnya. Mereka saling memunggungi.

"Hiks... Harusnya aku yang meminta maaf," balas wanita baru itu dengan isak tangis yang kembali menyeruak.

Kembali terdiam dengan pikiran masing-masing. Naruto merasakan pening menghantam kepalanya saat kilasan semalam terlintas diotaknya.

"Walau kemungkinan kecil, namun semalam aku tidak ada henti mengeluarkannya di dalam. Shizuka, apapun yang terjadi nanti, aku pasti tanggung jawab," ujar Naruto kembali memberi kelegaan dihati Shizuka.

Flashback...

Saat sedang makan siang, Hinata meminta pada Naruto untuk tidak datang ke acara malam puncak bagi anak kelas atas. Firasat Hinata sudah tidak enak. Namun, karena Naruto sudah bertekad untuk melihat Shion untuk terakhir kalinya, ia pun abai dengan permintaan Hinata.

Malam itu, pintu rooftop kembali terbuka dengan sangat kencang. Toneri Otsutsuki, yang merupakan kekasih dari Shion Miku datang dan langsung memberi hadiah Sai berupa pukulan sangat keras tepat di rahang dan perut Sai.

"Bajingan kau SHIMURA...! Seenaknya kau menjadikan kekasihku korban dari rencana busukmu...!" Toneri menghajar Sai dengan membabi buta. Anak buah Sai diam, karena Toneri tak kalah banyak membawa pasukan. Jangan remehkan klan Otsutsuki. Mereka menguasai sebagian distrik kepolisian Konoha. Toneri kembali meraih kerah baju Sai yang tersungkur di tanah, "Bajingan kecil. Shion salah apa, Hah...!"

Sai tertawa membuat Toneri kembali melayangkan tinjunya pada wajah Sai.

"Menjijikan...!" Toneri membanting tubuh Sai. Lalu pria berambut model uban itu menghampiri Shion yang tak sadarkan diri.

"Sayang..." dengan lembut Toneri memanggil sang kekasih, menepuk-nepuk pipi sang kekasih dengan pelan nan lembut.

"Sialan kau Shimura...! Jika terjadi apa-apa pada Shion, habis kau...!" Toneri mengangkat tubuh Shion yang lemah. Dirinya harus mengutamakan Shion terlebih dahulu. Toneri pergi diikuti oleh para bawahannya.

Sai, memandang Naruto. Tampaknya membiarkan Naruto tanpa seorang gadis guna melepaskan reaksi obat perangsang tadi akan membuat Naruto semakin menderita. Dengan kode dari Sai, seluruh orang suruhan Sai pergi meninggalkan Naruto yang terkapar lemah. Sepeninggal mereka semua, Shizuka menghampiri Naruto tanpa tahu apa yang terjadi pada Naruto yang dalam pengaruh obat haram. Niat Shizuka hanya menolong Naruto yang terkulai lemah. Namun naas, semua tidak seperti yang Shizuka perkirakan.

Malam itu, Naruto melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Mengubah gadis tidak bersalah menjadi seorang wanita. Dari malam hingga kembali bertemu senja, pengaruh obat yang berdosis ganda itu membuat Naruto berubah menjadi beringas.

Flashback off...

Naruto menghampiri Shizuka, pria dengan garis lahir unik ini berjongkok didepan Shizuka.

"Maaf, untuk yang kesekian kalinya, Shizuka," ujar Naruto sembari membantu merapikan rambut Shizuka. Sedangkan Shizuka yang mendapat perlakuan seperti itu dari Naruto tergugu dalam tangisnya. Dia sadar, Naruto adalah pria baik, lembut dan bertanggung jawab.

Y O UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang