Perasaan cinta itu akan tumbuh seiringnya dengan kita sering bertemu atau bersangkutan dengan orangnya
★***
"Mau beli ice cream dulu gak?" Tawar Atta mengajak Bulan.
Bulan menganguk, dan Atta pun menepikan motornya disalah satu minimarket.
"Mau ikut masuk?" Tanya Atta melepas helmnya Bulan.
Bulan menganggukkan kepalanya.
"Yaudah yuk." Ajak Atta selepas melepas helmnya sendiri dan menaruhnya diatas motor.
Atta dan Bulan masuk kedalam minimarket dengan tangan yang saling menggenggam.
"Mau ice cream yang mana?" Tanya Atta disamping box ice cream yang berjajaran.
Bulan nampak melihat-lihat ice cream mana yang akan ia ambil, susah memang jika harus menentukan ice cream diantara berbagai macam banyak nya perbedaan ice cream.
"Mau pilih ice cream atau mau pilih pasangan? Lama banget." Ucap Atta.
Bulan hanya melirik Atta sekilas dan kembali melihat box Ice cream. Bulan pun langsung mengambil ice cream Cornetto saja biar cepat. Ia mengambil dua ice cream Cornetto dan berjalan menuju kasir pembayaran, begitupun dengan Atta ikut berjalan disamping Bulan.
"Gak mau beli yang lain?" Tanya Atta.
Bulan menggeleng tetap berjalan menuju kasir.
Seusai membayar ice cream, Bulan dan Atta langsung keluar dari minimarket dan berjalan menuju motor Atta yang terparkir diparkiran minimarket.
"Mau makan dulu disini?" Tanya Atta.
Bulan mengangguk dan membuka bungkus ice creamnya. Setelah bungkusannya terbuka, ia mulai sibuk menjilati dan memakan ice cream nya.
Bulan dan Atta sama-sama berdiri menyender dimotor Atta.
"Atta gak beli ice cream?" Tanya Bulan baru menyadari.
Atta menggeleng.
"Kenapa? Gak mau?" Tanya Bulan.
"Mau." Jawab Atta menganguk.
"Yaudah beli lagi mumpung masih disini!" Suruh Bulan.
"Ini aja udah berdua." Ucap Atta menunjuk ice cream punya Bulan.
"Ini?" Tanya Bulan mengangkat ice creamnya "Makan berdua Gitu?"
Atta mengangguk.
"Gak. Nih yang ini aja. Bulan belinya juga dua." Ucap Bulan menyerahkan ice cream satunya lagi yang masih terbungkus.
"Udah ini aja." Ucap Atta menarik tangan Bulan yang memegang ice cream yang sudah terbuka bungkusnya.
Atta menggigit bagian kiri ice creamnya. Bulan yang melihatnya melototkan kedua matanya.
"Ah Atta." Kesal Bulan menarik tangannya. "Bulan kan bilang kalo mau, yang ini aja ice creamnya. Itu bekas Bulan." lanjut Bulan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari&Bulan[END]
Teen FictionMatahari & Bulan. Mereka adalah sepasang sahabat, yang sudah tinggal satu atap sejak kecil. Hanya saja, didalam persahabatannya, sikap Bulan terlampau cuek, dan jarang bicara--atau biasa disebut, sikapnya dingin seperti Es. Berbanding terbalik denga...