I can't lie, i am always love you
★***
"Berarti Bintang sayang sama Bulan?"
Bintang terdiam. Benarkah Bulan mengerti?
"Cieeee, Bintang sayang sama Bulan, ciee,..." Ucap Bulan dengan senyum menggodanya.
"Iya." Ucap Bintang, dengan raut wajah serius.
"Iya iya tahu, Bulan bercanda kok, gak usah di iyain." Balas Bulan, masih dengan nada bercandanya.
"Serius."
Pergerakan mata Bulan berhenti, tepat pada manik mata Bintang yang tengah menatapnya. Semua atmosfer disekelilingnya terasa berkurang dan berhimpitan, suasananya terlalu mencekam.
"Hahahaha, Bintang sekarang udah mulai jago buat lelucon yah? Udah pinter bercandanya sekarang." Ucap Bulan dengan tawa yang dibuat-buat.
Bintang hanya mampu diam. Benarkah? Bulan menganggapnya sebuah lelucon dan candaan? Apa Bulan tidak bisa melihat raut serius diwajah Bintang?
Lupakan saja!
***
Bintang mengantarkan Bulan ke kelasnya, dan disana, terdapat Atta yang baru saja keluar dari kelas Bulan, mungkin baru mengantarkan Pelangi juga.
"Iya, nanti pas pulang--eeh."
Tangan Bulan langsung ditarik oleh Atta, menjauh dari Bintang, ketika Bulan baru saja hendak membalas ucapan cowok dingin itu.
"Atta apaan ih." Ucap Bulan kesal, ketika Atta terus saja menarik dirinya sampai ke belakang tembok sekolah.
"Ada apa sih?" Tanya Bulan bingung.
Atta menatap kedua mata Bulan dengan dalam. Mencoba menahan semua gemuruh yang hadir ntah dari mana, didalam hatinya.
"Maaf." Ucap Atta tiba-tiba.
Bulan menatap Atta penuh tanya.
"Maaf?" Ulang Bulan. "Atta kenapa minta maaf?"
"Maaf."
Bulan sekarang mengerti arah mana yang Atta maksud.
"Soal kejadian itu? Atta gak perlu minta maaf! Itu udah lewat. Atta tenang aja, Atta gak usah khawatir, justru Bulan yang salah, Atta gak usah minta maaf terus." Ucap Bulan lembut.
"Dan Atta juga gak usah ngerasa takut, karena perlahan Bulan bakal coba buat hilangin rasa Bulan sama Atta." Ucap Bulan berusaha tetap tersenyum. "Bulan bakal coba buat hapus dan hilangin semua rasa Bulan sama Atta, Atta tenang aja, Atta happy aja sama Pelangi."
Atta masih menatap kedua manik mata Bulan dengan dalam, dan rasa penyesalan.
"Dan saat ini juga, Bulan lagi bertahan buat tetap ngejalanin itu. Bulan lagi berusaha buat move on, yang pertama sih bagi Bulan." Kekehnya.
"Jangan!" Ucap Atta seperti memohon.
Bulan mengerutkan keningnya bingung.
"Jangan hapus perasaan Bulan, dan jangan berusaha buat hilangin rasa itu." Pinta Atta.
Bulan menggeleng, berusaha menyangkal apa yang Atta ucapkan barusan padanya.
"Atta kenapa sih? Bukanya itu yang Atta maksud, kan? Atta minta maaf sama Bulan karena Atta gak bisa nerima cintanya Bulan, karena Atta cintanya sama Pelangi? Terus kenapa? Ini kenapa?" Bulan bingung sekarang.
"Atta minta maaf karena Atta telat nyadarin lerasaan Bulan. Maaf Atta, karena Atta gak tahu selama ini sama perasaan Bulan, maaf Atta untuk saat ini karena Atta udah terlambat untuk memperbaiki semuanya." Ucap Atta jelas dengan banyak penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari&Bulan[END]
Novela JuvenilMatahari & Bulan. Mereka adalah sepasang sahabat, yang sudah tinggal satu atap sejak kecil. Hanya saja, didalam persahabatannya, sikap Bulan terlampau cuek, dan jarang bicara--atau biasa disebut, sikapnya dingin seperti Es. Berbanding terbalik denga...