40_ Bunuh Diri!

198 15 9
                                    

Hati selalu ingin bertahan.
Tapi raga ini sudah lelah dan ingin menyerah

***

Bulan terisak hebat di tangga taman, Ia merasa dunianya hancur begitu saja. Atta pergi meninggalkan dirinya sendiri, dengan sangat mudahnya. Atta bahkan lebih memilih untuk pergi menemani Pelangi, daripada dirinya, yang sudah jelas sendirian disini.


Bukanya Atta sudah berjanji pada Ayah dan Bunda, bahwa dia akan menjaga terus, dan tidak akan meninggalkan? Lalu apa ini?


Bulan merasa kecewa pada Atta, yang lebih memilih pergi dan meninggalkan dirinya begitu saja.

Baru saja, Bulan merasakan lagi kebersamaan yang sebentar, tapi itu sekarang, tiba-tiba hilang karena seseorang.

Atta yang sekarang, bukanlah Atta yang dulu Bulan kenal, bahkan rasanya, sekarang Bulan sudah benar-benar tidak mengenal Atta. Atta baginya kini, hanya orang asing, yang Bulan tidak akan bisa memahaminya lagi.


"Kenapa Atta pergi,..." Tanya Bulan tidak tahu pada siapa.

Bulan tertunduk, masih merasakan dadanya yang sesak, juga saki.

"Bulan juga sendiri disini,..."

"Kenapa Atta lebih pilih untuk nemenin Pelangi, yang jelas disana masih ada pembantu dan penjaga rumah."

"Sedangkan Bulan?"

"Secepat itu Atta berubah?"

Bulan sudah tidak tahan, air matanya terus mengalir deras, keluar dari kedua matanya.

"Bulan cape,..."

"Kenapa masalah Bulan terlalu rumit?"

"Kenapa harus hadir masalah ditengah-tengah kehidupan Bulan,"

"Bulan gak bisa ngadepin masalah Bulan. Terlalu sulit bagi Bulan,..."

Bulan terus menangis tersedu-sedu sendirian, hingga langit sore pun sudah berubah gelap karena malam.

Bulan mengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit yang bertabur bintang.

"Bulan pengen ikut Ayah,"

"Bulan pengen ikut Bunda,"

"Bulan pengen kumpul lagi sama Ayah, Bunda, dan sinar,..."

"Bulan cape harus bertahan sendirian Bunda, Bulan cape. Bulan pengen istirahat. Bulan pengen pergi aja Bunda."

"Bulan gak bisa nyelesain masalah Bulan, Bunda. Bulan butuh Bunda,..."

Dada Bulan benar-benar sakit. Matanya tak ingin berhenti mengeluarkan air bening, yang sedari tadi terus menemaninya.

"Bulan gak bisa,... Terlalu berat buat Bulan, Bunda. Bulan pengen pergi, lebih baik Bulan hilang aja Bunda,... Bulan pengen lenyap dari bumi ini,..."

Matahari&Bulan[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang