8_Perempuan selalu benar

172 12 0
                                    

Mulai sekarang hadir seseorang diantara Matahari dan Bulan.
Pelangi

***

Atta berjalan menuju ruang kepala sekolah. Katanya Atta harus menemani murid baru disana, Atta juga tidak tahu mengapa dia yang harus menemani anak baru itu?

Atta masuk kedalam ruang kepala sekolah yang pintunya sudah terbuka, dan Atta hanya bisa melihat seorang gadis perempuan yang tengah berjalan melihat lihat foto dan piala yang tergantung di dinding juga rak kaca.

"Ehkem." Deheman Atta berhasil membuat gadis itu menoleh padanya.

"Siapa yah?" Tanya gadis itu berjalan mendekati Atta.

"Lo anak barunya?" Tanya Atta langsung.

"Kok tahu?" Kaget gadis itu.

"Kepala sekolah yang bilang." Jawab Atas santai.

"Terus Lo ngapain disini?" Tanya gadis itu.

"Disuruh nemenin Lo."

"Ouuh iya, tadi Pak kepala sekolahnya sempet bilang, bakal ada murid yang bakal ngajak gue keliling sekolah ini. Berhubung sekarang katanya ada acara ulang tahun sekolah ini ya?" Tanyanya.

Atta mengangguk.

"Kenapa gak besok aja." Ucap Atta.

"Besok apanya?" Bingung gadis itu.

"Kenapa gak besok aja masuk sekolahnya. Sekarang gue lagi sibuk gak bisa nganter Lo keliling." Jelas Atta.

"Ya mana gue tahu kalo sekarang acara ulang tahun sekolah ini. Lagian Lo harus ngajak gue keliling! Ini juga kan disuruh sama kepala sekolah." Keukeuh gadis itu.

"Lagian sejak kapan ada anak baru yang harus tour keliling sekolahnya dulu?" Tanya Atta.

"Sejak sekarang. Karena gue yang minta sama kepala sekolahnya. Gue juga kan belum tahu letak-letak ruangannya. kelas-kelas segala macem nya. Jadi gue harus keliling dulu, supaya besok pas gue masuk itu udah hafal sama bangunan ini." Jelas gadis itu panjang lebar.

"Terus kenapa harus gue?" Tanya Atta tak paham.

"Mana gue tahu." Gadis itu mengedikan bahunya.

"Cari aja sana anak OSIS! Biar mereka yang nganter Lo keliling." Titah Atta.

"Gak bisa gitu dong. Kan Lo yang udah di perintahkan sama kepada sekolah. Jadi ya harus Lo yang nganter gue keliling! Lagian gue juga gak tahu yang mana aja yang anak OSIS, gue kan murid baru, jadi gak kenal."

Atta menghela napasnya sebentar.

"Gue juga bukan Anak OSIS. Jadi gue gak ada tanggung jawabnya sama hal kaya gini." Ucap Atta.

"Gue harus pergi." Ucap Atta berbalik namun langsung dihadang gadis itu.

"Eh jangan kabur dong." Ucap gadis itu menghalangi langkah Atta.

"Gue gak mau kabur, gue mau panggil dulu anak OSIS. Biar mereka yang urus Lo." jawab Atta.

"Gak mau, gue maunya Lo!" Tegas Gadis itu.

Matahari&Bulan[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang