Hari hari berlalu, tidak ada hal aneh pun yang terjadi, namun aku secara sadar maupun tidak sadar melihat wajahnya secara sembunyi sembunyi, aku merasa seperti ada rasa tenang yang kumiliki saat aku melihat wajahnya, semakin sering aku menatap dirinya aku semakin tenang, akan tetapi setiap kali aku pulang dari sekolah itu aku merasa cemas tidak akan bertemu dia lagi. Hal ini terus terjadi hari demi hari, tapi aku masih cemas dan takut padanya apalagi karena kelakuannya selama ini, aku mencoba bersabar menunggu saat yang tepat namun masih tidak bisa kutemukan kapan, aku ingin untuk langsung menghadap didepannya, namun hati nuraniku melarang, selalu menyarankan untuk tidak pernah mendekatinya, sekilas aku tidak dipedulikan oleh Vin karena aku kurang aktif dalam sekolahku, namun perlahan tapi pasti suatu hal berubah.
Pagi pagi sebelum berangkat kesekolah aku sengaja siap lebih cepat untuk bertanya tanya pada warga disekitar mengenai Vin. Kebetulan orang tua saya belum pergi, hampir saja mereka beranjak dari rumah langsung saja kuhentikan langkah mereka. Aku bertanya mengenai asal usul Vin, si anak nakal itu. Tiba tiba orang tuaku terhening sejenak, lalu menanyakan alasan aku ingin mengetahui asal usulnya,"cuma penasaran aja,boleh kan ma pa?", orang tuaku lalu bercerita dengan singkat sebelum mereka bergegas mengurus ladang, katanya orang tuanya adalah pengusaha sukses, ia memiliki banyak bisnis yang bisa dibilang laris manis di pusat kota, keluarga mereka lebih memilih tinggal disini karena lebih tenang, orang tuanya sangat baik sering memberikan takjil saat bulan puasa, dan masih banyak kebaikan oran tuanya.
Sekilas memang orang tuaku menjelaskan tentang hal yang benar namun ia sama sekali tidak menjelaskan tentang Vin. Aku merasa seperti diriku diabaikan oleh orang tuaku tapi sebenarnya ada sesuatu yang disembunyikan orang tuaku. Aku lalu bergegas berangkat karena aku menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir, aku segera lari secepat mungkin melewati jauhnya jalanan aspal yang panjang itu, "harusnya aku sudah sampai disekolah, tapi aku terlalu banyak berpikir, semoga saja aku tidak terlambat" kataku dengan napas tertatih tatih mengejar keterlambatanku. Saat sampai disekolah, tiba tiba saja Vin datang dengan mobilnya, aku tidak sempat meliriknya sedikitpun, berharap aku tidak terlambat, namun tiba tiba ada saja yang menghalangi langkahku, ada bantu yang menyangkut kakiku dan tiba tiba aku terjatuh, aku pikir aku akan lecet, namun sesuatu yang tidak terduga terjadi, dia lagi, si Vin berhasil menangkapku sebelum aku terjatuh dan mukaku mengenai tanah. Sungguh hal yang benar benar tidak terduga, hatiku pun berdetak kencang karena aku untuk pertama kalinya secara lansung bertemu dia. Aku terhening sejenak lalu tiba tiba bel lonceng berbunyi pertanda jam sekolah telah dimulai, aku mengucapkan terimakasih dengan napas yang tertatih tatih padanya lalu aku mendahului dia masuk. Sekilas tidak terjadi apa apa namun aku merasa bahwa ia sedang menatapku dengan tatapan aneh, seperti mengincar sesuatu dariku.
Extra part (include animation) is available on karyakarsa(link on profile)
Make sure you are 21+
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship(21+) (Completed)
FantasyExtra part is available on karyakarsa Make sure you are 21+