Pagi telah tiba, hari pertama kuliah sudah dimulai. Seperti biasanya Vin sudah mempersiapkan sarapan untuk kami santap. Setelah itu kami mempersiapkan diri kami masing masing. Semua yan kami butuhkan mulai dari beberapa buku tulis, alat tulis, dan beberapa buku seperti kamus sudah kami persiapkan. Awalnya aku benar benar masih gugup namun Vin menyakinkanku bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi, aku sempat tersenyum padanya, ia lalu memegang tanganku dengan erat lalu ia mengunci rumahnya dan segera berjalan menuju pintu masuk universitas. Kebetulan saat itu masih sepi dan masih sedikit orang yang ada disekitar situ sehingga kami berjalan jalan berkeliling universitas terlebih dahulu untuk melihat lihat lingkungan yang masih baru bagi kami. Kami berjalan mencari letak kamar kecil, laboratorium, dan masih banyak lagi. Kami telah berjalan berkeliling cukup jauh namun kami telah terbiasa untuk berjalan sejauh itu. Kami sepertinya telah melihat lihat semua bagian universitas lalu kami segera memasuki gedungnya. Kami ke ruangan tempat kami belajar terlebih dahulu untuk mencari tempat duduk yang sesuai bagi kami. Ruangan belajar kami rupanya cukup luas dan ternyata masih sepi, Aku langsung bergegas masuk dan mengambil tempat duduk paling depan dan aku langsung menaruh tasku, Vin pun ikut menaruh tasnya disampingku. Setelah itu kami keluar sebentar untuk melihat lihat ruangan lainnya.Nampak universitas masih kosong namun setelah setengah jam berlalu tiba tiba kami mendengar bunyi yang berasal dari tangga, ternyata sudah ada yang mulai datang ke universitas dan mulai diikuti beberapa orang dibelakangnya, kami menunggu didepan ruangan kami untuk melihat apakah ada orang lain yang juga masuk ke ruangan kami, ada satu pria yang datang mendekati kelasku, Vin berbisik "anggap kita saudara ya lia", orang itu ternyata benar benar memiliki jurusan yang sama dengan kami. Aku lalu mulai berkenalan dengannya, namanya adalah Bry dan dia berasal dari SMA didaerah pinggiran kota, ia adalah peringkat 21 dalam tes masuk dan mendapatkan beasiswa sama seperti kami. Setelah berkenal ia bergegas masuk untuk mengambil tempat duduk, lalu setelah itu datang juga seorang wanita yang cantik sepertiku, ia menghampiri kami untuk berkenalan, ternyata ia satu jurusan juga namanya Nay, ia berasal dari SMA yang cukup terkenal dan rupanya ia menduduki peringkat 6 dalam tes masuk sehingga mndapatkan hak beasiswa sama seperti kami. Ia mengajak kami untuk berbincang bincang didalam ruangan dan kami pun menuruti katanya.
Selama didalam ruangan kami berbincang ringan bersama Bry, ia sempat mengajukan agar kami ber 4 dapat menjadi teman untuk skripsi nanti, aku sama sekali tidak tahu dengan skripsi, namun Nay memahaminya, ia mulai menjelaskan satu per satu mengenai skripsi, mulai dari hal yang dipersiapkan, hingga saat presentasi nanti, aku sempat berpikir skripsi adalah kegitan yang cukup seru namun ia meyakinkanku bahwa skripsi adalah bagian yang paling penting sekaligus sulit dalam masa kuliah nanti, ia juga menjelaskan bahwa ada baiknya kita fokus kuliah dengan mengambil jam tambahan setiap hari agar bisa cepat lulus dan bisa langsung kerja dengan cepat, aku yang biasanya suka belajar pun setuju, Vin yang memimpikan untuk jadi pengusaha muda pun ikut setuju, Bry sebenarnya tidak setuju untuk mengambil jam tambahan namun karena ia tergiur dengan rencana kerja dengan cepat maka ia pun ikut setuju, Nay yang mengusulkan ide ini juga ingin segera mencapai S3 dengan cepat. Kami sempat tidak terpikir dengan ide Nay,"S3?", "iya, semakin tinggi lulusan sarjana kita maka kita juga akan lebih berilmu dan lebih mudah mencari pekerjaan, pokoknya gak ada ruginya ambil S3 apalagi kita kan dapat beasiswa", Kami pun akhirnya setuju untuk menjadi teman kuliah sekaligus skripsi hingga S3 nanti.
Kami mulai saling berbagi kisah satu sama lain bagai sudah sangat akrab hingga kami tidak sadar bahwa akhirnya universitas sudah ramai, ruang belajar akuntansi tempat kami berada sudah ramai dan kondisi ruangannya sudah agak sesak karena ramainya orang yang berdatangan sekaligus berkenalan dan berbincang. Datanglah juga dosen yang akan mengajar kami ke rungan, jam pelajaran belum mulai namun dosen kami rupanya datang lebih cepat untuk berkenalan satu sama lain dengan pelajar di ruangan kami. Aku berkenalan satu sama lain dari dosen hingga teman didekatku dan aku merasa seperti diterima dengan hangat oleh orang orang yang baru kukenal, namun aku sama sekali tidak sadar bahwa ternyata ada satu hal penting yang membuat semua itu terjadi. Jam pelajaran pun dimulai, dosen mulai menyuruh semua pelajar untuk menjaga ketenangan, aku mempersiapkan semua alat tulisku dan dosen mulai menjelaskan. Beberapa jam berlalu dan akhirnya waktu istirahat makan siang tiba. Aku yang berencana untuk tidak jauh jauh kembali kerumah untuk makan siang telah membawa bekal beberapa potong roti untuk makan siang, begitupun dengan Vin, aku telah mempersiapkan semuanya, dan seperti yang kuharapkan sebelumnya, aku bisa menghabiskan seluruh waktu makan siang dengan obrolan hangat dengan teman teman baru, awalnya tidak ada hal yang benar benar aneh bagiku, mungkin hal buruk belum dimulai. Aku lalu mulai melanjutkan kuliah bersama Vin dan temanku yang lainnya. Suasana benar benar tentram saat hari pertama kuliah, terasa seperti saat SMA dulu.
Akhirnya jam kuliah selesai, aku cukup senang dengan apa yang kupelajari hari ini, langit sudah bewarna merah disertai awan, benar benar pemandangan yang indah. Aku menggenggam tangan Vin saat akan keluar dari ruangan namun ia berbisik agar berperilaku seperti normal saja, aku pun menurutinya. Kami mulai berdiri dari kursi kami namun Nay berbisik pada kami mengenai jam tambahan kuliah yang telah kita sepakati. Awalnya aku sempat berpikir pikir sedikit mengenai jam tambahan kuliah, aku pikir tidak akan sampai larut malam namun ternyata dugaanku salah, Nay dengan tegas mengatakan bahwa kita akan belajar hingga larut malam, aku yang memang dari dulu telah hobi belajar menurut saja namun Vin yang mungkin lebih suka belajar dirumah sempat ingin menolak tampak dari raut wajahnya, namun karena ia tidak bisa mengingkari janji terpaksa setuju, begitupun Bry yang lebih suka belajar bersama ketimbang belajar sendirian. Nay bergegas untuk meminta sedikit waktu dosen untuk memberikan pembelajaran tambahan pada kami, kebetulan dosen kami baik dan ia memiliki ide bagus untuk kami yang benar benar mengejar S3. Bapak dosen kemudian mengajak kami ke ruangannya di kantor universitas, kebetulan ruangan disana cukup sejuk dan luas, ditambah hanya kami berempat saja yang ingin mengikutinya, diperkuat lagi bahwa kkta adalah salah satu siswa unggul dan mendapat beasiswa, dosen benar benar seperti menaruh harapan yang sangat besar pada kami kelak, ia menghabiskan waktu untuk mendidik kami dari sore hingga malam. Kami dengan tekun belajar dari dosen kami, dan semuanya adalah materi untuk S3 kami kelak sehingga kami benar benar menyimak dengan baik.
Malam berlanjut hingga jam makan malam hampir tiba, dosen yang sedang mengajar kami baru teringat bahwa hari sudah malam. Ia sempat meminta maaf
"maaf mungkin cuma ini yang bisa bapak kasi buat kalian, besok kita lanjutkan lagi ya",
"makasih banyak atas waktunya ya Pak, kami benar benar meminta maaf telah membuang waktu Bapak", kata kami diwakili Nay
"Tugas bapak disini adalah untuk mendidik semua pelajar menjadi orang yang sukses, ngomong ngomong hari sudah malam bagaimana kalau bapak traktir makan malam?" Bapak dosen mengajak untuk makan malam bersama
"Tidak perlu pak, kami sudah menyusakan bapak, makasih banyak Pak, kalau begitu kami ijin pamit dulu ya Pak" kami sempat menolak karena tidak ingin lebih merepotkan dosen kami lagi.
Kami pun dengan permisi lalu segera meninggalkan ruangan. Nay berencana untuk makan malam bersama sambil membahas materi, kebetulan karena Bry pernah makan di warung yang cukup murah dan nyaman, maka ia menyarankan kita untuk pergi ke tempat tersebut, aku dan Vin begitupun Nay sepakat. Kami makan dengan lahap sambil mengobrol, lalu kami mulai meletakkan buku kami diatas meja makan, kami mulai lanjut belajar lagi, kami mengerjakan soal soal teka teki yang berhubungan, dengan kuliah,begitupun dengan beberapa soal seperti pilihan ganda dan essay untuk menguji kemampuan kami. Kami juga menghafal materi kami bersama sama.
Hari sudah larut malam, Nay sudah mulai agak lelah, ia menyarankan kita untuk bergegas pulang agar besok tidak terlambat ke tempat kuliah, Nay dan Bry ternyata tinggal di salah satu kos kosan yang sama yang berada di dekat rumah kami dan kamarnya berseblahan, sehingga mereka pulang bersama, begitupun aku dan Vin pulang kerumah kami yang agak jauh dari tempat makan malam kami, namun Vin memegang erat tanganku, mengetahuk tidak ada satupun yang melihat, dan kami pun sampai kerumah kami setelah beberapa menit. Kami segera mempersiapkan kebutuhan kami beskm dan lalu pergi beristirahat untuk memulihkan energi kami yang terkuras habis terutama setelah belajar seharian. Hari ini masih cukup seru, aku masih belum merasakan stress atau depresi atas pilihan kami untuk kuliah cepat.
Extra part (include animation) is available on karyakarsa(link on profile)
Make sure you are 21+
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship(21+) (Completed)
FantasyExtra part is available on karyakarsa Make sure you are 21+