SEMUANYA BERUBAH

960 6 0
                                    


Keesokan paginya aku berangkat seperti biasa kesekolah dan kebetulan saat itu adalah hari sabtu dan kita hanya bersekolah setengah hari. Aku baru saja keluar dari pintu desa, kebetulan saat itu masih sepi karena teman temanku yang lain datang telat, mungkin karena hanya setengah hari. Aku tiba tiba mendengar suara yang meraung raung dan berteriak seperti ada singa yamg sedang meraung, namun ternyata itu adalah suara klakson mobil Vin, aku sudah bilang padanya untuk tidak menjemputku pagi ini namun ia bersikeras, katanya "gapapa lah lia biar kita tiba lebih awal disekolah". Aku sempat kesal karena ia mengajakku lagi,tapi aku bergegas saja masuk kemobilnya takutnya ada orang yang melihat.

Didalam mobil dia menawarkanku untuk menjadi temannya. "Gimana kalau kita jadi teman baik aja lia? Daripada kamu cemas gitu sama aku" kata Vin seperti merayu. Sampai disekolah tanpa terasa aku dan Vin adalah yang paling pertama sampai. Saat itu matahari baru saja terbit, aku mengajaknya untuk duduk sejenak dibelakang sekolah agar bisa menghangatkan diri. Aku menemukan bangku kayu tua disana dan aku mengajak dia duduk disitu. Hatiku yang biasanya selalu saja melarngku untuk bersamanya, kini tidak memberikan tanda tanda itu lagi. Mungkin hatiku yang salah menilai atau aku memang tidak bisa diberitahu. Aku menatap matahari yang terbit, sambil Vin menanyakan beberapa hal yang normal padaku, aku merasa bahwa hubunganku dengannya sudah cukup spesial dan terasa bahwa aku lebih akrab dengannya daripada dengan kedua orang tuaku sendiri, mungkin karena orang tuaku kurang perhatian padaku.

Sangat lama waktu dihabiskan namun lonceng sekolah belum dibunyikan pertanda bahwa waktu yang kuhabiskan bersamanya hanya beberapa saat. Hangatnya sinar matahari dan pembicaraanku dengannya membuatku semakin dekat, aku menjelaskan mengenai kondisi kehidupanku dan keluargaku, ia pun paham karena sebenarnya ia juga mengalami hal yang sama denganku. "Aku rindu banget sama ayah dan ibu, mereka selalu pergi sebelun aku bangun, aku selalu dibangunkan oleh asisten dirumahku, begitupun saat aku telah tidur, kedua orang tuaku masih belum pulang, namun beruntung aku masih punya banyaj orang dirumahku yang peduli padaku". Langsung saja hatiki tersentuh mengingat bahwa ia sudah lama tidak melihat sosok kedua orang ruanya yang selalu bepergian. Lalu dia tiba tiba saja memegang tanganku. Aku kaget namun tangannya yang lembut membuatku pasrah.

Aku tidak bisa berbuat apa apa tapi untuk saat ini mungkin dia adalah orang yang tepat bagiku. Tiba tiba saja lonceng berbunyi pertanda pelajaran akan dimulai, aku berharao bisa selamanya disini, tapi aku juga harus berfokus pada pendidikan agar nanti aku bisa merubah nasib kedua orang tuaku dan desaku. Aku lalu melanjutkan pelajaran seperti biasanya. Vin mulai berhenti menatapku, aku berpikir dia sudah puas mendengar semuanya dariku, namun rupanya ia ingin menjalani hubungan yang lebih serius lagi denganku.

Lonceng pun berbunyi pertanda bahwa sekolah telah berakhir, namun berakhir lebih cepat dari biasanya karena akan diadakan rapat guru dan rupanya masih tersisa cukup banyak waktu sebelum tengah hari. Aku duduk sebentar di belakang sekolah untuk mencari ketenangan, namun rupanya aku tidak sendirian, Vin mengikutiku secara diam diam dari belakang. Tiba tiba saja ada tangan yang merangkul bahuku, itu tangan Vin. Ia lalu duduk disampingku dan membawaku setangkai bunga yang sangat indah. Aku tidak bisa berkutik, perlahan tapi pasti senyum mulai muncul di wajahku. Ia mengajakku untuk pergi ke rumahnya untuk makan siang bersama sebelum aku pulang kerumah. Aku yang sudah merasa nyaman lalu menerima ajakannya itu. Ia berjalan secara perlahan sambil memegang tanganku, membuatku sangat nyaman. Kita pun langsung saja bergegas ke mobil Vin untuk pergi. Mobil seperti biasanya berjalan lambat sama seperti sedang berjalan kaki. Saat dijalan aku menceritakan banyak hal padanya, dia pun menceritakan pengalamannya padaku. Ia dengan rasa percaya penuh kepadaku menceritakan semua hal hal yang belum pernah kudengar sebelumnya. Ia menjelaskan secara detil bahwa sebenarnya ia ditolak disekolah elit itu karena sikapnya yang terlalu nakal, namun semua hal berubah karena diriku.

Semuanya sudah terungkap, dan hal ini tidak pernah ia ceritakan pada orang lain termasuk supirnya sendiri, mungkin karena mereka sudah tahu alasannya. Saat sampai dirumah Vin aku lalu membuka sepatuku terlebih dahulu, namun Vin melarangku, ternyata semua orang didalam rumahnya menggunakan sendal dan Vin berjalan bebas dirumahnya dengan sepatu. Vin mengajakku mencoba beberapa makanan yang konon katanya berasal dari pusat kota. Bentuknya juga cukup aneh dan berbeda dari makanan didesaku yang hanya berupa ubi, atau nasi dan lauk. Aku mencicipi nasi yang katanya dibawakan langsung dari kota. Aku mencoba berbagai makanan dan minuman. Dan akhirnya aku puas dengan makanan itu, dan aku terus mengingat rasa rasa makanan kota yang pernah lewat di lidahku. Benar benar makanan ink sungguh nikmat. Vin yang melihat sisa makanan di mulutku langsung dengan cepat mengambil tissue dan membersihkan mulutku.

Aku sempat malu, asisten yang mengurus pun sempat ikut tersenyum. Vin lalu menenangkanku "gapapa lia, lagipula kan kamu baru saja mempelajari semua ini". Aku masih malu namun tidak lama. Aku sempat menanyakan alasannya memutuskan semua wanita itu. Ia menjelaslan secara spontan bahwa mereka bukan orang yang baik, kata orang dikota itu matre. Aku mulai semalon delat dengannya. Aku sempat mengajarinya beberapa hal penting yang harus ia terapkan dalam kehidupannya. Begitupun diriku, Vin memberitahuku tentang kebiasaan dan gaya hidup orang modern di tengah kota dan rupanya berbanding cukup jauh dengan kehidupan didesaku. Dari banyaknya rumah yang bertingkat dan orang orang yang cukup sejahtera didekat tempat tinggal Vin, aku sadar bahwa terdapat perbedaan yang cukup kontras karena jarak desaku dengan pusat kota.


Extra part (include animation) is available on karyakarsa(link on profile)
Make sure you are 21+

Toxic Relationship(21+) (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang