bertemu lagi

1.3K 233 71
                                    

"Papi kok beli ini banyak banget?" Jina yang baru pulang sama Hwall bingung melihat banyak bahan masakan di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papi kok beli ini banyak banget?" Jina yang baru pulang sama Hwall bingung melihat banyak bahan masakan di dapur

"Tadi si Haris telpon Papi, katanya mau makan malem disini"

"Kok Papi bolehin?"

"Ya kan dia temen Jina"

"Cuma dia sendiri?"

"Sama temen Jina yang lain juga"

"Tadi nggak ada ngomong apa - apa di sekolah"

"Mendadak katanya Haris dirumah sendirian nggak ada yang masakin"

"Gue bantuin deh, mau masak apa aja?" Sahut Hwall sambil melepas jaketnya

"Masakan Belanda sih maunya"

"Oke"

"Jina mandi dulu gih terus tidur siang, nanti Papi bangunin"

"Jina mau bantu - bantu juga"

"Biar Papi sama om Hwall aja"

"Ih Jina nggak mau tidur siang" Hwall sontak melirik Jina gemas

"Yaudah kalo nggak mau, nonton aja biar yang masak Papi sama om Hwall" Jina mengangguk pasrah dan berlalu menuju kamarnya

"Anjing, lucu banget anak gue" Perkataan Hwall membuat Dewa meliriknya heran

"Anak gue" Sahut Dewa

"Anak gue juga"

"Engga, anak gue, gue yang gedein"

"Lah gue yang bantu rawat dia pas bayi"

"Tetep aja gue Papinya"

"Goblok, kita berdua bukan bapaknya" Hwall mendengus kesal

"Ck, kalo bapaknya masih hidup," Dewa menggantungkan kalimatnya dan melirik langit - langit "Nggak, walaupun waktu itu bapaknya masih hidup, gue bakal bunuh dia"

"Gaya banget anjing"

"Serius, orang gila mana yang bunuh bininya sendiri"

"Iya sih, gue rasa hidup Jisey dulu kayak lagu Utopia yang judulnya Benci"

"Lah tau lu lagu indo"

"Nyokap gue orang indo, sialan"

"Ohh, nggak tau"

"Lu kan dulu deket sama mereka, kenapa nggak pisahin atau bawa kabur Jisey dari Jaemin gitu"

"Nggak lah"

"Nggak apa?"

"Nggak berhasil" Dewa menampilkan cengiranya

"Ah, bisa - bisanya gue nyerahin Jina ke orang goblok kayak lu"

•••

"Assalamualaikum, Haris datang" Jina yang baru saja duduk di depan TV mendengus kesal mendengar suara cempreng temanya itu, dengan langkah gontai Jina berjalan menuju pintu utama

"Sendiri?" Tanya Jina ketika melihat Haris hanya sendiri

"Yang lain nyusul" Haris langsung nerobos masuk, meninggalkan Jina yang masih berdiri di depan pintu dengan perasaan aneh, kayaknya Haris ini penganut kalimat 'anggap aja rumah sendiri'

Jina membiarkan pintu rumahnya terbuka begitu saja lalu mengikuti Haris yang telah duduk di meja makan

"Bokap lo mana Jin"

"Jina"

"Iya Jin, mana bokap lo"

"Jina ya, jangan manggil gue Jin lagi"

"Oh iya lupa"

"Lagi ada kerjaan, ntar juga nongol"

"Nah tuh di- eh bukan bokap lo" Haris menunjuk Hwall yang baru saja turun dari tangga

"Om gue"

"Ohh, Karina masuk ae jangan malu - malu!" Teriak Haris setelah melihat screen ponselnya, pasti Karina minta jemput di depan

Setelah itu munculah Karina dengan malu - malu dan duduk di sebelah Haris "Udah jangan malu - malu, anggap aja rumah sendiri" Perkataan Haris membuat Jina menggelengkan kepalanya

"Om duduk, jangan berdiri di situ, kayak nagih hutang aja" Hwall mengernyit heran dan duduk di sebelah Jina, bisa - bisanya Jina berteman dengan orang seperti ini, pikirnya

"Panggil Papi Jina gih, nanti dulu kerjaanya, suruh makan"

"Papi ayo sini" Teriak Jina, setelah itu Papinya betulan keluar dari kamar

"Leo mana?" Papi duduk di kursi utama

"Lagi dijalan om, kena macet katanya" Sahut Karina

"Yaudah nunggu Leo dulu"

"Haris makan duluan aja ya, dari siang belum makan"

Papi hanya tersenyum dan mengangguk, berbeda dengan karina yang memukul kepala Haris bagian belakang

"Nggak sopan tau nggak, tunggu Leo dateng"

Haris mengelus kepalanya yang baru saja di geplak oleh Karina "Ya santai dong"

"Udah di depan" Ucap Karina setelah melihat screen ponselnya

"Suruh masuk aja" Karina mengangguk

"Sorry om, Leo telat soalnya kejebak macet"

"LAH ANJING?!"

Siapa sangka Leo datang bersama Renjun

Perkataan Renjun yang tiba - tiba sontak membuat Hwall berdiri "Sopan gitu?"

"Lo ngapain disini? Gila gue nyari lo kemana - mana anjir Chan"

"Lo ngapain disini? Gila gue nyari lo kemana - mana anjir Chan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[II] lampauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang