"Le, gua tadi ketemu bokapnya Jina" Ucap Renjun heboh ketika Leo memasuki mobilnya, pasalnya hari ini Renjun benar - benar bosan dan memilih untuk menjemput Leo sekolah
"Terus?"
"Bukan temen gua, nggak kenal ah"
"Ya jelas - jelas namanya beda, masih aja ngira kalo itu temenya om"
"Bisa aja dia ganti nama" Leo menghela nafas dan memejamkan matanya, membiarkan Renjun yang menyetir sambil berbacot ria
"Tapi gua masih penasaran kenapa Jina mirip temen SMA gua Le"
"Ya bisa aja sih, Rafatar aja bisa mirip Jung Jaehyun padahal nggak ada hubungan darah tu"
"Jung Jaehyun siapa lagi dah" Renjun menggeleng heran
"Leo pernah liat dia di kamar Aunty Revi"
"Yang bener lu" Renjun sedikit terkejut
"Iya, di botol minuman, nggak tau deh kayaknya itu botol udah puluhan tahun disimpen sama Aunty Revi"
"Karena lu nggak tau itu minuman apa?" Leo mengangguk
"Enggak ada tuh jaman sekarang botol yang gambar orang korea"
"Ada aja mungkin, lu yang nggak tau" Leo mengangkat bahunya acuh lalu kembali memejamkan matanya
"Tapi emang tadi gua ajak ngobrol bokapnya logat bule sih"
"Terus mana gayanya beh! kayak anak jaman sekarang banget"
"Nggak nyangka gua bakal ketemu tadi"
"Tapi nggak ada mirip - miripnya dia sama Jina"
"Apa tu orang mungut Jina dibelanda ya"
"Berisik ah om"
•••
"Gimana sekolahnya?" Jina menoleh ke arah laki - laki yang sedang mengemudi di sampingnya
"Gitu - gitu aja"
"Mau mampir makan dulu nggak?"
"Makan dirumah aja, Papi bilang om nggak punya uang" Hwall sedikit melotot mendengar perkataan Jina barusan
"Sembarangan, gini - gini juga om kerja di Belanda" Jina terkekeh
"Yaudah om mau makan apa"