Haechan menggenggam erat tangan Jina ketika sampai di parkiran, Seorang laki - laki bertubuh tinggi berdiri dihadapan mereka
"Pi, ayo pulang" Jina mendongak menatap Haechan karena setelah bertatapan dengan laki - laki jangkung itu, Haechan nggak berkutik sama sekali
"Udah gede ya sekarang" Ucapan laki - laki itu membuat Haechan kesal
"Inget nggak, dulu gua minta dia baik - baik tapi lo nggak ngasih" Laki - laki itu berjalan mendekat
Haechan menyuruh Jina agar bersembunyi dibalik tubuhnya
"Dia anak gua"
"Lo nggak ada hubunganya sama dia, jadi biarin dia tinggal sama gue" Haechan menggeleng kuat
"Pulang sama om ya" Laki - laki itu mengulurkan tangan kepada Jina
"Enggak" Jina mencengkram kuat kemeja yang Haechan pakai
"Kakek udah nunggu, dia pengen ketemu kamu"
"Jina nggak mau"
"Bang kalo emang bokap lo mau ketemu dia ya bilang aja, gua nggak akan ngelarang" Haechan menepis tangan laki - laki itu
"Gua mau dia tinggal sama gua"
"Nggak bisa, dia anak gua"
"Lo bukan siapa - siapa ya anjing, gua om nya, dia tanggung jawab gua"
"Tapi lo benci Jisey, lo celakain dia, gua nggak bisa biarin anaknya tinggal sama lo"
"Sialan lo, gua udah minta baik - baik tapi lo malah gini" Laki - laki itu melayangkan tinjuanya ke perut Haechan berkali - kali hingga Haechan tersungkur
"JANGAN!" Jina mendorong laki - laki itu sebelum kakinya menendang kepala Haechan
"Papi salah apa sama om sampe om sejahat ini sama dia?!" Jina berdiri dihadapan laki - laki itu dengan nafas memburu
"Dia jahat Jina, kamu itu harusnya tinggal sama om, bukan sama dia"
"Tapi om yang jahat!" Laki - laki itu menyeringai dan menggenggam erat pergelangan tangan Jina
"Kita pulang" Jina meringis ketika tanganya di tarik
"JAEHYUN SIALAN!" Haechan berdiri dan menahan Jaehyun yang menarik Jina ke mobilnya
Satu pukulan mendarat di tulang pipi Jaehyun, Haechan langsung melepaskan tangan Jina yang digenggam oleh Jaehyun
Belum sempat Haechan membawa Jina pergi, Jaehyun menendang punggung Haechan dengan sekuat tenaga