Partner kencan

2.8K 362 15
                                    



Melupakan perdebatan beberapa saat Lalu.

Sungchan dan Renjun saat ini tengah memasuki sebuah ruangan VVIV salah satu Club bintang lima dengan tangan yang saling bertautan.

Salah seorang pelayan menyambut kedatangan Mereka dengan senyuman ramah.
Sungchan mengiring Renjun untuk duduk disebuah sofa berwarna merah. Tatapan lembut yang Sungchan pancarkan sedikit banyak telah berhasil membuat Renjun tertegun.

Namun hal itu hanya bertahan sesaat. Ketika kenangan sewaktu kedua orang tuanya bertengkar hebat hingga memutuskan untuk berpisah. Terbayang abstrak di kepalanya.

Renjun memalingkan wajah.

Mewanti dalam hati- cinta hanya membawa sakit-

"Renjun?"

Renjun menoleh kearah Sungchan yang saat ini tengah menatapnya. Menggenggam tangannya.

"Lo ngelamunin apa sih? "

"Huh?"

"Itu makanannya udah dateng"

Dengan ekspresi linglung. Renjun melirik kearah meja kaca dihadapannya yang saat ini sudah di penuhi banyak hidangan yang begitu mengunggah selera. Tentunya Sebotol Brandy dan beberapa botol Wine juga telah tersaji disana.

Renjun tersenyum miring.

Nampaknya Sungchan ingin mabuk-mabukan huh?

"Bukankah seharusnya orang yang sedang berkencan itu akan datang ketempat-tempat yang Romantis? Bioskop? Taman? Supaya kau bisa mencuri banyak kesempatan"

Dengan gerakan yang begitu anggun, Renjun meraih botol Brandy yang terendam es batu di dalam sebuah wadah yang terbuat dari kaca. Membukankan tanpa kesulitan dan menuangkannya kedalam gelas kecil. Lalu mendorongnya kearah Sungchan yang tengah terekekeh.

Apa yang salah?

Renjun menaikan sebelah alisnya.

"Kita kan bukan sepasang kekasih sungguhan? Hanya seorang partner kencan. Tapi kalau Lo mau jadi pacar gue..."

"Jung Sungchan!"

Renjun mendelik. Sungchan tersenyum kecut.

"Ok! Gue diem"

Dengan perasaan yang kecewa, Sungchan mengakat gelasnya dan meminum isinya dengan sekali tegukkan.

Renjun sendiri pun juga melakukan hal yang sama.

Dan suasana didalam ruangan itu pun berubah kaku. Canggung.

Tak ada yang mau berbicara.

Keduanya sama-sama kehilangan mood.

Menghembuskan nafas kasar, Renjun beranjak.

Berpikir untuk membatalkan acara ' kencan' mereka.
Tetapi sebelum sempat mengambil langkah. Tangannya sudah terlebih dahulu tertarik, terhuyung dan jatuh keatas pangkuan Sungchan.

Secara reflex, Renjun mencengkram kuat kedua bahu Sungchan. Dan mereka Saling bertukar tatap.

Cukup lama, dengan posisi wajah yang begitu dekat.

Renjun merasakan bagaimana tubuhnya menegang ketika dengan halus kedua tangan Sungchan memeluk pinggangnya. Menariknya, membuat tubuhnya Semakin menempel kearahnya.

"Jika Lo gak mau jadi pacar gue.., mau gak Lo jadi partner kencan gue?"

Tangan Sungchan merambat naik Mengusap lembut punggung Renjun , Tatapannya yang teduh itu lagi- lagi berhasil membuat Renjun tertegun.

"M-maksud Lo?"

Sial! Suaranya bergetar.

Renjun memalingkan wajahnya.

Tetapi itu tak bertahan lama, karna ketika Renjun merasakan sentuhan tangan lembut di tengkuknya. Renjun menoleh kembali. Menatap wajah tampan Sungchan.

"Lo gak mau Pacaran atau jatuh cinta karena Lo takut kalau suatu hari nanti Lo akan sakit hati, di hianatin , di tinggal kayak apa yang udah kedua orang tua Lo lakuian?"

"L-lo?- dari mana Lo tau?"

Kedua pupil mata Renjun membola besar. Sejurus kemudian Tatapannya berubah kosong.

Renjun Menundukkan kepalanya. Menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
Guna menahan segala bentuk emosi di dalam dirinya.

Topik ini- akan selalu berhasil membuatnya terluka.

Sakit hati,

Renjun menangis.

Tak terisak, hanya air mata yang menetes dalam diam.

Sesak.

Sungchan yang menyadari itu dengan segera menarik Renjun kedalam dekapannya.

"Yangyang sama Chenle yang ceritain"

" Maafin gue karena udah ngunkit masalah ini, Jun..
Gue- gue cuma pengen Lo gak terus-menerus terjebak dalam rasa sakit hati Lo.

Jun..

Gak semua kisah cinta itu akan berakhir dengan perpisahan.

Gak semua cowok ataupun cewek tuh brengsek,  tukang PHP. Ataupun tukang selingkuh kayak kedua orang tua Lo. Jun... Coba deh Lo buka hati Lo. Biarin seseorang ngejagaiin Lo, ngejaga hati Lo menjadi pemilik dari hati Lo.

Sekali aja deh..Lo coba.

Gak sama gue- coba sama yang lain.

Lo Gak bisa selamanya ngejomblo kayak gini"

"Gue gak butuh!" Lirih Renjun Setelah cukup lama bungkam.

Sungchan tersenyum getir.

"Lo..butuh Jun! Gak ada orang yang bakal bisa seumur hidupnya tuh sendirian!"

"Gue masih punya Kakek gue!"

"Sampai kapan kakek Lo bakalan bisa nemenin Lo?"

"E.." Renjun kehilangan kata-kata.

Dalam diamnya, Sungchan tersenyum memang.

Ternyata bisa juga ya?!!  ia menang dalam perdebatan (?)

Bagus!

Dengan keberhasilannya membuat keyakinan Renjun goyah. Ia akan dapat dengan mudah masuk.

Bagus Jung Sungchan!!

Lo udah selakah lebih maju dari yang lainnya- Jung Sungchan tertawa penuh kemenangan didalam hati tentunya.












"O-ok! Gue coba"




Melepaskan pelukannya, Renjun menatap serius kedua bola mata Sungchan.

"Gue mau jadi partner kencan Lo. Kalau Lo berhasil buat gue jatuh cinta sama Lo. Gue bakal pertimbangin... "

"Pertimbangin apa nih?" Dengan menahan senyumannya. Sungchan mengeratkan pelukannya di pinggang Renjun yang saat ini tengah tersenyum miring.

"Pertimbangin..."

Sret!


Cup~










"Jadi pacar Lo"

Bisik Renjun Setelah memberikan Sungchan sebuah kecupan singkat dibibirnya.

Dan ya..

Setelah kejadian itu, Renjun dan Sungchan menjadi semakin dekat.

Walaupun Renjun masih belum ada menunjukkan tanda-tanda kalau cowok manis itu sudah jatuh cinta sama si sosok tampan Jung Sungchan.



Kasian 😞

Boy With Love (All x Renjun)VER ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang