Special update walaupun ga ada yang special. Oh iya, update kali ini supaya suasana hati kalian baik dan SEMOGA KAK ROSIE CEPET SEMBUH 💞✨
..
.
.
Brandon, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu tengah berjalan keluar dari rumah salah satu murid lesnya. Selain rutinitasnya sehari-hari seperti belajar, kuliah dan pacaran, Brandon juga harus mencari uang sendiri untuk menambah uang sakunya.
Kini pemuda itu berjalan kaki setelah turun di halte terdekat dari tujuannya. Plang tempat bertuliskan Break-eNd yang masih menyala membuat senyuman tipis terukir disana.
Pintu cafe didorongnya, dan bisa ia lihat punggung sang kekasih yang duduk membelakangi posisinya sekarang. Hanya sendirian, dan Brandon jadi tidak enak hati. Ia pikir Lisa akan menelfon si kembar Rosa-Risa untuk menemaninya.
Tungkai Brandon berjalan menuju meja bernomor 7 itu. Dia usap kepala Lisa dengan sayang, dan membuat empunya sedikit terkejut.
"Nunggu lama By ?" tanya Brandon sambil tersenyum.
Wajah Lisa sempat ingin melayangkan sebuah protes kala kepalanya disentuh. Namun setelah tau itu ulah Brandon, lengkung senyum yang justru tercipta..
"Lumayan. Udah 20 menit."
"Maaf ya. Aku kira kamu ditemenin kembar." sesal Brandon kemudian mendudukkan diri dibangku yang ada.
"Mereka nggak bisa dateng. Kata Rosa, tadi siang kakinya Risa kesiram air panas, jadinya mereka berdua harus dirumah." terang Lisa sesuai dengan hasil diskusinya bersama kakak kembar Risa.
"Besok kita jenguk. Anyway, wanna tell me about your day ?" seperti biasa, rutinitas yang Brandon lakukan ketika mereka bertemu. Saling menanyakan perihal hari yang mereka jalani saat itu. Dan pasti, keduanya selalu saling bertanya.
"Biasa aja. Nothing special, but aku malah agak kesel sih. Soalnya tadi aku pengen makan baso aci, dan outletnya tutup." cerita Lisa pada Brandon.
Si pemuda terkekeh mendengar kisah bagaimana si gadis didepannya menjalani harinya saat itu. Bibir yang dipoutkan, alis yang saling bertaut, dan juga poni yang menutup dahi dan sedikit menyamarkan jalur alisnya.
"...and you?" tanya Lisa balik.
Brandon tersenyum sekilas. Kemudian, dia bersuara, "capek sih By. Materi pelajaran murid aku agak susah hari ini. Dia agak susah buat memahami materinya , beberapa kali juga aku jelasin lagi di letak kesalahannya itu."
Lisa mengangguk paham. Memang berat apa yang dilakukan oleh kekasihnya itu. Sepulang atau sebelum kuliah dia harus menyempatkan waktunya untuk memberikan materi bagi muridnya. Lelah sudah pasti, tapi sebisa mungkin Lisa memberikan semangat dan dorongan untuk pemuda itu.
"Oh iya, temen kamu jadi dateng ?" Tanya Lisa berganti topik.
Brandon mengangguk, "jadi." pungkasnya.
"Kok belum dateng ?" tanya Lisa penasaran.
Brandon menilik sekitarnya, cafe masih ramai dan tidak mungkin temannya datang saat ini. "Tunggu cafenya agak sepi, ntar dia juga dateng." ujarnya.
"Emang temen kamu itu artis ya ? Atau jangan-jangan kriminal ?" tuduh Lisa tanpa bertanya.
"Heh, ga boleh gitu. Dia orang baik-baik tau. Lagipula cafe ini punya dia." celetuk Brandon menasehati si imut didepannya.
"Waaah, serius beb ?" tanya Lisa berdecak kagum.
"Iya. Keknya udah sepi ya cafenya. Aku pesenin sesuatu ya, kamu mau apa ?" tawar Brandon sambil berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Twins!
FanfictionFt. Idol 97line Jika umumnya anak kembar selalu punya sifat dan kegemaran yang sama, maka tidak dengan dua gadis kembar flaternal ini. Rosa dan Risa adalah dua gadis kembar yang punya banyak sekali perbedaan. . . . . . ©raihannisahayy, 2021