SANGAT SANGAT KECEWA

155 18 8
                                    

(namakamu) zayda rifaya Pov

Aku baru saja pulang dari kantor mas saaih.

Hiikss..

Aku sangat sangat kecewa! Mas saaih udah ingkari janji nya! Mas saaih selalu bikin aku kecewa!

Aku udah capek di buat kecewa terus! Aku capek! Lebih baik aku pergi aja dari rumah mas saaih. Aku muak liat mas saaih, aku muaakk!

Kini aku baru saja masuk rumah.

"Non, non kenapa?" Tanya bibi

Aku tak mengubris pertanyaan bibi, aku langsung lari ke atas menuju kamar.

Saat sudah berada dikamar, aku pun mengunci pintu kamar. Lalu duduk dibawah.

Hiikss..

Aku kecewa! Sangat sangat kecewa! Aku capek, mas saaih selalu buat aku kecewa  selama ini!

Mas saaih udah ingkari janji nya! Aku KECEWAAA!

"AARRGHH. AKU KECEWA SAMA KAMU MAAASS! AKU KECEWAA!" Teriak aku.

Tak lama baby alana menangis. Tapi aku tak mengubris.

Aku pun beranjak dari duduk ku, lalu aku menuju kasur.

"ARRGGHHH AKU KECEWA SAMA KAMU MAS! AKU BENCI SAMA KAMU! AKU BENCCIII!" Teriak aku

Aku pun mengacak acak selimut dan sprei.

TOK TOK TOK.

"Non, non nk" ucap bibi dari luar kamar.

"Umma, umma kenapa umma" ucap al

Aku pun terdiam sejenak, tangisan baby alana semakin menjadi.

Oke nk, elo harus tenang. Sabar, istigfar. Astagfirullah al adzim.

Aku terus beristigfar, sampai akhirnya aku tenang. Setelah aku tenang, aku menghapus air mata ku.

Lalu aku menuju ke box bayi.

"Husstt..husstt.. sayang kenapa nak? Keberisikan ya sayang? Maaf ya umma teriak teriak" ucap aku

Aku pun menggendong baby alana, setelah itu aku menuju ke tepi kasur. Lalu menyusui baby alana.

TOK TOK TOK.

"Ay, buka pintu nya" ucap mas saaih dari luar kamar

"Ay, pleasee buka pintu nya" lanjut mas saaih

Aku tak mengubris omongan mas saaih. Aku fokus ke baby alana yang sedang menyusu.

Tak lama aku mendengar suara pintu yang sedang dibuka.

Sepertinya mas saaih mencoba membuka pintu nya dengan memakai kunci cadangan.

Tak butuh waktu lama, pintu pun terbuka. Mas saaih pun masuk bersama bibi dan al.

"Astagfirullah sayang" ucap mas saaih terkejut

Mas saaih, al dan bibi menghampiri ku.

Mas saaih pun bertekuk lutut dihadapan ku, sedangkan al langsung naik ke sofa. Lalu memeluk ku.

"Ay, aku bisa jelasin semua nya" ucap mas saaih

"Umma, umma kenapa? Umma kenapa teriak teriak?" Tanya al khawatir

"Umma gpp sayang, umma baik baik aja kok" ucap aku sembari mengusap kepala  alano

"Terus kenapa tadi umma teriak dan kenapa kamar umma berantakan?" Tanya al

"Ini tadi ada binatang dikasur umma jadi umma teriak, terus umma berantakin kasurnya biar bisa cari binatangnya buat di matiin" ucap aku bohong

"Bener umma?" Tanya al

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang