AKHIRNYA ADA JALAN KELUAR

85 14 4
                                    

Saaih Pov

Jam menunjukkan pukul 04:55 wib. Gue, nk dan anak anak baru saja selesai solat subuh berjamaah.

Dan anak anak sudah kembali kekamar masing masing.

Kini gue sedang duduk di sofa kecil yang berada dikamar.

Gue lagi memikirkan bagaimana cara mencari jalan keluar untuk masalah kantor. Kalo bulan depan memang kembali turun gimana?

Atau nanti hutang perusahaan gak bisa dibayar, karena hutang perusahaan di bank sudah banyak sekali.

"Mas" panggil nk sembari menepuk pundak gue

"Eh.." Ucap gue kaget

"Kenapa ay?" Tanya gue

"Kamu lagi kenapa sih mas? Dari semalem tumben diem terus?" Tanya nk

"Gpp kok ay, oh ya kamu gak buat sarapan?" Tanya gue

"Ini aku mau buat, cumaan liat kamu diem kaya tadi. Aku jadi khawatir sama kamu" ucap nk

"Khawatir kenapa?" Tanya gue.

"Ya khawatir, aku takut kamu diem diem sakit. Tapi kamu gak bilang bilang ke aku" ucap nk

"Enggak ay, aku gak sakit kok. Aku baik baik aja" ucap gue bohong

Terlihat baik baik saja itu lebih sakit, daripada sakit karena kurang fit.

"Oh ya, baju kerja aku udah disiapin?" Tanya gue

"Udah kok mas" ucap nk

"Yaudah ya mas, aku buat sarapan dulu" lanjut nk

"Iya ay" ucap gue

Nk pun keluar kamar.

~
Seperti biasa sebelum kerja, gue mengantarkan al kesekolah terlebih dahulu.

Dan kini gue sudah sampai di depan sekolah al.

"Belajar yang rajin ya, jangan nakal" ucap gue

"Oke abba, abba hati hati" ucap al sembari salim ke gue

"Iya" ucap gue

"Assalamualaikum" salam al

"Waalaikumsalam" jawab gue

Al pun keluar dari mobil. Setelah itu gue melanjutkan perjalanan menuju kantor.

~
Kini gue sudah berada di kantor. Dan kini gue sudah dilantai 4. Gue menghampiri alex.

"Pagi alex" sapa gue

"Pagi pak" ucap alex

"Hari ini schedule saya apa saja?" Tanya gue

Seperti biasa alex memberitahu schedule gue hari ini.

"Yasudah kalo begitu siapkan saja untuk meeting hari ini" ucap gue

"Baik pak" ucap alex

"Mohon maaf pak, satu lagi. Saya ada kabar baik dan kabar buruk pak" lanjut alex

"Kabar baik apa ?" Tanya gue

"Perusahaan halilintar utama ditawarkan proyek yang cukup besar pak. Dan proyek ini sangat berpengaruh besar untuk perusahaan halilintar utama. Karena dengan adanya proyek ini, perusahaan halilintar utama akan kembali naik seperti sedia kala pak" ucap alex

"Kamu serius?" Tanya gue

"Saya serius pak, ini ada berkas untuk bapak tanda tangani jika bapak menerima proyek tersebut." Ucap alex

Alex pun memberikan berkas tersebut ke gue.

"Yasudah kalo begitu saya baca dahulu, jika setuju saya akan tanda tangan." Ucap gue

"Baik pak" ucap alex

"Dan Kabar buruk nya apa ?" Tanya gue

"Kabar buruknya, Proyek itu tidak hanya menawarkan ke perusahaan halilintar utama saja. Tetapi proyek tersebut juga menawarkan ke salah satu perusahaan besar lain nya pak." Ucap alex

"Jadi kita harus bersaing dengan perusahaan lain?" Tanya gue

"Iya pak" ucap alex

"Yasudah inti nya sekarang saya baca dahulu berkas ini" ucap gue

"Baik pak" ucap alex

"Kalo begitu, saya ke ruangan" ucap gue

"Silahkan pak" ucap alex

Gue pun menuju ke ruangan gue. Saat sudah diruangan, gue menuju meja kerja. Lalu duduk dikursi kerja.

Lalu gue pun membaca berkas tersebut. Beberapa saat kemudian.

"Oke, boleh juga nih. Walaupun akan bersaing dengan perusahaan lain, tapi gue yakin. Perusahaan gue akan menangin proyek ini." Monolog gue

Akhirnya gue memutuskan untuk menandatangani berkas tersebut.

Setelah itu gue menelepon alex menggunakan telepon kantor.

Tak lama setelah di telepon, alex pun datang. Lalu menghampiri gue.

"Ini berkas nya" ucap gue

Gue pun memberikan berkas tersebut ke alex.

"Saya minta tolong kekamu" ucap gue

"Minta tolong apa pak?" Tanya alex

"Tolong cari tau, siapa saingan perusahaan ini."ucap gue

"Maaf pak, tapi besok akan diadakan meeting di kantor kita. Dengan perusahaan yang menawarkan proyek tersebut dan saingan perusahaan ini pak" ucap alex

"Baik kalo begitu, kamu siapkan saja meeting untuk besok." Ucap gue

"Baik pak, saya permisi pak" ucap alex

"Silahkan" ucap gue

Alex pun keluar kembali.

"Akhirnya ada jalan keluar, semoga perusahaan gue menang. Biar perusahaan gue kembali naik." Monolog gue

Gue pun memutuskan untuk mulai mengerjakan kerjaan.

Saaih pov end

MAAP MAAP YE, DIKIT. DAN MAAP BNGEETT KALO AUTHOR SALAH TENTANG PROYEK2 PERUSAHAAN GITU2. KARENA AUTHOR KAGAK PAHAM.

NYOK
TINGGALKAN
JEJAK
VOTTE
🌟🌟

JNGN
LUPA
TINGGALKAN
JUGA
KOMEN NYA
😉

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang