Choi San, yang lebih akrab disapa San. Orang kaya yang mempunyai kasino terbesar di Korea Selatan. Tak hanya tampan, San juga sukses membangun karir di usianya yang terbilang masih cukup muda.
"Pagi tuan Choi!"
Seluruh pelayan yang ada di rumah San menunduk ketika sang tuan rumah itu berjalan. San baru saja turun dari kamarnya menuju meja makan.
"Menu pagi ini?"
"Beef Burritos with omelette,tuan!" Jawab asistennya, Jongho, seraya menuangkan air putih ke gelas San.
"Setengah matang, tanpa sayuran sedikit pun?"
"Sudah sesuai tuan!"
San mengangguk dan meminum airnya, tak lama seorang pelayan membawakan makanan San dari dapur.
"Selamat menikmati tuan!" Pelayan itu sedikit membungkuk dan segera pergi dari ruang makan.
"Jadwal hari ini?"
Jongho langsung melihat jadwal San dan membacanya dengan cermat.
"Mengunjungi kasino di Seoul, oh ya tuan soal hutang keluarga Jung..." San menoleh.
"Gimana kabar si Jung itu?"
"Dia bunuh diri tuan". Ucap Jongho pelan. San menghela nafasnya.
"Kita ke rumahnya, ambil aset berharga keluarga Jung!"
"T-tapi tuan—"
"Mau hari ini pemakamannya, kita tetap kesana!" Tegas San.
"Baik tuan!"
~~
"MAU APA KALIAN ?! INI PEMAKAMAN IBU SAYA!"
Teriak seorang lelaki yang tengah menghalangi beberapa orang yang menerobos masuk.
"Tunggu! Kalian siapa?" Tanya teman lelaki yang berteriak tadi.
"Ibu kamu berhutang sama bos kami!" Ucap salah satu dari mereka yang menerobos masuk.
"Berapa hutangnya?"
"Kang Yeosang jangan!"
"Gapapa Wooyoung, hutang ibu kamu harus dibayar!"
"Wooyoung?" Sekumpulan orang-orang yang menerobos masuk tadi memberi jalan untuk seseorang yang menyebut nama Wooyoung.
Wooyoung dan temannya, Yeosang, menatap pria yang berjalan itu.
"Apa kau Jung Wooyoung?"
Wooyoung menelan ludahnya dan mengangguk. Ia sedikit takut dengan orang itu.
"Apa dia anak semata wayangnya si Jung itu?"
"Betul tuan!"
"Bawa dia!"
Orang suruhan pria tadi langsung menarik Wooyoung keluar dari rumah duka dan membawanya pergi.
"Hei! Anda tidak bisa—"
"Sebaiknya anda diam, tak usah ikut campur!" Seseorang menahan Yeosang agar tak ikut campur.
"Anda siapa sih?! Wooyoung! Woo!"
Yeosang mengejar Wooyoung sampai depan, tapi terlambat. Wooyoung sudah dimasukkan ke dalam mobil.
"Jung Wooyoung!" Yeosang panik.
"Eh tunggu!" Yeosang menahan orang yang tadi menahannya.
"Lepas!"
"Kalian kalau hanya menginginkan hutang—"
"Sudah peraturan tuan Choi, yang harus menanggung semua hutang adalah keluarganya. Anda bukan keluarganya, kan? Jadi tak usah ikut campur!"
"Tunggu! Jong-ho? Jongho? Apa kau asisten si pria angkuh tadi?"
Yang disebut namanya langsung menutup nametag yang ada di dada sebelah kirinya.
"Ya, saya asisten beliau. Saya permisi!"
"Yak yak! Jongho! Aish!"
Sementara itu di mobil, Wooyoung yang ditutup matanya hanya bisa menangis.
"Jung Wooyoung? Ternyata anak si Jung itu boleh juga!"
San, yang duduk disamping Wooyoung sedikit merapihkan rambut Wooyoung yang ditanggapi takut oleh pemiliknya.
"Tak usah takut, semua yang tak bisa membayar hutang akan berakhir bahagia di bawah rumahku". Bisik San tepat di telinga Wooyoung.
"Hikss jangan sakiti aku!"
San hanya menunjukkan smirk nya.
——— D E S I R E CHP. 1 ———
Also, deep condolences San & family🙏🏻✨
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S I R E // woosan (COMPLETED)✓
FanfictionSan yang kasar, Wooyoung yang pemaaf. Mereka bertemu karena hutang dari ibu Wooyoung. FORMAL✔️ ‼️18+ ‼️ (Agar tidak menimbulkan keresahan, komentar berbau vulgar akan dihapus🙏🏻)