Wooyoung sedang membuat sarapan pagi ini. Menunya sangat banyak.
"Hoaam! Ah wangi sekali!" Jongho mengucek matanya seraya menuju dapur mengikuti aroma yang sangat enak.
"Huaaa makanannya banyak sekali!" Jongho takjub melihat makanan yang sudah tertata di meja makan.
"Kau sudah bangun? Cuci muka dulu sana!" Kata Wooyoung.
"Hmm baiklah!" Jongho dengan lesu berjalan ke kamar mandi.
"Wah Wooyoung? Kenapa tak bangunkan bibi?" Wooyoung tersenyum.
"Masa kejutan aku bilang-bilang sih bi? Oh ya bi, ini yang ada di wadah untuk pelayan rumah sama satpam ya! Aku mau ke atas dulu bangunin San!" Bibi Key mengangguk.
"Pasangan yang masih dimabuk asmara dasar! Sudah sana bangunkan tuan Choi! Biar bibi yang teruskan!"
"Hehehe, terima kasih bibi Key!"
Wooyoung langsung ke atas menuju kamar San untuk membangunkannya.
TOK TOK TOK!
"San? Sudah jam 6! Aku masuk ya?"
Wooyoung masuk dan terkejut melihat San yang sudah rapih memakai pakaian formalnya.
"Kau bilang tak kemana-mana hari ini?"
"Maafkan aku, aku harus bertemu klien. Aku janji takkan pulang larut!" San memeluk pinggang Wooyoung.
"Ish dasar pembohong!" Wooyoung kesal dan memukul dada San pelan.
"Ayo sarapan!" Ajak Wooyoung.
"Jangan marah hm?" San menggesekkan hidungnya ke hidung Wooyoung.
"Iya, ayo yang lain sudah menunggu!"
~~
Sehabis sarapan, San pergi untuk menemui kliennya. Tapi Jongho tak tau, bahkan ia tak boleh ikut oleh San.
"Oh ya Hyung, Yeosang teman Hyung itu menanyakan Hyung terus kapan mau telepon dia!" Kata Jongho yang sedang membantu bibi Key dan Wooyoung mencuci piring.
"Ah iya! Jongho, aku boleh pinjam ponselmu lagi tidak?" Jongho mengangguk.
"Ada di meja ruang tamu Hyung, ambil saja!" Wooyoung mengangguk dan segera mengambilnya.
**
"Yeosang-ah!"
"Wooyoung! Bagaimana kabarmu??"
"Aku baik! Kau bagaimana? Astaga aku sangat rindu kau dan bibi Kang!"
"Aku baik, ibu juga baik! Syukurlah kau baik disana. Apa tuan Choi memperlakukan kau dengan baik?"
Wooyoung tersenyum jika mengingat bahwa fakta mereka sudah jadian.
"Baik kok! Oh ya Yeosang, hadiahnya sudah sampai kan?"
"Sudah! Kau melihat gelangku putus ya? Terima kasih, Woo!"
"Sama-sama! Iya, aku melihat gelangmu putus saat tanganmu ditahan oleh Jongho. Maafkan dia ya!"
"Ya tak apa, ia juga sudah meminta maaf padaku secara langsung waktu itu!"
"Baguslah, ternyata kalian juga cepat akrab sepertinya ya?"
"Eum ya tak begitu aku hanya menanyakan tentang dirimu terus kok!" Wooyoung tertawa.
"Wooyoung sabar sedikit lagi ya! Aku sedang mengumpulkan uangnya! Kau pasti bisa aku tebus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S I R E // woosan (COMPLETED)✓
FanfictionSan yang kasar, Wooyoung yang pemaaf. Mereka bertemu karena hutang dari ibu Wooyoung. FORMAL✔️ ‼️18+ ‼️ (Agar tidak menimbulkan keresahan, komentar berbau vulgar akan dihapus🙏🏻)