Jongho yang tahu Wooyoung akan dibawa ke club malam ini, mengulur waktu untuk merias Wooyoung. Sesekali ia melihat jam agar sengaja terlambat membawa Wooyoung ke bawah.
"Jongho, alasan San menyuruhku ke atas lagi kenapa?" Tanya Wooyoung pada Jongho yang sedang mengeringkan rambutnya.
"Eum..anu hyung. A-aku juga tak tau!"
ADUH MAAF HYUNG AKU BOHONG! -Jongho.
"Serius? Aku jadi takut!"
"Kan ada aku hyung!" Jongho berusaha tenang.
Sebentar lagi tuhan, ayo cepatkan waktunya! -Jongho.
"Oh ya Jongho, bajunya kenapa serapih ini? Biasanya aku diberikan kaos oblong, kok sekarang kemeja?"
"K-kan kemejanya kemeja santai bukan?"
"Benar juga sih!"
"Hyung apa kau punya bela diri yang kau kuasai?" Wooyoung sedikit berpikir.
"Tak ada, tapi badanku fleksibel sih. Kenapa?" Jongho diam sebentar lalu menggeleng.
"Tidak apa-"
"Sudah ngerumpinya?"
Jongho dan Wooyoung terkejut melihat San yang masuk ke kamar Wooyoung.
"T-tuan Choi..."
"Kau sengaja mengulur waktu bukan?" San menatap sinis Jongho.
"T-tidak!"
San hanya tersenyum sinis dan menatap Wooyoung yang duduk.
"Mau hutang ibumu lunas kan?" Tanya San. Wooyoung mengangguk hati-hati.
"Bagus!" San langsung menarik tangan Wooyoung.
"Aw sakit!"
Jongho segera mengejar Wooyoung yang diseret keluar.
"Tuan Choi! Tuan-YAK CHOI SAN BUKA PINTUNYA!"
San malah menutup dan mengunci kamar tersebut lalu meninggalkan Jongho sendirian didalamnya.
~~
Wooyoung menatap sekitarnya dengan takut. Dia sedang ada disebuah club malam. Didepannya ada San yang sedang merokok.
"K-kita mau ngapain disini?" Tanya Wooyoung sedikit berteriak karena suara musik yang kencang.
"Bertemu pembeli". Jawab San.
Wooyoung melotot. Dia langsung berpikiran San itu seorang penjual manusia.
"Kau tak bisa kabur, katanya mau hutangmu lunas kan?" San langsung menahan lengan Wooyoung yang mencoba berdiri.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka.
"Wah Choi San? Jadi ini yang kau jual?" Wooyoung semakin melotot.
"Kau sudah datang rupanya, ya ini yang kumaksud". San kembali ke tempat duduknya dan mempersilahkan orang itu duduk disamping Wooyoung.
"Hai, siapa namamu manis?"
"M-mau apa kau?!" Tanya Wooyoung takut.
"Jangan galak-galak dong, San sudah menjualmu padaku!" Orang itu mencengkram pipi Wooyoung.
"Akh sakhitt!"
San hanya memperhatikan mereka selagi merokok dan meminum minumannya.
"Hikss jangan mendekat!"
![](https://img.wattpad.com/cover/269836878-288-k35962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S I R E // woosan (COMPLETED)✓
Hayran KurguSan yang kasar, Wooyoung yang pemaaf. Mereka bertemu karena hutang dari ibu Wooyoung. FORMAL✔️ ‼️18+ ‼️ (Agar tidak menimbulkan keresahan, komentar berbau vulgar akan dihapus🙏🏻)