San membuka matanya perlahan. Ia meraba ke samping dan tak mendapati siapa-siapa disampingnya.
"Wooyoung? Wooyoung?" San bangun dan langsung mengecek ke kamar mandi.
"Kemana dia? Apa di dapur?"
San buru-buru turun ke bawah. Tapi ia juga tak mendapati Wooyoung di dapur.
"Jongho! Kau melihat Wooyoung?"
"Wooyoung hyung sedang bertemu temannya. Katanya tuan membolehkannya untuk pergi?" San menggeleng.
"Dia tak bilang apa-apa padaku!"
Jongho terkejut.
"Benarkah? Sebentar aku akan menelepon temannya!"
Jongho buru-buru menelepon Yeosang. Tapi tak diangkat.
"Bagaimana?"
"Tak diangkat! Benar sedang berdua kali mereka?" Tanya Jongho.
"Wooyoung pasti selalu bilang kalau mau keluar, tapi kali ini tidak!" Ucap San.
"Tenang Hyung! Aku akan melacak ponsel Yeosang, hyung cari disekitar kota dan cek cctv saja!" San mengangguk dan langsung menuju ruang cctv.
~~
Wooyoung memegangi lengan Yeosang dengan tegang. Mereka tengah menunggu nama Wooyoung dipanggil oleh perawat.
"Jung Wooyoung!"
Wooyoung menoleh. Yeosang menguatkan Wooyoung.
"Aku akan menemanimu!"
Wooyoung dan Yeosang masuk ke ruangan dokter.
"Pagi dok!"
"Jung Wooyoung ya? Bagaimana? Masih sering nyeri?" Wooyoung mengangguk.
"Bahkan penglihatan saya sudah mulai mengabur dok..."
Dokter memeriksa hasil ct scan pada otak Wooyoung.
"Saya sarankan agar di operasi, agar tak sampai ke sarafnya".
Wooyoung menghela nafasnya dan menggeleng.
"Mau operasi atau tidak, tak akan memengaruhi umur saya yang takkan lama lagi kan dok?" Wooyoung tersenyum getir.
"Wooyoung-ah, kau tak boleh berbicara seperti itu!" Yeosang mengelus bahu Wooyoung.
"Itu saran terbaik saya". Ucap si dokter dan menuliskan resep obat untuk Wooyoung.
"Kira-kira umur saya tinggal berapa lama lagi dok?" Dokter itu menghela nafas.
"Maaf, saya bukan Tuhan. Tapi dilihat dari catatan medis, kurang dari 2 bulan".
Wooyoung menangis dan tak percaya apa yang didengarnya.
"Ssstt, sudah! Kau harus kuat ya?"
"Resep obat yang baru ini harus diminum tepat waktu, jangan sampai tidak diminum ya!"
Wooyoung mengangguk dan berdiri dari duduknya.
"Terima kasih dokter!"
~~
Yeosang dan Wooyoung tengah berjalan di taman kota. Ditemani angin yang sepoi-sepoi menerpanya, Wooyoung menatap kosong ke depan. Dibelakangnya ada Yeosang.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S I R E // woosan (COMPLETED)✓
FanfictionSan yang kasar, Wooyoung yang pemaaf. Mereka bertemu karena hutang dari ibu Wooyoung. FORMAL✔️ ‼️18+ ‼️ (Agar tidak menimbulkan keresahan, komentar berbau vulgar akan dihapus🙏🏻)