Wooyoung membuka matanya saat sinar matahari mulai mengenai matanya. Ia mengerjapkan matanya membiasakan cahaya masuk ke matanya.
"Ku kira kau pingsan". Ucap seseorang yang ada disebelah Wooyoung. Wooyoung menoleh.
"AAAAK!"
BRUK
"Aduh!"
"S-san? Maaf.." Wooyoung menatap San yang terjatuh dari tempat tidur akibat ia tendang.
"Kau gila?!" San menatap Wooyoung tajam.
"M-maaf.." Wooyoung menunduk.
"Bangunlah, sudah jam 9!" San berdiri dan menuju lemarinya.
"Aku tak mungkin ke kamarmu, pakailah ini. Sepertinya pas". San melempar bajunya ke Wooyoung.
"Jam 9? Kenapa tak bangunkan aku?!"
"Kau tidur seperti orang pingsan! Bahkan hampir ku kira kau menjemput ajal duluan".
Wooyoung menatap kesal San. Ia ingin bangun dari tempat tidur tapi terhenti karena eum...hole nya sangat sakit.
"Aw!"
San langsung menoleh dan menatap Wooyoung tak enak.
"Apa....sangat sakit?" Tanya San pelan.
"Ya kau pikir?" Balas Wooyoung malas.
San menghampiri Wooyoung dan memegang tangannya tetapi Wooyoung tetap masih kesakitan.
"Ya sudah kalau mau disini sepanjang hari!" Kesal San.
"Kau yang berbuat tapi kau yang marah sih?!" Wooyoung juga kesal.
Dua-duanya terdiam. San yang tak tega segera menggendong Wooyoung menuju kamar mandi.
"San!"
"Ck, apa? Lagi pula kita sudah melihat masing-masing semalam!"
Wooyoung mengalihkan wajahnya yang sudah memerah. San tetap mempertahankan wajah dinginnya walaupun pipinya memerah juga.
~~
Jongho menatap Wooyoung dan San dengan tatapan intimidasinya.
"Aku sudah menjelaskannya bukan?Jadi biarkan aku pergi, masih banyak yang—"
"Sayangnya jadwalmu kosong hari ini, tuan Choi!" Ledek Jongho.
"Jadi siapa yang mulai 'permainan' kalian semalam huh? Mana tidak dikunci pintunya!"
Wooyoung menunjuk San. San menunjuk Wooyoung. Mereka berdua saling menatap.
"Kau duluan yang menciumku!" -Wooyoung.
"Kalau kau tak ke dapur, aku juga tak akan melakukannya!" -San.
"Jadi siapa yang mulai?" Jongho sudah lelah dengan keduanya.
"Dia!/Dia!" Jongho menghela nafasnya.
"Terserah kalian, ini urusan kalian. Terlebih lagi ini sudah kedua kalinya. Aku ke bawah duluan!" Jongho pergi dari kamar San.
"K-kau...cerita ke Jongho juga yang pertama kali?" Tanya San kaget. Wooyoung mengangguk pelan.
"Kenapa cerita sih? Mau ditaruh dimana muka ku huh?!" Wooyoung menunduk takut.
"A-aku takut saat itu.."
San membuang nafasnya kasar. Ia lalu berdiri dan mengambil kunci mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S I R E // woosan (COMPLETED)✓
FanficSan yang kasar, Wooyoung yang pemaaf. Mereka bertemu karena hutang dari ibu Wooyoung. FORMAL✔️ ‼️18+ ‼️ (Agar tidak menimbulkan keresahan, komentar berbau vulgar akan dihapus🙏🏻)