Chapter 13.

1.3K 149 15
                                    

—This Is Just A Fictional Story. —
.
.
.
.
|====================|
.
.
.
.

K

atsuki Pov's.

Y-ya... akhirnya aku dan Todoroki malakukan nya, aku terbangun dan kulihat Todoroki yang sedang menciumi pipiku.

"Shouto... Lepas-! Kau gak puas? Serius deh bokong ku sampe sakit" ucapku. Dia melihat ku dan tersenyum, astg senyum nya njr.

"E-eh! Shouto!!" Serangan mendadak lagi, tiba-tiba saja telinga bagian sensitif ku di jilat olehnya, dan dia yang meraba perutku, lalu memilin nipple ku.

"Ahh.. eh?! Shoutoo!!" Saat aku meringis, dia langsung bangun dan pergi gitu aja, kok gw kesel? Ha? Kesel gw anjrit, udah digituin terus maen di tinggal aja, emang dasar akhlaknya dikit.

"Akh i-ittai.." saat aku mencoba bangun dari ranjang, bokong ku berasa di tusuk, tapi lebih sakitt.

Kulihat Todoroki yang mendekatiku, sambil memasang wajahnya yang khawatir, ga ngerti aku malah sama pemikiran Todoroki.

"Jangan bangun dulu, makannya tunggu sini sayanggg." Ucap Todoroki, eh? Tunggu? Jadi ceritanya dia mau ambil sesuatu? Emangnya apa?.

"Tunggu? Tungguin lo?" Tanya ku dan memiringkan kepalaku.

"Iyaaa, jangan salah paham dongg makannyaa." Balas Todoroki, sambil menciumi pipiku.

"Ngapain? Emang lu mau ambil sesuatu? Lagian si gak bilang, main pergi aja." Ucapku sambil memalingkan wajahku yang memerah sampai telinga.

"Mau ambil obat biar bokongmu gak sakitt." Ucap Todoroki, eh? Emang adaa?.

"Beli? Atau dikasih?" Aku menatap Todoroki, dan mata kami bertemu dia tersenyum dengan senyum ciri khas nya, membuat semburat merah muncul kembali di pipiku.

"Dikasih sama calon mertua mu, jadi katanya kalo aku dapet seorang pacar nya cowok, bisa pake obat itu biar gak sakit bokongnya" b-balas Todoroki. C-calon mertua? Jadi sebenernya Todoroki gak hidup sendirian? Tapi orangtua nya Todoroki dimana?.

"Orangtua mu? Dimana?" Tanyaku.

"Di kastil, kan ada wilayah vampire, tapi ini wilayah bebas, ayahku seorang wali pemimpin vampire, dan ibuku yang sering di sebut 'wanita yang sempurna' karena wajahnya yang  cantik, serta hatinya yang sangat lembut." Balas Todoroki, astg! Gak cerita dari kemarin y sianjing.

"Kenapa gak bilang dari kemarin si? Hah? Ngeselin banget tau gak!" Ucapku sambil mencubit pipi nya, kenceng banget mungkin? Ehehe.

"Ya maaf abisnya aku juga lupa mau bilang, ittai sayangg maaaafff.." balasnya, lagi-lagi wajahku di buat memerah olehnya.

"Oiya, kau tiarap(baca : tengkurap) deh, biar aku gak susah buat ngolesin obatnya." Ucap Todoroki, dan aku berhenti mencubit pipinya, lalu tengkurap sesuai permintaan nya, aku ingin cepat-cepat agar bokong ku gak sakit pokoknya.

"Eh? Kok dingin?" Tanya ku padanya saat dia mengolesi obat itu.

"Hah? Masa? Tapi saat ku pegang dikit panas gitu?" Tanya dia balik, apasi? Emangnya ini obat apa?.

"Hah? Ish! Yaudahlah pokoknya pakein aja, anjg ngagetin ni hp." Kaget aku seketika saat tiba-tiba Midoriya menelepon ku, dan ku dengar Todoroki cekikik kan sendiri.

"Siapa yang telpon?" Tanya Todoroki.

"Deku." Jawabku, lalu menjawab telepon nya.

"KACCHAN! KACCHAAN! KACCHAAN!" Hampir saja gendang telinga ku tidak berfungsi lagi karena Midoriya yang tiba-tiba teriak, gila dia, apa gimana?.

"GAUSAH TERIAK-TERIAK GAK JELAS GITU BEGO, HAMPIR AJA GENDANG TELINGA GUE GAK BERFUNGSI LAGI." ucapku gak kalah teriak sama Midoriya.

"Ya maaf, oiya kacchan, aku dan teman-teman sekelas akan pergi jalan-jalan ke hutan dekat sini, pokoknya hutan yang seperti cocok untuk kita jalan-jalan. Kau mau ikut bersama Todoroki-kun?" Balas Midoriya serta pertanyaan dari Midoriya.

"Oh yaudah ikut, tapi dimana? Nanti gue sama Todoroki kesana." Balas ku.

"Di jalan **** ya, kita akan jalan saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore." Ucap Midoriya.

"Dan bertemu di depan gerbang sekolah lebih dulu." Balas Midoriya, aku hanya diam menyimak dengan kata-kata Midoriya.

"Iya, yaudah, bye." Balas ku singkat, lalu mematikan telepon nya.

"Shou- HUAA!" Kaget lagi kagett, tiba-tiba saja muka Todoroki berada di sampingku. Ngapain si ni anak? Nguping gitu?.

"Gausah ngagetin bisa gak." Ucapku sambil memukul kepala bagian atasnya.

"Ya maaf sayang, kenapa?" Balas dan tanya nya.

"Oh, ini Deku ngajak ke hutan, pokoknya bagus buat refrensi katanya?" Ucapku.

"Hutan amazone?" Tanya nya.

"Gak ada yang namanya tu hutan nyasar ke sini, plis deh jan ngada-ngada, ngajak gelud aja." Balas ku.

"Yuk gelud." Balas Todoroki, hah? Dia gila ya?.

"Dimana?" Tanya ku.

"Di ranjang dong sayaang." Jawabnya sambil tersenyum usil, heh, apa ini anj. Author asu, dialognya nusuk.

"B-baka!" Aku hanya bisa berkata seperti itu sambil memalingkan wajahku yang memerah sampai telinga.

Katsuki Pov's End.


.
.
.
.

|====================|

.
.
.
.

/Tbc or end?\

Oke author ngepublish jam 5 pagi, karena author yang tiba-tiba bangun, pa banget.

See u next time, makasih udah mau baca, ataupun vote.

Publish : Minggu, 16 Mei 2021.
Time : 05:04-05-50.
Kata : lupa dong astaga, yaudah bai.

I'm Only Yours♡  || TodoBaku. FINALLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang