20

17.8K 879 15
                                    

"Rozel bangun!" Vandra mengguncang tubuh Rozel yang saat ini sedang bermimpi indah di ranjangnya.

"Hmm entar dulu ya sayang, aku masih ngantuk," gumam Rozel membuat Vandra seketika jadi salah tingkah.

Vandra menepuk pipi Rozel dengan pelan. "Zel, ini udah jam delapan."

Rozel merubah posisi tidurnya. "Iya Na, ini aku bangun."

"Na?" ulang Vandra dengan datar. "Ini gue Vandra."

Rozel membuka matanya pelan-pelan, membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Saat tahu gadis itu Vandra, Rozel langsung duduk dengan mata yang masih menyipit.

"Oh sorry Van, gue kira lo Hanna."

Vandra terdiam, ia memandang sejenak Rozel yang sedang mengusap-usap wajahnya.

Tidak ada respons dari Vandra membuat Rozel melirik padanya. "Lo kenapa bangunin gue?"

"Oh itu, temenin gue jemput Papa di bandara ya. Pake mobil Kakek soalnya Kakek juga ikut."

Rozel masih mengerjap. "Hah? Om Rusdi udah pulang? Bukannya minggu depan pulangnya?"

"Harusnya gitu, tapi ternyata kerjaannya lebih cepet kelar dari dugaannya," Vandra masih memperhatikan Rozel dengan lekat. Ia baru sadar jika ternyata muka bantal Rozel saat remaja lebih lucu dibanding saat Rozel masih kecil.

"Oh," Rozel menatap Vandra yang sedari tadi terang-terangan menatapnya. "Kenapa?"

"Apa?"

"Lo kenapa liatin gue?"

"Emang gue ngeliatin lo? Geer banget."

Rozel terkekeh. "Kalau nggak ngeliatin, nggak mungkin gue nanya."

"Ih, gue cuma lagi ngeliat muka bangun tidur lo doang. Biasa aja ternyata."

Rozel tertawa. "Tapi Hanna bilang muka bangun tidur gue ganteng loh."

"Hanna pernah liat lo bangun tidur?" tanya Vandra tiba-tiba.

"Pernah kalau di basecamp. Kalau sekarang-sekarang paling gue yang iseng ngirimin muka bangun tidur gue ke dia."

Vandra sontak mengernyit tidak suka. "Buat apa lo kirim foto lo ke dia? Nggak guna amat."

"Makanya punya pacar biar ngerasain," sindir Rozel.

Tiba-tiba saja ponsel Rozel yang berada di atas nakas berbunyi. Ada notifikasi chat yang masuk. Rozel langsung bergeser dan duduk di pinggiran ranjang, ia meraih ponselnya. Bunyi notifikasi itu membuat Rozel tahu siapa pengirimnya. Itu karena Rozel menyetel bunyi notifikasi khusus untuk Hanna.

Hanna Zivara:
Pagiiii
Bangun yuk, udah mulai siang :D

"Nah kan, baru juga diomongin, orangnya udah nge-chat­ gue."

Belum sempat Rozel membalas pesan Hanna, Vandra tiba-tiba merebut ponselnya.

"Mandi dulu, Zel. Bokap gue bentar lagi landing, jangan nge-bucin dulu."

"Sebentar Van, itu chat Hanna belum gue bales," Rozel berusaha merebut ponselnya, namun Vandra menjauhkan ponsel Rozel dari jangkauan cowok itu.

"Kan bisa nanti, mandi dulu baru gue kasih hape lo."

Ponsel Rozel kembali berbunyi di tangan Vandra. Hanna kembali mengirimi Rozel pesan.

"Van, siniin hape gue."

"Enggak, gue mau lo mandi dulu."

Rozel mulai kesal dengan tingkah Vandra. "Van siapa tau chat Hanna penting."

HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang