Pengantin Satu Malam [Minyoon]

19.

Sekitar pukul 9 pagi pemuda manis berparas cantik itu berkunjung ke rumah Jungkook tanpa diketahuan oleh Taehyung maupun sang ayah. Disinilah ia berdiri diambang pintu bersama pemuda imut bergigi kelinci. "Ada yang inginku bicarakan Jungkook bisa tidak?" 

Jungkook menatap lelaki putih dengan tubuh mungil itu bingung, dengan sedikit ragu ia bertanya. "Sekarang?"

"Sekarang Jungkook ini penting." Katanya membuat lawan bicara jadi cemas.

"Penting?"

Lelaki bermarga Min mengangguk. "Sebentar saja."

Tidak ada pilihan lain Jungkook juga penasaran walaupun perasaannya mulai tidak enak. Sebuah anggukkan kepala dan Yoongi mengekori Jungkook menuju ke taman mini di halaman belakang rumah keluarga Jeon. Sebelum itu Jungkook membawa dua gelas berisi jus oren untuk sang tamu.

"Ada apa?" 

Jungkook mulai membuka suara hampir berapa menit mereka berdua hanya mendiamkan diri. Kedua lelaki cantik itu saling menatap satu sama lain. Jungkook jadi gugup ketika mata indah Yoongi menatapnya penuh arti. 

"Jungkook aku mau to the point aja kamu benar benar mencintai Taehyung tidak?" Tanyanya tanpa basa basi. Wajah cantiknya tampak mendung tapi masih terkesan manis dipandang.

"Maksud kamu apa?" Pemuda bergigi kelinci itu semakin gugup. Jantungnya berdebar sangat keras. Apakah Yoongi sudah tahu rahasia yang ia simpan selama ini? Apakah Yoongi akan marah dan memakinya? Jungkook terdiam memikirkan apa yang harus ia katakan sekarang. 

"Jujur padaku. Ikut kata hatimu semuanya akan baik baik aja. Aku cuma nanyain kamu Jungkook apa kamu benar benar mencintai Taehyung atau tidak? Kamu tahukan aku dan Taehyung bakal menikah. Tapi aku juga tidak mau bahagia diatas airmata orang lain." Ucap Yoongi lembut takut takut melukai hati Jungkook.