3.

4.9K 489 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tidak ada perpisahan yang tidak memilukan. Tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan namun terpaksa ia telan rasa kecewa itu sendiri. Sudah satu minggu berlalu hari ini merupakan hari bersejarahnya dengan Jimin kalau saja pria itu tidak memilih untuk berpisah. Pria cantik itu berdiri menghadap jendela kamarnya yang terbuka melihat pemandangan indah diluar sana. Pria cantik itu tidak pernah lagi menangis didepan ayahnya kecuali ia sedang sendiri di malam yang sepi ia sering menangis merindui orang yang sudah membuangnya. 





Hari ini pria cantik itu memilih mengurung diri didalam kamar tidurnya. Ayah min sejak pagi tadi berangkat ke rumah makan milik keluarga mereka hingga sore menjelang belum juga pulang katanya ada sedikit masalah harus diselesaikan. Pria cantik itu pun seharian hanya berdiam diri melamun mengingatkan hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia untuknya. Begitu cepat Jimin melupakannya pria tampan itu malah mengumumkan pernikahannya dengan orang lain.





Pria cantik itu masih berada di daegu tidak ada niat sama sekali untuk kembali ke Seoul lagi. Pria cantik itu ingin tinggal bersama ayahnya ia juga sudah mengirim surat permohonan pindah tempat kerja ke daegu. Semoga saja segera diluluskan. Kedua mata kucing pria cantik itu bergerak melihat betapa indahnya langit senja burung burung terbang pulang ke tempatnya masing masing bersama angin bertiup dingin. Senja hari ini adalah permulaan yang baru untuk besok hari. Setiap awalan yang membuatmu sakit akan ada penghujung yang sangat indah. Apapun yang berlaku padanya pria cantik itu tidak akan menyerah. Akan ada hal hal kecil yang akan membuatnya bertahan saat ini. 






Clek!






"Seoltang." Seru sang ayah dari ambang pintu mengagetkan pria cantik itu. Ia menoleh kearah ayahnya dan bibir tipisnya mengukirkan sebuah senyuman lebar.





"Ayah sudah pulang?" Pria cantik itu berjalan mendekati sang ayah ia tidak mau ayahnya khawatir. "Ayah pasti capek aku masak makan malam untuk kita."





Ayah min balas dengan senyum tipis ia tahu anak cantiknya itu berusaha terlihat tegar dan kuat dihadapannya. Seandainya sekarang anaknya ini masih punya ibu pasti anaknya ini menangis dalam pelukkan ibunya. " Ayah ada bawa makan malam dari resto.. ayah ke sini untuk memanggilmu makan. Jika ada yang ingin kamu ceritakan pada ayah ceritakan saja ayah selalu mendengarkanmu." ucapnya lembut.






Pengantin Satu Malam [Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang