Pengantin Satu Malam [Minyoon]

16.

Jimin : baby?

Yoongi : ugh?

"Tenang sayang ada aku disini. Tidak akan ada yang bisa melukaimu termasuk Jimin." Tangan besar Taehyung bergerak mengusap punggung Yoongi lembut menenangkan lelaki hamil dalam dakapannya itu. " Aku ingin sekali membuatnya babak belur. Kamu menghalangku apa karena kamu masih mencintai Jimin?"

Si manis menggelengkan kepala heboh. Sudah tidak ada cinta lagi untuk Jimin cuma ada rasa sakit dan benci untuk lelaki itu. " Aku cuma tidak ingin kamu terkena masalah bukan karena aku masih ada rasa. Jimin sudah menikah dengan orang lain. Aku bingung kenapa dia harus datang lagi setelah lama menghilang dan memulai hidup baru tanpa ku. Dia sendiri yang menolak dan menghancurkan kebahagiaan kami dulu. "

"Aku mengerti maafkan aku sudah menuduhmu begitu. Aku cuma sangat kesel karena Jimin memasang wajah songong dan seenaknya melukai hatimu. Tapi jangan khawatir aku akan selalu menjagamu dia tidak akan bisa melukaimu." Bisik Taehyung lembut sekali.

Si cantik semakin tenang dalam dakapan Taehyung. Kenapa Jimin tidak sebaik Taehyung saja. Lama kelamaan lelaki Kim itu hampir berhasil mencuri hatinya tapi mengingat Jungkook juga menyukai Taehyung mana mungkin Yoongi melakukan itu. " Terima kasih Tae pantesan Jungkook sangat menyukaimu. Kamu benar benar lelaki yang baik." Puji Yoongi melambung.

Tapi Taehyung tidak bersetuju karena dia merasa sudah mengkhianati perasaannya sendiri pada Yoongi. Malam itu dia mengacaukan segalanya. Dia melakukan hal yang tidak seharusnya dengan Jungkook. "Aku tidak bisa dibilang lelaki baik pujianmu terlalu tinggi."

Si manis terkekeh dan menyentuh rahang tegas Taehyung sambil mempamerkan senyum cantik dibibir tipisnya. "Kenapa kamu bilang begitu? Kamu itu hero aku selalu melindungiku dan baby. Aku selalu merasa selamat dan nyaman jika bersamamu." Cicit Yoongi dengan pipi penuh rona merah menggemeskan.