8.

3.5K 369 39
                                    

Si cantik duduk dikursi meja makan dengan mata setengah terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si cantik duduk dikursi meja makan dengan mata setengah terbuka. Sang ayah menata sarapan untuk putra manisnya itu. Pagi ini si cantik di paksa bangun untuk bersarapan. Mau tak mau Yoongi bangun dan duduk menunggu sarapannya siap. 






"Seoltang makan sarapanmu. Biar kamu dan cucu ayah sehat." ucap sang ayah. Si cantik menganggukkan kepala menurut saja pada ayahnya mengaduk ngaduk spagetti carbonara dipiringnya sebelum di masukkan ke dalam mulut sedikit demi sedikit. " Kapan Taehyung pulang? Ayah tidak suka lelaki itu membiarkanmu lama lama seperti ini apa lagi kamu sedang mengandung. "





Si cantik menelan kunyahannya sebelum membuka suara. " Kata Taehyung dia pulang daegu besok ayah kalau pekerjaannya sudah selesai." 





Sang ayah menghela nafas pelan diletaknya semula roti selai peanut diatas piring dan menatap anak cantiknya lembut. " Ayah tidak memaksamu tapi ayah kira kalian harus menikah secepatnya. Kandunganmu semakin membesar. Ya kalian memang sudah bertunangan tapi itu belum cukup nak. Ayah tak suka cucu ayah lahir tapi kalian belum resmi menikah belum terikat dengan pernikahan yang sah." 






Bukan ia tidak ingin menikah, Taehyung pun sudah mengajaknya tapi Yoongi sendiri tidak yakin. Anak dalam kandungannya bukan anak Taehyung anak itu tetap anak Jimin. Yoongi sebenarnya kasihan dengan sahabatnya itu harus bertanggungjawab atas sesuatu yang tidak dilakukannya. "Ya ayah kami sudah merencanakannya secepat mungkin. Sebelum anak ini lahir kami akan menikah. Sekarang Taehyung masih sibuk."






"Alasan sekarang masih sibuk? Tapi sebelum ini dia masih punya waktu untuk menghamilimu. " Emosi sang ayah. "Padahal ayah sudah menganggapnya seperti anak kandung ayah karena kalian yang bersahabat sejak kecil." 






Si cantik menundukkan wajahnya. "Sudahlah ayah kami kan saling mencintai. Taehyung lelaki yang baik kan? Ayah tidak mau bermenantukan lelaki sesukses dan sebaik Taehyung? " 





"Bukan begitu seoltang tapi ayah kaget karena selama ini dia itu anak muda yang paling baik tup tup tup bikin anak ayah mengandung." Ucapnya sedikit kesel.








.

.









Di kantor Jimin duduk santai dalam ruangannya sebelum memimpin rapat sekitar setengah jam lagi. Diatas meja hadapanmya begitu banyak bungkusan cemilan. Pria tampan itu mengunyah tanpa lelah sejak dua jam lalu. Jongin yang baru masuk ke dalam ruangan Jimin menatap temannya kaget. Ia meletakkan beberapa berkas laporan diatas meja Jimin dan mendudukkan dirinya diatas kursi. 





"Kau benar benar seperti orang sedang hamil. Apakah kau sudah bertukar posisi dengan Heeso?" Jongin bersandar sebelum itu mengambil sebungkus choki.




Jimin tak menjawab menurutnya itu tidak penting. Semua orang tahu jika dirinya terlahir sebagai dominan. Tidak akan pernah ada yang mengubahnya. Jongin magut magut mengerti jika pertanyaan tidak akan mendapat jawapan dari temannya itu. " Jimin sebentar lagi kita rapat coba kau periksa laporannya. " 




Pengantin Satu Malam [Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang