CHAPTER O1

1.2K 96 2
                                    

Terancam punah membuat para hybrid singa mulai meninggalkan Ooaka—sebuah lahan terbuka tempat mereka tinggal yang dipenuhi oleh pepohonan dan sebuah sungai yang membentang luas. Namun sayangnya beberapa bulan ini sering didatangi pemburu hybrid yang menjadi alasan mengapa mereka terancam punah.

Satu persatu rumah-rumah mulai kosong. Yuta hanya bisa memperhatikan teman-temannya yang pergi tanpa berniat mengucapkan selamat tinggal. Bukannya malas, hanya saja ia tidak mau menunjukkan airmata perpisahan pada mereka. Tentu hal ini mengundang tanda tanya bagi adiknya yang bernama Mark.

"Kau bersikap seolah kau tidak peduli dengan mereka." Ucap Mark seraya mendudukkan diri disamping Yuta, lalu ikut memperhatikan teman-temannya yang sudah jauh dari pandangan.

Yuta melirik Mark sekilas dengan lirikan tajam. "Kau hanya melihat dari wajahku, tapi tidak sedikitpun kau melihat bagaimana isi hatiku saat melihat satu persatu dari mereka meninggalkan Ooaka." Ucapnya dengan suara rendah.

"Jadi intinya?" Mark kembali menatap Yuta dengan wajah malas.

"Aku benci perpisahan, itu hanya akan membuatku menangis." Yuta tertawa sumbang. Mungkin setelah semuanya benar-benar pergi barulah ia menumpahkan airmatanya itu.

"Kalau begitu kita ikut mereka saja." Mark kembali memperhatikan teman-temannya yang semakin jauh. Ia akan meneriaki mereka untuk menunggu jika Yuta setuju.

Namun nyatanya Yuta menolak, ia menggeleng tidak setuju. "Ooaka adalah tempat tinggal kita Mark.. Tempat kita dilahirkan dan tumbuh.. Aku akan tetap disini walaupun hanya sendirian." Ucapnya yang membuat Mark mendesah kesal.

"Tapi—"

"Heeyy!" Sapa salah satu hybrid singa yang masih menetap di Ooaka yang bernama Taehyung. Ia mendekati Yuta dan Mark dengan langkah semangat.

"Ada apa?" Tanya Yuta dengan wajah malas.

Taehyung tersenyum lebar. "Aku dan keluargaku sedang memanggang daging di rumah. Apa kalian mau bergabung?" Tawarnya yang membuat mata Mark melebar.

"TENTU SAJA!" Jawab Mark girang. Ia seakan lupa dengan masalah yang baru saja dibahasnya bersama Yuta beberapa menit yang lalu.

Sedangkan Yuta menerima tawaran Taehyung tanpa ekspresi di wajahnya. Ia berdiri dari duduknya dan membiarkan Mark berjalan terlebih dahulu ke rumah sahabatnya itu. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Taehyung.

"Apa ini adalah yang terakhir kalinya kau mengundang kami untuk makan di rumahmu?" Masih dengan wajah tanpa ekspresi, Yuta bertanya pada Taehyung. Namun dibalik datarnya wajah Yuta, ada rasa sedih yang tidak bisa ia tunjukkan.

Wajah Taehyung berubah sendu. Ia menghela nafas dan meletakkan telapak tangannya di bahu Yuta. "Kau juga harus meninggalkan Ooaka. Kak Kai, Daniel, dan Seungcheol telah dikabarkan mati. Aku tidak mau kau bernasib sama seperti mereka karena diburu.." Ucapnya lirih.

Namun Yuta masih kukuh pada pilihannya. Sampai kapanpun ia tidak akan meninggalkan Ooaka, ia akan menjaga tempat kelahirannya seorang diri—jika pada akhirnya Mark memilih mengikuti Taehyung.

Yuta tidak akan membiarkan tempat kelahirannya menjadi tak terurus. Ia akan menghabiskan sisa hidupnya disini meskipun setiap harinya dibayangi ancaman para pemburu hybrid yang sampai saat ini belum diketahui apa tujuannya.

"Aku akan menetap Tae, aku sudah nyaman berada disini." Ucap Yuta yang membuat Taehyung tidak bisa berbuat apapun selain memeluknya.

Dengan wajah sendu Taehyung menepuk-nepuk pelan punggung Yuta. "Jaga dirimu dan Mark.." Ucapnya hampir berbisik.

---

Sore mulai menjemput, di langit yang sudah berwarna orange kemerahan Yuta dan Mark justru masih berada diluar. Ini semua karena permintaan Mark yang sangat ingin diajari Yuta bagaimana cara untuk mengaum yang hebat.

Tentu tanpa rasa takut Yuta menuruti permintaan adiknya yang baru menginjak usia dewasa itu—20 tahun. Dimana hybrid singa jantan mulai menunjukkan pesona mereka ketika bertransformasi. Disaat itulah sisi angkuh mereka terlihat begitu hybrid singa betina memuji mereka.

Tapi untuk kali ini Yuta dan Mark tidak sedang memikat siapapun. Keduanya berjalan menyusuri hamparan rumput, tidak peduli dengan para pemburu yang siap menangkap mereka kapan saja.

"Jadi dimana tempat yang paling cocok untuk menunjukkan aumanku?" Tanya Mark seraya celingukan guna memastikan tidak ada siapapun yang sedang mengintai dirinya dan Yuta.

"Disana." Yuta menunjuk sebuah batu besar yang menjulang keatas.

Setelah itu keduanya mulai bertransformasi. Yuta dan Mark berlari beberapa langkah, hingga tak lama kemudian tubuh mereka secara perlahan berubah menjadi singa yang ukurannya jauh lebih besar dari singa normal.

Tapi sebelum mencapai batu yang dimaksud, langkah mereka terhenti ketika melihat sebuah mobil jeep berwarna putih yang melaju kearah mereka. Otomatis Yuta dan Mark memasang sikap waspada.

"Sial kak! Apa kita harus melawan mereka?! " Tanya Mark gawat. Transformasi membuatnya harus berbicara dengan Yuta melalui kontak batin.

"Jangan! Terlalu berbahaya. Kita hanya berdu—oh sial, LARI MARK! " Yuta memberi perintah ketika seorang pria bertubuh tinggi keluar dari jeep tersebut dengan membawa senapan.

Dengan sekuat tenaga Yuta dan Mark melarikan diri dari pria tersebut. Kecepatan mereka memang lebih cepat saat bertransformasi, namun peluru yang melesat dari senapan si pria berhasil mengenai pinggang Yuta yang membuatnya ambruk.

Tidak ada rasa sakit yang Yuta rasakan. Ia hanya merasa pandangannya kabur, pendengarannya seperti berdengung. Beberapa detik kemudian ia baru sadar bahwa peluru tersebut adalah obat bius.

Yuta tidak bisa melakukan apapun selain membiarkan kedua matanya tertutup karena pengaruh obat bius.

Apakah ini akhirnya?

Kalau iya, Yuta hanya berharap Mark bisa melarikan diri dari kejaran si pria yang berhasil melumpuhkannya.

.

.

.

TBC

Gua kudu nyebut gender mereka 'jantan betina' atau 'wanita pria' nih? Bingung anjay, wkwk. Takut ntar ada yg gak terima terus disebarin ke platform lain, terus ntar gua dihujat, kan serem yak :(

Lagi satu, manggilnya bukan 'hyung' lagi, tapi 'kakak'. Soalnya aneh aja gitu kalo nyebutnya hyung, tapi latarnya bukan di korea.

Hibrida •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang