CHAPTER O5

576 81 5
                                    

Sehari setelah menerima kehadiran Sicheng, Yuta mengajak pria cantik itu mengobrol di halaman belakang. Awalnya Yuta berniat memakai ruang tengah sebagai tempat mengobrol, namun ia mengurungkan niat tersebut dikarenakan cibiran dan keluh kesah Mark yang belum mendapat pasangan.

Jujur saja, Yuta menyesal karena sempat merendahkan Sicheng. Ternyata Sicheng tidak seburuk yang ia kira, Sicheng seperti memiliki magnet yang membuatnya selalu ingin menempeli pria cantik itu. Ini berlebihan, namun itulah bentuk bahwa ia telah jatuh ke dalam pesona pria yang sempat dibencinya itu.

"Aku penasaran dengan kehidupan hybrid binaan sepertimu, bisakah kau menceritakannya sedikit?" Tanya Yuta seraya memperhatikan Sicheng di setiap langkahnya menuju gazebo.

"Sangat menyenangkan! Kami memiliki Tuan masing-masing yang selalu memanjakan kami setiap harinya." Jawab Sicheng dengan wajah bersemangat, lalu setelahnya ia menatap Yuta. "Bagaimana denganmu?"

Yuta tertawa pelan, ia memalingkan wajah karena merasa hal ini sedikit memalukan untuk diceritakan. "Well—kehidupan hybrid liar sedikit primitif. Kami biasa menggunakan surat sebagai alat komunikasi. Maka jangan heran jika nanti aku kurang tau cara menggunakan ponsel." Ia kembali menatap Sicheng yang sudah tertawa geli.

Namun itu tak berlangsung lama, tawa Sicheng tergantikan dengan wajah sendu. "Ah, aku turut bersedih atas apa yang menimpa kaum mu."

Tiba-tiba langkah Yuta terhenti, raut wajahnya berubah dingin. Rasa bencinya terhadap si pemburu membuat ia berharap agar menemukan si pemburu seorang diri dan mencabik wajahnya secara brutal.

"Yuta?" Panggil Sicheng dengan wajah takut. Dengan ragu ia menyentuh pergelangan tangan Yuta, takut jika Yuta marah karena ia membahas topik sensitif di bagi pria itu.

"Ah, maaf." Yuta tersadar dari lamunannya dan tersenyum tipis. "Tak apa, tidak perlu takut. Aku hanya kesal dengan si pemburu." Hiburnya.

"Apa kau merindukan teman-temanmu?"

Yuta mengangguk. "Kalau bisa aku akan mengunjungi mereka. Tapi sayangnya sejak pemburu berkeliaran di Ooaka—tempat tinggalku, satu persatu dari mereka mulai pindah ke tempat lain. Ada yang masih menetap, tapi aku tidak tau apakah sekarang dia masih disana atau tidak." Jelasnya dengan wajah sendu.

"Kau bisa mengeceknya dengan meminta papa mengantarmu kesana." Ucap Sicheng yang membuat Yuta menoleh kearahnya dengan wajah ragu. "Ayoo." Ajaknya seraya menarik pergelangan tangan Yuta untuk meninggalkan halaman belakang.

Mereka sempat kebingungan mencari keberadaan pria tinggi itu, namun setelah pergi ke ruang tengah, ternyata Lucas sedang bersantai bersama Jungwoo. Hal ini sukses membuat Yuta dan Sicheng merasa tidak enak hati.

"Oh Yuta, Sicheng! Kemarilah." Seru Lucas pada mereka berdua. Dengan ramah ia meminta mereka untuk duduk di sofa yang menganggur.

"Maaf karena menganggu waktu kalian." Masih dengan rasa tidak enak hati, Yuta duduk di salah satu sofa.

"Tak apa. Tujuan kalian menemui kami pasti ada hal penting bukan?" Tanya Jungwoo memastikan.

Sicheng mengangguk. "Ini tentang keinginan Yuta, mama. Dia ingin diantar ke Ooaka." Ucapnya yang membuat pasangan suami istri itu saling bertatapan.

"Apa yang ingin kau cari disana? Seingatku tempat itu sudah kosong." Kini mata Lucas mengarah pada Yuta.

"Benarkah? Termasuk rumahnya?! Beberapa temanku masih disana sore itu." Jelas Yuta cemas. Bisa saja teman-temannya diburu saat ia dan Mark pergi jalan-jalan waktu itu.

"Aku tidak masuk terlalu jauh waktu itu. Tapi besok aku akan mengantarmu kesana untuk mengeceknya. Berharap saja teman-temanmu masih berada disana, atau setidaknya meninggalkan clue jika mereka pergi atau sudah diburu."

Dan Yuta hanya bisa mengangguk dengan hati gusar.

.

.

.

TBC

Sorry pendek. Idenya malah numpuk di chapter 6 :v

Hibrida •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang