CHAPTER 16

731 67 24
                                    

Jantung Yuta berpacu lebih cepat, saat ini ia dan Mark tengah menuju rumah Lucas, disupiri oleh salah satu teman Lucas tentunya. Di sepanjang perjalanan Yuta tak henti-hentinya bergumam dalam hati; berdoa agar Sicheng berhasil melahirkan calon anaknya.

Setelah tiga tahun menunggu, akhirnya Tuhan memberinya dan Sicheng kepercayaan untuk menjadi orangtua. Yuta masih ingat dengan momen dimana ia menjaga Sicheng dari trimester pertama kehamilan hingga terakhir. Itu semua membuat perasaannya campur aduk. Ah, waktu berlalu dengan sangat cepat!

"Apa kau sudah menentukan nama untuk ketiga anakmu kak?" Mark menoleh, lalu tertawa geli melihat wajah sang kakak yang begitu tegang.

"Sudah, tapi terlalu banyak. Aku jadi bingung mau memilih yang mana." Wajah Yuta berubah sendu.

Ya, tiga orang anak. Ini adalah hal normal bagi seorang hybrid wanita maupun submissive, setiap mereka mengandung, jumlah bayinya pasti lebih dari satu. Apalagi untuk seorang hybrid kucing—jumlah bayinya bisa lebih dari lima. Sicheng termasuk beruntung karena hanya mengandung tiga orang bayi.

"Kalau begitu namai saja dari gabungan nama kalian. Yang pertama Chengyu, yang kedua Yusi, dan yang ketiga Yicheng. Bagaimana?" Tanya Mark dengan senyuman lebar. Oh, ia merasa sangat pintar sekarang.

"Mana bisa seperti itu?! Orang-orang akan mengolok nama anak-anakku karena memiliki nama yang aneh!" Jawab Yuta galak, ia mengangkat sikunya seolah berniat memukul Mark.

Seketika tubuh Mark condong ke samping, berniat menghindari pukulan Yuta. "Hih, aku harap keponakanku nanti sifatnya tidak ada yang sepertimu—pemarah." Lalu setelahnya ia menggeser posisi duduk untuk menjauh dari Yuta.

Pertengkaran kecil mereka terhenti ketika rumah Lucas mulai terlihat. Setelah mobil terparkir di halaman rumah, dengan sedikit terburu-buru Yuta keluar dan memasuki rumah. Didalam sudah ada Lucas dan beberapa pihak medis yang khusus menangani persalinan hybrid.

"Dimana istriku?" Tanya Yuta tak sabar, wajahnya terlihat cemas.

Lucas tersenyum kecil. "Dia ada di kamar bersama Jungwoo."

"Terima kasih."

Yuta segera menuju kamar Sicheng, dan setibanya disana ia sempat mematung karena melihat pemandangan didepannya. Melihat betapa kuatnya Sicheng mencengkram tangan Jungwoo membuat Yuta meringis, kontraksi yang dialami istrinya itu pasti sangat sakit.

Kemudian Yuta tersenyum kecil ketika Jungwoo menoleh kearahnya, langsung saja ia mendekati ranjang dan menggantikan Jungwoo. Ia mengusap lembut panggul Sicheng yang membuat pria cantik itu berbalik badan.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Yuta basa-basi. Ia masih mempertahankan senyumannya seraya beralih mengusap rambut Sicheng.

"Luar biasa." Sicheng tertawa disertai meringis.

"Apa kau takut?" Wajah Yuta berubah sendu.

Sicheng menggeleng pelan, lalu tangannya terulur untuk mengusap lengan Yuta. "Sudah ada dokter, peralatan juga sudah canggih semua. Daripada takut, aku justru tidak sabar menunggu mereka keluar dari perutku." Ia tersenyum seraya mengusap perutnya dengan gerakan memutar.

Baru saja Yuta hendak menjawab, namun kedatangan seseorang membuatnya menoleh ke belakang. Ternyata itu adalah seorang suster. Dari kursi roda yang suster itu bawa, sepertinya sebentar lagi proses c-section akan dimulai.

Lalu dengan hati-hati Yuta membantu Sicheng menaiki kursi roda. Untuk persalinan seorang hybrid, pihak suami memang tidak diperbolehkan masuk agar tidak mempersulit proses transformasi. Itu sebabnya Yuta dilanda rasa cemas.

Hibrida •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang