I'Am a Second Lead [Slow Updete]

5. Fractious

🕊️ I'am A Second Lead 🕊️

.

.

.

Happy reading guys and sorry for typo

.

.

.

Setitik air mulai turun dari langit, membasahi bumi yang berada tepat di bahwa nya. Membawa aroma petrichor yang tercipta ketika tanah dan air saling bersentuhan, membawa sejuta kenyamanan di awal hari.

Seokjin menatap setiap titik air hujan yang jatuh tepat pada jendela kaca berukuran besar di sudut kamar adik bungsu nya. Sejak semalam suasana rumah besar ini terasa begitu dingin, pertengkaran besar tadi malam benar-benar memberikan efek luar biasa bagi para penghuni nya.

Mira, wanita itu sejak semalam hanya bisa menangis di dalam kamar dengan kondisi yang kacau. Asma yang ia derita bahkan sempat kambuh sebab terlalu tertekan oleh keadaan. Mira terus merancau dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada si kembar tadi malam.

Vincent kembali mengalami episode nya semalam, bocah itu sempat mengamuk hebat dan tidak ingin siapapun mendekat ke arah nya. Suara tamparan Mira yang mengalun kencang tadi malamlah yang menarik trauma anak ini untuk muncul kembali. Beruntung berkat usaha Seomin semalaman Vincent akhirnya bisa kembali tenang sekarang.

Untuk Taehyung, kondisi si bungsu lah yang seperti nya paling mengkhawatirkan di banding ketiganya. Sejak semalam tangisan Taehyung tidak sedikit pun berhenti. Demam yang anak itu alami sejak kemarin semakin tinggi bahkan hingga berakhir kejang. Tidak hanya itu, pelipis kiri Taehyung juga sedikit sobek sebab terhantuk pinggiran ranjang saat ia jatuh tersungkur karena tamparan yang Mira berikan waktu itu.

Hal inilah yang mendasari kedua Hyung nya, Seokjin dan Namjoon terus berada di dalam kamar bocah itu guna memantau keadaan nya. Sebenarnya Seojun juga ingin ikut menjaga Taehyung namun atas masukan Seokjin, akhirnya Seojun mengalah dan menggagalkan rencana nya. "Appa, biar Seokjin dan Namjoon saja yang menjaga Taehyung. Appa tolong tenangkan Eomma, sepertinya Eomma sangat tertekan. Seokjin takut Asma Eomma kambuh."

"Bibi Cha hiks hiks... Jangan pergi."

Seokjin seketika berhenti menatap ke arah luar jendela saat rancauan Taehyung terdengar. Lagi. Si sulung Kim berjalan mendekat kemudian duduk di bagian tepi ranjang besar Taehyung.

"Tae? Sayang?" Seokjin mengusap air mata yang tiba-tiba turun dari balik kelopak mata sang adik yang terpejam.

"Taetae ingin ikut ...hiks hiks.. Bibi di sini menyeramkan, Tae takut hiks hiks. "