Telephone

4.6K 503 277
                                    

"Nii-chan, apa yang kau bicarakan?".

Hinata terdiam... Tak sanggup untuk menjawab dan hanya memeluk Natsu dalam keadaan sambil menangis.

Ibu mendatangi Hinata dan Natsu dengan cepat... Disaat ibu mendengar suara tangisan ia merasa bahwa ada sesuatu yang terjadi dan membuatnya datang ke kamar.

"Natsu... Kenapa dengan Shoyo?".

"Ntahlah Bu... Saat terbangun dia sudah nangis seperti ini..".

Ibu pun menghela napas panjang karena merasa sedikit lega.

Ia mengira sesuatu yang buruk sedang terjadi, asal tidak melibatkan kesehatan Shoyo dan kesehatan bayinya.

"Nii-chan, apa ada sesuatu yang terjadi antara nii-chan dengan kak Tobio?".

Tiba-tiba Hinata menundukkan kepalanya, terlihat bahwa ia sangat tidak ingin membicarakan nya.

Natsu mencoba untuk membujuk Hinata agar ia mau berbicara namun hal itu tak membuahkan hasil sedikitpun. Berbicara saja tidak.

"Sudahlah, kalau Shoyo memang tidak mau bercerita kita tidak perlu bertanya...." Sahut ibu.

"Tapi Bu... Lihatlah keadaannya, apa ibu tidak membaca kondisinya?".

"Masalah itu bisa belakangan, yang kita prioritaskan saat ini bukan masalah dia dengan suaminya.... Tapi dia dan bayinya".

"Shoyo, kamu gapapa kan?".

"Bentar ya ibu ambilkan air hangat buat kamu".

Sang ibu pergi meninggalkan Hinata dan natsu berdua dikamar.

Tangisnya yang tadinya terdengar jelas kini samar-samar.

Mata nya masih merah membengkak, membuat Natsu semakin sedih melihat kondisi kakaknya.

"Kalau nii-chan kaya gini, gimana coba aku mau nagih 10.000 Yen ku" ucap natsu membatin.

Akhirnya ibu kembali, untuk membawa segelas air hangat. Ibu juga memerintahkan Natsu untuk melepaskan pelukan agar Hinata bisa segera meminum air hangat yang telah ibu siapkan.

"Shoyo, minum dulu... Tenangkan pikiran mu".

Hinata mengangguk dan meneguk minuman itu dengan payah.

"Gimana udah mendingan?" Tanya Natsu.

Hinata menggeleng kepalanya.

Mata ibu dan Natsu saling bertatapan, seolah olah mereka memiliki telepati... Natsu tiba tiba mengambil sepiring omurice dan memberikannya kepada Hinata.

"Nii-chan, makan dulu ya... Kalau ga bisa aku siapin nih" Kata Natsu.

Hinata lagi-lagi menggelengkan kepalanya, lalu mengambil piring yang tadi ada ditangan Natsu dan memakan Omurice itu dengan tangannya sendiri.

"Bisa kalian tinggalkan aku sendiri?"
Kata Hinata, suaranya masih bergetar.

Mau tak mau Ibu dan Natsu menyanggupi permintaan Hinata, mereka segera keluar sambil menutup pintu itu dan pergi dari kamar.

Ibu memegang pundak Natsu dan mengeluarkan sedikit senyuman tipis.

"Mungkin belum saatnya kita tahu, nii-chan mu pasti akan cerita... Karena kita adalah keluarga nya" semangat ibu, Natsu pun akhirnya tersenyum.

Natsu tau sang ibu sedang menyemangati dirinya agar ia kembali ceria.

"Iya Bu".

🌸🌸🌸


Iwaizumi sedang menghabiskan masa istirahat dengan merokok diluar... Sempat merasa gundah karena suasana kantor yang sibuk dan bising membuat kepala nya sakit. Rasa lelah juga menghampiri dirinya. Ingin rasanya tidur di antara tumpukan kertas itu... Yah, kalian bisa abaikan apa yang ia pikirkan.

Our Family [KageHina] OmegaverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang