1

816 83 0
                                    

Rosie Angelina anak tunggal dari pasangan Bagas Dirgantara dan Veronica Talia.

Bagas yang merupakan pengacara terkemuka dan Veronica adalah designer terkenal membuat Rosie secara tidak langsung menerima berbagai macam tekanan.

Antara lain seperti dimana Rosie harus selalu menjaga sikap, Rosie harus pintar dibidang akademik, Rosie tidak bisa pergi kemanapun tanpa pengawasan. Itu semua demi menjaga nama baik keluarga Dirgantara.

Dari kecil Rosie sudah terlatih untuk menjadi perempuan yang elegan dan berkelas. Bahkan untuk masalah berpakaian pun Rosie selalu dikontrol oleh ibunya.

Rosie sendiri bukan tipe yang banyak mengeluh atau memprotes berbagai hal, dia akan mengikuti apapun yang orangtuanya inginkan.

Seperti sekarang ini, Rosie sedang berada disalah satu restoran bersama ayah dan ibunya.

Ibunya meminta dia untuk ikut makan bersama, akan ada teman ibunya yang ingin bertemu dengannya katanya.

"Bagaimana penampilanku?" Bagas bertanya pada Veronica, dia sedikit merasa gugup.

Veronica membenarkan dasi milik suaminya padahal memang tidak berantakan "Kamu terlihat tampan, jangan gugup begitu"

"Bagaimana aku tidak gugup, aku akan bertemu dengan pengacara terhebat di negara ini"

Rosie hanya diam tidak tertarik dengan apa yang kedua orangtuanya obrolkan.

Rosie sedikit merapikan roknya, menurut Rosie ini terlalu formal jika hanya untuk makan bersama dengan teman ibunya, tapi yasudah lah toh dia tidak bisa menolak permintaan ibunya.

"Maaf kami terlambat"

Rosie mendongak ketika kursi didepannya ditempati seseorang.

"Tidak apa-apa, kami juga baru 15 menit disini" jawab Bagas ramah.

Lalu para orangtua melakukan obrolan ringan untuk mencairkan suasana.

Rosie tetap diam tapi sesekali tersenyum untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan padanya.

Diam-diam Rosie melirik seseorang yang duduk didepannya.

Bohong jika Rosie tidak tau siapa yang duduk didepannya. Dia adalah Jimin Kenan Syarief, model yang sedang naik daun. Rose pernah melihatnya beberapa kali di majalah fashion.

"Ah kita sibuk membahas pekerjaan sampai lupa mengenalkan anak-anak kita" kata Veronica

"Nah Rosie ini om Afnan dan tante Lucy"

Rosie sedikit menundukan kepala sopan dan tersenyum.

"Kamu sudah sangat besar Jia, terakhir kali kita bertemu saat kamu masih berusia 2 tahun"

Rosie hanya tersenyum menanggapi perkataan tante Lucy, jelas dia tidak ingat. Ajaib sekali jika Rosie ingat kejadian saat usianya masih 2 tahun.

"Dan Rosie ini Jimin, anak bungsu tante"

Lucy menyenggol pelan bahu anaknya yang langsung ditanggapi dengan kepekaan Jimin.

Jimin lalu mengulurkan tangannya "Hai Rosie, senang bertemu denganmu"

Rosie membalas uluran tangan Jimin "Senang juga bertemu denganmu" diakhiri dengan senyuman.

Lalu makanan tiba membuat perkenalan dan obrolan terhenti, semua makan dengan tenang.

15 menit berlalu dan tersisalah piring kosong.

"Jadi Jimin dan Rosie, kami sebenarnya memiliki tujuan tertentu mengadakan pertemuan ini" Afnan yang lebih dulu memulai.

"Mungkin ini terdengar kolot dan tidak adil untuk kalian, tapi karena dulu kakek kalian berteman dan berjanji untuk berbesanan tapi tidak terjadi karena masing-masing memiliki anak perempuan"

No, perasaan Rosie sudah tidak enak.

"Jadi untuk memenuhi amanat para kakek, kami berniat untuk menjodohkan kalian"

Rosie terdiam, dunianya terasa berhenti. Bingung, itulah yang Rosie rasakan.

Rosie menatap Jimin, tapi sepertinya Jimin terlihat tidak keberatan dengan pertunangan ini.

Rosie menggigit bibir bawahnya pelan lalu menoleh pada ibunya yang duduk disampingnya.

Veronica yang mengetahui kebingungan anaknya lantas menggenggam kedua tangan Rosie.

"Sayang, maaf harus melakukan ini padamu. Tapi ibu tidak punya pilihan lain"

"Lagipula pertunangan kalian masih 4 bulan lagi jadi masih ada waktu untuk kalian saling mengenal satu sama lain"

"Jadi kamu mau kan?" tanya Veronica.

Rosie terdiam, dia melihat sekelilingnya yang ternyata semua orang sedang menaruh atensi padanya.

Rosie juga sempat menatap Jimin, lalu dibalas senyuman tulus oleh Jimin.

"Apa aku punya pilihan lain selain menerima?" hanya itu yang terucap dari mulut Rosie.

FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang