11

461 67 8
                                    

Jimin

Sudah 3 hari Jimin kembali dari New York namun dia tidak langsung pulang ke apartementnya karena memiliki urusan dengan Yoongi.

Bukan masalah pekerjaan, hanya masalah Yoongi yang merepotkan Jimin karena akan melamar Jennie. Yoongi itu manusia kaku jadi meminta saran pada Jimin.

Selama 3 hari Jimin benar-benar sibuk pergi kesana kemari dengan Yoongi. Bahkan jika tidak ditelfon maka Jimin tidak akan membuka ponselnya.

Malam ini Jimin akhirnya bisa pulang ke apartement. Ketika pintu terbuka, apartement tampak kosong. Ini sudah pukul 2 dini hari apa Rosie belum pulang dari studionya?

Jimin mencari keseluruh ruangan dan Rosie memang tidak ada di apartement.

Pintu apartement tiba-tiba terbuka menampilkan Rosie yang pulang dengan membawa berkas.

"Kamu baru pulang?" tanya Jimin menghampiri dan memeluk Rosie.

Rosie hanya diam.

"Aku membeli beberapa makanan sebelum pulang, mau makan bersama?" tawar Jimin.

"Tentu"

Jimin dan Rosie duduk berhadapan dengan tenang. Mereka makan tanpa banyak bicara. Jimin merasa ada yang salah namun apa?

Lalu telfonnya berdering. Ibunya menelfon. Tanpa berpindah tempat Jimin mengangkat telfonnya ibunya.

"Halo bu"

"Astaga Jimin kamu dari mana saja? Kenapa susah sekali menghubungimu"

"Bekerja"

"Ck, dasar anak ini. Kamu sudah tau?"

"Tentang apa?"

"Rosie membatalkan perjodohan kalian"

Jimin sontak terdiam, matanya beralih menatap Rosie yang duduk didepannya. Makan dengan tenang.

"Kamu sudah tau?"

"Belum"

Jimin maupun ibunya sama-sama terdiam.

"Kenapa Rosie ingin membatalkan perjodohan kami?" tanya Jimin yang mengundang Rosie untuk mengangkat kepalanya dan menatap balik Jimin.

Jimin meloudspaker ponselnya dan meletakannya di meja.

"Ibu tidak tau, apakah kamu akan melepaskan Rosie?"

"Tidak ada alasan aku melepaskan Rosie, ibu" rahang Jimin mengeras.

"Tolong bicarakan baik-baik dengan Rosie, ibu melihatnya kemarin siang saat belanja di supermarket mall dia tampak sedang banyak pikiran"

"Jika bertemu dengannya kemarin apa ibu sudah bertanya mengapa Rosie membatalkan perjodohan?"

"Saat itu ibu belum tau, ibu baru tau malamnya saat ayahmu memberitahu ibu"

"Baiklah, aku akan membicarakannya dengan Rosie"

Jimin menutup telfonnya. Mata mereka berdua sama sekali tidak lepas dari saat Jimin menerima telfon.

Dua manusia yang dulunya saling menatap dengan hangat berubah menjadi tatapan dingin yang sanggup menembus tulang.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Jimin.

"Hanya memancingmu untuk pulang dengan berpura-pura membatalkan perjodohan"

Jimin ingin mengira Rosie sedang bercanda, tapi raut wajah Rosie terlihat tidak seperti itu.

"Menurutmu ini lucu? Kenapa tidak menelfonku saja dan suruh aku pulang"

FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang